Keluarga

2.8K 329 278
                                    

Cahaya bulan dan angin lembut memeluk hati siapapun di kota Tokyo, musim panas perlahan pergi dan kenangan yang hangat di musim itu tidak akan pernah terlupakan bagi Sasuke. Di dalam pekatnya malam, Sasuke perlahan melihat pantulan dirinya di jendela.

Kakaknya berkata dia memiliki perubahan dibeberapa hal yang tidak dapat dijelaskan. Bagaimanapun mungkin memang ada beberapa hal yang berubah dalam dirinya. Di tahun-tahun yang telah berlalu, Sasuke dikenal sebagai pemuda antisosial dan penyendiri. Kesepian mungkin adalah nama lainnya, itu adalah sesuatu seperti sebuah roket yang ditembakkan ke angkasa, melalui perjalanan sunyi, menembus lapisan-lapisan langit jauh ke ujung tata surya. Tidak ada seorang pun yang bisa menggapainya...

Tapi tidakkah pusat tata surya adalah matahari? Diujung jalan tanpa sengaja dia telah bertemu seseorang seperti matahari.

Membayangkan sesuatu dalam benaknya, Sasuke tersenyum.

Keinginan untuk mati baginya seperti penyakit asma yang kambuh sewaktu-waktu dimana Sasuke menemukan nebulizer yang secara bertahap membendung keinginannya untuk mengakhiri hidup, nebulizernya adalah Naruto.

Setelah bertemu Naruto, kesepiannya mengikis sedikit demi sedikit.

Ada sesuatu dalam ingatannya, percakapan singkat pada malam musim panas di Konoha mengenai masa muda dan pekerjaan. Teman Naruto melempar kata-kata semacam "Walaupun belajar untuk ujian sangat membebaniku tapi keinginan untuk bisa dibanggakan dan memiliki pekerjaan tetap akan membuat pasangan hidupku bahagia." Terus terngiang-ngiang dalam dirinya.

Ketika akhirnya dia mengerti bahwa hatinya yang dulu telah mengeras dari sedikit demi sedikit kehilangan harapan masa mudanya, Sasuke tahu bahwa setidaknya dia masih memiliki beberapa harapan untuk kembali mencoba. Jadi pada hari lain ketika Itachi datang berkunjung, Sasuke meminta dengan hormat untuk memberinya beberapa tanggung jawab mengurus anak perusahaan Magatama.

Pada saat itu Itachi telah berubah seperti gunung batu untuk beberapa lama, tapi gerakan matanya dan pandangannya berubah lembut, pria itu mengangguk dengan mata berkaca-kaca.

"Tentu." Ujarnya kala itu

Pada awalnya Sasuke ingin mengendalikan usaha hotel dan resort namun setelah berpikir dan penjelasan Itachi hal itu terlalu kompleks untuk pemula. Jadi dia akan mencoba dari bidang ecommerce. Sasuke membutuhkan banyak waktu untuk belajar, membuka kembali pelajaran-pelajaran lamanya yang pernah dienyam di sekolah bisnis dulu. Mereka pernah menyebutnya prodigi, dia lulus dengan gelar summa cumlaude dari sekolah bisnis Wharton (sekolah bisnis di Universitas Pennsylvania) dan melanjutkan Master di Harvard meski pada akhirnya dia berhenti di tengah jalan (pada saat itu Itachi menariknya ke London dan mengurungnya setelah Sasuke ketahuan melakukan 2 kali percobaan bunuh diri).

Di bawah bimbingan khusus Itachi, Sasuke memulai dunia yang dulu tidak pernah ingin disentuhnya. Dia menjadi sibuk dan menahan diri untuk tidak bertemu dengan Naruto, apa kabarnya pemuda bermulut beo itu?

Satu menit terasa lama dan mereka tidak bertemu selama 7 hari. Sasuke memiliki ide bahwa waktu pasti memiliki niat jahat padanya. Kemudian Sasuke memutuskan untuk benar-benar pergi berkunjung besok.

.

.

###

.

.

Pintu telah beberapa kali diketuk, di minggu pagi seperti ini Naruto pasti sedang membersihkan apartemennya yang tidak seberapa itu.

Saat pintu dibuka, Naruto muncul menggunakan kaos polos dan celana rumahan. Wajahnya penuh senyuman dan matanya melirik kedua tangan Sasuke dengan berbinar.

The Greener GrassWhere stories live. Discover now