Chapter 2

11.5K 412 5
                                    

(Jane...)

Dean menarikku kearah papan pengumuman sekolah yang berada di pertengahan lorong antara murid special dan murid umum. Mataku menatap Dean pasrah dan menggeleng saat melihat sebuah brosur yang sangat dinanti Dean terpajang rapi di dalam sebuah kaca. "Aku tidak bisa.." Kataku begitu ia menunduk.

Matanya menatapku dengan datar dan sedikit terganggu dengan perkataanku. Aku memutar kepalaku dengan cepat dan mengangkat jemariku. "Ayahku memintaku untuk melakukan sesuatu hari itu." Aku tidak berbohong kali, ayahku memintaku untuk mendatangi CCC untuk meneliti segala berkas yang akan dilenyapkan oleh ayahnya Dean. Dean menatapku dengan wajahnya yang kecewa, ia tahu jika ayahku sudah mengeluarkan perkataan sesuatu apapun, pasti aku akan menurutinya. "Okay. Aku ikut denganmu?" katanya akhirnya.

Aku menggeleng dengan cepat dan menatapnya. "No.."

Dean membuka mulutnya dan hendak berbicara sampai akhirnya James menepuk pundaknya pelan dan membetulkan tasnya yang hendak jatuh. "Hai!"

Life Saver! Kataku dalam hati sambil tersenyum dan melepas tangan Dean yang daritadi masih berada di pergelanganku. Dean menepuk pundak James pelan dan menjauhkan James yang berada di dekatnya dengan tampang terganggu. Aku nengambil langkahku pelan dan berjalan mundur selagi mereka berbicara dan begitu kusadari aku didekat tangga, aku berlari dengan cepat dan membuka pintu kayu besar yang ada di depanku.

"Mom.."

Kataku pelan begitu melihat ibuku berdiri di dekat jendela. Wajahnya berputar kearahku dan menatapku dengan bola mata birunya yang sangat membuatku iri! Tahukah kalian kenapa alasan sebenarnya aku iri? Aku dan Jack berasal dari keluarga yang sama dengan aliran darah dari ayah dan ibuku tapi hanya Jack yang menuruni bola mata berwarna biru laut ibuku. Ayahku berwarna hijau cerah seperti rumput hijau yang ada di halaman rumah kami, sedangkan aku memiliki bola mata berwarna coklat gelap seperti batang pohon yang kokoh.

“Bisakah aku menghubungi dad?” pertanyaan itu membuat ibuku berjalan kearah salah satu rak buku yang tepat berada di belakang meja kerjanya. Ia menarik salah satu tab yang ada di sana dan menyalakannya. Aku melihat layarnya menyala gelap dan muncul tulisan ZO-1 yang merupakan nama agensi kami. Ibuku menekan 8 digit angka yang ada di kolom password dan beberapa saat kemudian scan jemari di butuhkan. Ia menekan beberapa menu hingga akhirnya aku melihat sebuah nama di layarnya. Nicholas Andrew Berrlyne.

“Ya Kate?” suara berat muncul di layar beserta gambar ayahku. Good, video call...!

“Dad!” aku tersenyum melihat ayahku tertawa kecil dan memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapi. “Hai Sweetheart! Ada apa?”

“Hmm aku hanya ingin bertanya tentang kegiatan besok, aku harus mencari data apa?” Aku mengeluarkan handphoneku yang bergetar di saku blazerku. Dean. Aku menghela nafas dan memasukkannya lagi di saku blazerku.

“Dean?” ayahku melihat kearahku dengan senyum usil yang menghias wajahnya.

“Sudah kubilang Nick! Dean dan Jane sangat cocok!” ibuku mengibas-ngibas tangannya di udara dan tertawa kecil. Aku menatap mereka berdua secara bergantian dan menggeleng. “Mustahil.” Kataku dengan tegas membuat mereka berdua berhenti dan kembali serius.

“Data yang kau butuhkan adalah sebuah file print out dan file folder. Jack dan Nathaniel akan membantumu mengakses ke database CCC.”

Hacker... Aku memutar kedua bola mataku dan mengangguk.

Tuk Tuk Tuk..

Aku dan ibuku menoleh kearah pintu dan membalik tab di meja dengan cepat saat melihat kepala Dean mengintip dari celah pintu. Ia menatapku dengan pandangan yang tergolong mengangguku. “Jane..” katanya pelan.

Secret GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang