BAB 12 - 我不喜欢

6.4K 850 61
                                    

"Ge..."

"Ya, adik Wei?"

"Tolong jangan berbuat aneh-aneh."

Lan Xichen terkekeh pelan.
"Tidak kok. Ah, Tuan muda Mo juga ada disini."

"A-Yu?"

Xichen mengangguk pelan.
"Adik Wei, apa hubungan Tuan muda Mo denganmu?"

"Dia? Dia sangat manis. Jadi aku menolongnya. Aku suka padanya."

Kening Xichen sedikit mengerut.
"Kau tidak suka dengan Wangji?"

"Makhluk es itu? Aku belum cukup gila untuk suka dengannya."

"Bukankah.. kau tertarik dengan Wangji?"

Wei Wuxian terkekeh pelan, "Dia memang menarik. Tetapi aku tidak suka dengannya. Sayang sekali, Xichen ge."

"Tapi.. Wangji sudah menyatakan cintanya."

"Apakah aku harus membalasnya?" Tanya Wuxian balik

Kening Lan Xichen berkerut pelan. Apa-apaan Wei Wuxian itu? Jadi Wuxian tidak suka dengan Wangji? Tetapi dengan Xuanyu?! Gila! Padahal kan.. apa kurangnya Wangji?

Wei Wuxian merangkul Lan Xichen akrab dan membisikkan sesuatu.
"Aku suka dengan Xuanyu sebagai kakaknya. Jangan berpikir aneh-aneh. Ada Wangji dibelakang. Gege bisa berakting kan?"

Mata Lan Xichen menangkap sosok tak jauh dibelakangnya. Wangji. Apakah Wangji mendengar perkataan Wei Wuxian? Aura adiknya terlihat gelap dan suram.

Lan Wangji menghela napasnya, kemudian berjalan mendekati Lan Xichen dan Wei Wuxian. Jarinya mengetuk pundak Wuxian pelan, membuat Wei Wuxian berbalik melihat Wangji.

"Apa?" Tanya Wuxian sinis

Tangan Wangji menyodorkan sebungkus tanghulu. Warnanya kemerahan, tetapi Wei Wuxian sedikit ragu untuk mengambilnya.

"Apakah bola ini bisa dimakan?"

Wangji mengangguk pelan. Masih dengan wajah datarnya.

"Kalau begitu.. terima kasih."
Wei Wuxian mengambil makanan itu, kemudian melihatnya dan memutar-mutarnya. Matanya tampak sedikit ragu.

"Kau sudah pernah makan?" Tanya Wuxian, memastikan bahwa makanan ini layak makan

"Belum."

Nyaris saja Wuxian menjatuhkan tanghulunya.
"Lalu, darimana kau tahu ini bisa dimakan atau tidak? Enak atau tidak?"

"Kau.. kau yang bilang."

Wei Wuxian mengendikkan bahunya. Wuxian menunduk dan memasukkan makanan itu kedalam mulutnya. Reaksi wajahnya tidak terlihat karena tertutup kain, tetapi.. Wei Wuxian terlihat tak bergeming.

"Rasanya... aneh.."

"Maaf."

"Tetapi ini lumayan enak. Terima kasih." Ujar Wuxian mengangkat tanghulunya

"Gege!"

Wei Wuxian berbalik, menemukan seorang remaja muda berlari ke arahnya.

"A-Yu?"

Mo Xuanyu melompat ke pelukan Wei Wuxian. Untung saja reflek Wuxian bagus, jadi mereka berdua tidak akan terguling di pasar dengan memalukan.

"Ternyata benar gege ada disini! Aku mencarimu!"

Wuxian mengelus rambut Xuanyu dengan lembut, "Ada apa?"

Wei Wuxian melirik sedikit ke arah Wangji. Entah perasaannya saja atau apa, tetapi aura Wangji tidak dapat dideksipsikan. Panas membara, tetapi juga dingin. Sekali lagi, terima kasih kepada kain yang menutup wajah Wuxian itu, karena dapat membuat Wuxian bebas melirik Wangji tanpa kepergok seperti maling.

SWEET BLOOD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang