"Maaf kalau ke datangan Ayah justru mengejutkan kamu..." ucap Ayah Azlan sambil menatap Kayla dengan tatapan lembut miliknya.

"Enggak apa - apa Ayah, Ada apa Ayah enggak biasanya Ayah nemuin Kay dikamar?"
Kayla bertanya maksud dan tujuan Ayahnya datang ke kamar dirinya.

"Ayah cuma pengen mastiin kamu benar - benar istirahat di kamar dan bukan ngerjain pekerjaan kantor seperti ini." ucap Ayah sambil mengelus surai hitam milik Kayla dengan lembut.

"Besok Kayla ada pertemuan jadi malam ini rencananya Kayla bakal mempelajari dokumennya Ayah. Maaf kalau Kayla bandel." seru Kayla tampak tidak enak.

Azlan terlihat menghela nafas nya dan kembali menatap Kayla yang sudah tumbuh dewasa ini. "Kay, Ayah tahu kamu adalah wanita yang bertanggung jawab dan maka dari itu Ayah mempercayakan posisi wakil direktur untuk kamu tempati. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, diluar dari kantor kamu berhak untuk memiliki kebebasan. Jadi jangan terlalu memporsir diri kamu, Kamu butuh istirahat Kay. Dan Ayah minta selama kamu berada di rumah maka singkirkan semua urusan kantor yang membebani kamu, jadilah Kayla putri Ayah yang manis hem... " pinta Ayah Azlan panjang lebar.

Kayla terdiam mendengar ucapan panjang Ayahnya itu.

"Ayah jadi merasa bersalah pada kamu Kay, karena tanpa sadar Ayah justru yang membuat kamu tidak bisa memilih apa yang kamu inginkan?"

Kayla langsung memeluk tubuh Ayahnya saat melihat tatapan bersalah yang di tunjukkan Ayahnya.
"Ayah jangan merasa bersalah sama Kay. Karena Kay sendiri yang menginginkan pekerjaan ini. Bukankah Ayah tahu bahwa sejak dulu Kayla selalu ingin jadi seperti Ayah. Menjadi seorang pembisnis adalah Impian Kayla, Yah" jelas Kayla dengan suara lembut milik nya.

Ayah Azlan kini melepaskan pelukan Kayla di tubuhnya dan memegang kedua pipi putrinya. "Kalau seadainya suatu hari nanti kamu ingin resain dari jabatan direktur Ayah tidak akan keberatan, Kay. Jadi Ayah minta supaya kamu terus terang pada Ayah, dan katakan apa yang kamu inginkan?"

Kayla hanya mengangguk pelan sebagian jawaban dari pertanyaan Ayahnya.

Dan

Cup...
Satu kecupan mendarat di kening Kayla.

"Istirahatlah ini sudah malam. Besok lagi kamu bisa meneruskan membaca dokumen ini"

Kayla kembali menganggukkan kepalanya dan Ayah Azlan pamit keluar dari dalam kamar anaknya tidak lupa menutup pintu kamar Kayla.

'Ayah tahu Kay selama ini kamu selalu ingin menjadi seorang pengacara tapi kamu kubur mimpi kamu dan beralih menjadi seperti Ayah hanya untuk bisa membahagiakan Ayah dan Bunda. Karena kamu berpikir bahwa salah satu dari kalian harus ada yang bisa menggantikan posisi Ayah suatu hari nanti, tapi tidak dengan cara seperti ini Kay' gumam hati Azlan sambil menatap pintu kamar Kayla sekali lagi.

***

Pertemuan dengan PT I&R berjalan dengan lancar dan Kayla sangat bersyukur untuk itu.

Kayla masih berada di Restoran jepang itu karena ajakan makan siang dari rekan kerjanya yang tak lain adalah Irham kakak lelaki dari Raina.

Sekretaris Kayla, Tiara sudah izin untuk kembali ke kantor lebih dulu dan menolak ajakan makan siang dari Direktur PT I&R karena masih ada yang harus di kerjakannya.

Begitu pula dengan sekretaris Irham sendiri yang 10 menit lalu juga Izin untuk kembali lebih dulu.

Jadi di meja itu hanya ada Kayla dan Irham. Tapi mereka tidak benar benar berdua karena banyak pengujung lain di sekeliling mereka, jadi mereka tidak perlu khawatir akan terjadi hal - hal yang tidak di inginkan.

TAKDIR Kayla (Sequel Perjalanan Kisah Fatimah) Where stories live. Discover now