Thirteen

3K 116 4
                                    

El sama Keanu mulu. Gak bosen apa? Nah, sekali-kali kita liat kehidupannya Grover yuk. Kasihan dia anak baik.

Anyway lagi, kalian lebih suka Keanu nantinya jadi sama siapa? Sama El? Christabelle? atau bahkan sama Cassey?

Cheers! xo.

http://ask.fm/deapeni

***

Grover dalam perjalanan pulang setelah mengantar El, sahabatnya kembali pulang ke rumahnya dengan aman. Untung saja yang membukakan pintu pagar depan rumah El adalah Eliezer. Eliezer mengatakan bahwa orangtuanya sudah tidur karena besok kedua orangtua mereka harus pergi lagi ke luar negeri. Setelah memastikan El baik-baik saja, ia berpamitan dan segera kembali ke rumahnya.

Grover sangat mencintai El. Bukan, bukan seperti cinta Keanu, namun hanya cinta untuk menjaganya seakan El adalah adiknya sendiri. Ia mengenal El waktu pengenalan mahasiswa baru, kebetulan Grover masih aktif organisasi dan waktu itu ada kegiatan kemping satu fakultas. Grover menjadi ketua divisi keamanan. Ia memastikan seluruh tempat aman terkendali. 

Kemping dilaksanakan selama seminggu di sutu daerah perbukitan yang asri, dan tentunya dalam kegiatan ini mahasiswa baru dituntut untuk disiplin dan menjaga ketertiban salah satunya dengan adanya jam malam. Suatu ketika di tengah malam, tiba-tiba El dan seorang temannya keluar dari tenda. Grover saat itu tengah berpatroli dan menemukan El dan temannya yang Grover tidak ingat itu.

"Heh, mau ngapain kalian, masuk tenda sana!" hardik Grover.

"Ini kak, temen saya sakit," sahut temannya sambil menunjuk El. Grover memperhatikan dengan saksama, wajah El memang sangat pucat. Grover  menyentuhkan punggung tangannya ke dahi El. Suhu tubuhnya tinggi. Keningnya berkerut lalu kemudian ia beralih pada teman El.

"Yaudah, sini gue bawa ke tenda medis. Sekarang, lo balik lagi ke tenda." Perintah Grover dengan halus pada teman El.

"Tapi, kak..."

"Gak, ada tapi-tapian! Percaya sama gue, temen lo bakalan baik-baik aja."

"Balik aja, Len," sahut El pelan dengan sekuat tenaganya.

Elena menatap El khawatir namun akhirnya melepas kaitan tangan El. Lalu dengan perlahan-lahan ia kembali ke tenda. 

Grover segera meraih tubuh El yang cukup kurus ke lengannya. Sementara ia memperhatikan sampai Elena benar-benar kembali ke tendanya. Kemudian Grover memapah El dengan hati-hati.

"Lo sakit apa?" tanya Grover.

"Gak tau. Demam," jawab El.

"Di depan sana ada tanjakan rada terjal, lo kuat ga?" tanya Grover.

El tidak menjawab, namun Grover melihat bahwa El nampak tidak kuat sehingga Grover membungkukan badannya.

"Naik ke punggung gue!" perintah Grover.

"Hah?"

"Buruan!"

El pun menuruti saja dan Grover kemudian menggendong El di punggungnya dengan susah payah. Sementara itu El justru jatuh tertidur. Grover menaiki tanjakan yang cukup curam dengan cukup kesulitan. Malam itu agak dingin, bintang-bintang bersinar. Angin dari pepohonan malam hari bertiup, suara burung hantu berkicau. Sunyi.

Tidak lama kemudian ia sampai di tenda medis dan meninggalkan El yang sedang sakit di situ, membiarkan teman-teman dari divisi medis yang menjaganya. Disitulah awal Grover bertemu dengan El. Namun, El tidak pernah ingat. Ia tahu malam itu agak gelap dan El juga telah jatuh tertidur. Yang El ketahui, mereka saling kenal karena El cukup akrab di awal semester dengan Gordon dan Gordon juga turut bergaul dengan Grover.

Miss PopularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang