SinB x Donghyun AB6IX

640 71 9
                                    

"Sinbi.."

Kepala Sinbi menoleh ke arah kanan. Dari jauh ia bisa melihat satu siswi yang dikenalnya sedang berjalan ke arah posisi dirinya berdiri. Satu alisnya terangkat.

"Iya, kenapa?" Respons Sinbi seadanya kala siswi itu sudah berada di sampingnya, lalu kembali mengemut permen lolinya.

"Bisa tolong panggilin Donghyun, gak?"

"Masuk aja, dia di dalem, kok."

Siswi itu hanya bergeming nampak ragu, lalu menatap Sinbi dengan tatapan memelas. Dengan dengusan malas, Sinbi terpaksa masuk ke dalam kelas.

"Woy, Dongdong! Dicariin cewek lo, noh," panggil Sinbi ketika sampai di samping meja milik Kim Donghyun.

"Oh, okaay, bentar!" Jawab Donghyun tanpa sedetik pun mengalihkan fokusnya dari layar ponsel.

Sinb kemudian dengan acuh tak acuh pergi ke bangkunya, membereskan buku-buku dan alat tulis lainnya ke dalam tas.

"Eh, Bi—" panggil Donghyun tiba-tiba menoleh ke arah belakang. Bangku Sinbi tepat berada di belakang bangku Donghyun.

Sinbi mendongak, alisnya terangkat menatap Donghyun heran.

Laki-laki itu beberapa kali membuka-tutup mulutnya, "eumm, gak jadi, deh, hehe," setelah itu Donghyun mengambil tasnya lalu ke luar kelas.

❤❤❤

Seumur-umur Sinbi tidak pernah membayangkan kejadian seperti ini akan menghantui hidupnya di umur 17 tahun ini. Oh ayolah! Siapa yang senang hati sukarela dipanggil dengan sebutan PHO?

Iya, PHO.

Penghancur Hubungan Orang.

Terkutuk saja orang yang mau dipanggil PHO!

Kalau saja Sinbi seorang dokter, ia tidak akan segan-segan untuk menjahit kedua bibir Dahyun, Umji, dan Eunseo rapat-rapat. Bibir sialan. Sinbi jengah mendengar ocehan mereka.

Semua orang tahu jika Sinbi adalah perawan abadi. Maksudnya, dia belum pernah berpacaran dengan siapa pun semasa hidupnya. Salahkan Sinbi sendiri, yang dengan polosnya menolak beberapa laki-laki yang berani menembaknya.

Is she playing hard to get?

Nope. Obviously not.

Dia hanya benar-benar perempuan polos yang tak pernah dekat—dalam artian romansa—dengan laki-laki. Jadi, sebenarnya dia tidak tahu cara memulai hubungan. Dia tidak tahu harus bersikap seperti apa jika ada laki-laki yang terang-terangan menunjukkan ketertarikan pada dirinya. Makanya dia menolak semua confessions itu.

Ini yang membuat Sinbi geram dan kesal. Dekat dengan laki-laki saja tidak pernah, entah bagaimana kejadiannya, mereka dengan sangat seenaknya meneriaki Sinbi dengan sebutan laknat—PHO—itu.

Why, tho?

Semua gara-gara salah satu teman sekelasnya yang duduk tepat di depan bangku Sinbi ini.

Ewh!

"KIM DONGHYUN!"

Murka Sinbi yang sepertinya tak bisa terbendung lagi. Pria di depannya ini kemudian menoleh ke belakang menghadap Sinbi dengan wajah tanpa dosa lalu terkekeh polos.

"JOROK! ANJIR!"

Bentak Sinbi sekali lagi, "how many times do I have to tell you? Jangan sembarangan gali emas! Ke toilet, kek! Jorok, sumpah! Mana lo usapin ke bangku lo lagi! Ih! At least, not in front of my face! Jijik, Dongdong!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

instant-story [SinB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang