Bab 04 MELAMAR

912 39 1
                                    

Kayla pov

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Kayla pov.

Malam ini adalah malam rabu.
Aku pulang dari kantor lebih cepat dari biasanya dan sekarang aku tengah membantu bunda untuk membawa 4 cangkir teh untuk tamu ayah.

Entahlah malam ini tiba-tiba saja orang yang tidak pernah aku bayangkan justru tengah berada disini.

Di rumahku, lebih tepatnya di ruang tamu tengah berbicara dengan Ayah Azlan.

"Silakan Bapak, Ibu" ucapku sambil meletakkan cangkir berisi teh keatas meja di depan Pak Hilmi dan Bu Dessy.

"Makasih sayang" balas Ibu Dessy sambil tersenyum kearahku. Aku hanya balas tersenyum kearah Ibu dari lelaki yang ku cintai.

"Duduklah Kay" suruh Ayah Azlan pada Kayla dan Kayla hanya menurut duduk di antara Bunda dan Ayahnya.

"Begini Pak, Bu maksud kedatangan kami kesini. Kami mewakili Daffa ingin melamar anak Bapak dan Ibu untuk menjadi istri Daffa" ucap Pak Hilmi dengan senyuman nya.

Aku langsung menatap kearah Bunda yang duduk tepat disampingku.

"Maaf Pak, Bu sebelumnya!! Anak yang Napak dan Ibu maksud itu siapa? Karena saya memiliki anak kembar disini?"

Mendengar pertanyaan Ayah Azlan kedua orang di depan ku ini tampak saling berpandangan lewat sorot mata mereka.

Mungkin mereka bingung ingin melamar siapa!!!

Aku berharap kedua orangtua Mas Daffa akan memilih ku sebagai calon menantu mereka!!!

Tapi kalau ternyata mereka datang kesini dengan tujuan melamar Nayla, aku juga akan ikhlas menerima nya!!!

Tiba-tiba saja tanganku yang berada di atas pangkuan ku di genggam oleh Bunda.

Aku hanya bisa tersenyum menatap Bunda yang seakan tahu bahwa aku tengah gelisah menanti jawaban dari kedua orang di depan ku ini.

"Jadi Bapak, Ibu siapa wanita yang ingin keluarga kalian lamar? Kayla atau Nayla?"

Suara penuh penegasan dari Ayah Azlan membuat ku semakin gugup.

"Begini Pak, Kami kesini bertujuan untuk melamar putri Bapak dan Ibu yang bernama Kayla, ya Kayla"

Jawaban dari Bu Dessy tidak membuat aku senang. Entahlah seperti ada keraguan dari ucapannya itu.

Bunda langsung tersenyum mendengar ucapan Bu Dessy. Bahkan Bunda kini menggenggam tangan ku semakin erat.

Aku hanya diam masih tidak percaya dengan kenyataan ini.

Benarkah aku yang di lamar oleh mereka???

"Bapak dan Ibu yakin jika ingin melamar Kayla. Dan bukannya Nayla?"

Mendengar pertanyaan Ayah Azlan. Yang tampaknya kurang yakin dengan calon wanita pilihan mereka membuat aku bertanya - tanya dalam hati.

Ada apa!!! Apa Ayah tahu tentang sesuatu???

TAKDIR Kayla (Sequel Perjalanan Kisah Fatimah) Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα