Bab 02 IRHAM

1.3K 45 2
                                    

Hari sudah semakin sore. Tapi Kayla terlihat masih sibuk dengan berkas - berkas diatas meja kerjanya.

Pekerjaan menjadi seorang wakil direktur tentu tidak mudah untuk dirinya. Apalagi Kayla adalah seorang wanita yang bisa di bilang masih terlalu muda untuk berada di posisi ini.

Tapi Kayla tentu, tidak ingin mengecewakan Ayahnya yang sudah memberikan tanggung jawab ini padanya. Dia harus membuktikan pada Ayah nya dan semua orang bahwa sekalipun dia wanita tapi dia mampu berdiri sejajar dengan lelaki di luar sana.

Bahwa bukan cuma lelaki yang bisa mendapatkan tanggung jawab ini tapi wanita juga bisa.

Tiba-tiba saja ruangan Kayla di ketuk dari luar.

"Masuk" seru Kayla tanpa mengalihkan perhatian nya dari berkas yang tengah di bacanya.

Ceklek...

Tak lama kemudian terdengar pintu di buka dan di tutup setelah nya.

"Permisi Bu" ucap Tiara sekretaris Kayla saat dia telah berdiri di depan meja kerja Kayla.

"Ada apa Tiara?" tanya Kayla tanpa menatap lawan bicaranya.

"Maaf Bu sebelumnya, saya hanya ingin mengingat Ibu bahwa hari sudah semakin sore. Apa Ibu tidak ingin pulang dan beristirahat dirumah?"

Mendengar pertanyaan sekretaris itu membuat Kayla mengalihkan perhatiannya dari berkas yang tengah dibacanya.

"Ah... Kamu benar Tiara. Saya sampai tidak sadar bahwa hari sudah semakin sore. Terimakasih karena sudah mengingatkan saya." Ucap Kayla sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursinya.

"Sama - sama Bu, itu sudah tugas saya sebagai sekretaris Ibu. Apa Ibu ingin saya pesankan taksi onlen?"

"Tidak perlu Tiara. Saya bisa pesan sendiri, tapi terimakasih. Kamu pulang duluan saja karena sebentar lagi saya akan pulang" suruh Kayla pada Sekretaris itu.

"Baik Bu, kalau begitu saya pamit" ucap Tiara sambil membungkukkan badannya.
Dan berbalik pergi, baru beberapa langkah Kayla kembali memanggil Sekretaris itu.

"Tiara, tunggu sebentar."

"Ada apa Bu?"

"Besok apa saja jadwal saya?" tanya Kayla dan Tiara langsung saja membuka buku agenda di tangannya yang selalu dia bawa kemana - mana.

"Besok jam 10 pagi Ibu akan ada pertemuan dengan direktur dari PT I&R di restoran jepang dan Pukul 3 nanti Ibu ada pertemuan dengan Pak Presdir membahas masalah rencana pembangunan gedung baru" ucap Tiara dan Kayla terlihat mengangguk paham.

"Baiklah besok langsung siapkan berkas - berkas yang di butuhkan untuk pertemuan jangan sampai ada yang terlewatkan, kamu mengerti?"

"Baik Bu, saya mengerti" saut Tiara

"Kalau begitu kamu boleh pulang sekarang" ucap Kayla dan Tiara hanya mengangguk setelah itu berjalan keluar.

Kayla terlihat menghela nafas nya sesaat setelah melihat sekretaris pergi.

"Baiklah saatnya pulang" ucap Kayla sambil membereskan berkas - berkas yang berserakan di atas meja nya. Dan membawanya pulang.

***

Kayla menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang sambil membaca berkas berkas yang belum sempat di bacanya.

Setelah istirahat sebentar tadi. Dan shalat isya berjamaan kini Kayla kembali fokus dengan pekerjaan nya.

Tiba-tiba saja sret...
Berkas di tangannya sudah berpindah ketangan sang Ayah. Membuat Kayla jelas terkejut.

"Ayah... " panggil Kayla yang masih memasang wajah terkejut nya saat melihat Ayahnya sudah berada di dalam kamarnya.

TAKDIR Kayla (Sequel Perjalanan Kisah Fatimah) Where stories live. Discover now