BAB 7 - MO

7K 922 88
                                    

"Weiying.. kumohon.."

"Kumohon.. ini tidak lucu.."

"Mari bercanda yang lain.. kumohon keluarlah.."

Lan Wangji berteriak memanggil nama Wei Wuxian disetiap langkahnya. Matanya melihat sekitar, mencoba mencari dengan teliti. Apakah Wuxian ada disela-sela pohon? Atau apakah dia berada diatas pohon?

Langkah Wangji bergerak tanpa arah, dia berjalan kemana saja untuk meneriakkan nama Wuxian. Tetapi, langkahnya terhenti. Dia sudah berada didepan hutan.

"Weiying!"

Wangji kembali masuk kedalam hutan. Dia meyakini dirinya berjalan maju kedepan. Tetapi..  kenapa dia terus keluar dari hutan itu? Bukankah seharusnya dia semakin masuk kedalam?

"Weiying.. kumohon.."

Langkah Wangji gemetar. Berputar-putar selama lima jam tanpa hasil itu melelahkan. Tetapi, dia tetap tidak mau menyerah.

Dia kembali melangkahkan kakinya masuk kedalam hutan. Tetapi hutan itu seakan menolak keberadaan dirinya. Seperti terdapat penghalang tak terlihat disana, Wangji tidak bisa masuk. 

Wangji memukul-mukul penghalang itu dengan sekuat tenaga, masih meracau nama Wuxian.

"Weiying! Weiying!"

"Weiying.. ini aku.."

"Weiying kumohon.."

"Jangan menghilang lagi... aku tidak bisa.."

Wajah Lan Wangji tertunduk lesu. Kakinya goyah, nyaris terjatuh jika tidak seseorang menahan tubuhnya dari belakang.

"Wangji?"

Lan Wangji kembali berdiri, kemudian menunduk hormat kepada orang itu, "Xiongzhang."

"Kenapa kau bisa ada diluar hutan?"

Lidah Lan Wangji kelu. Dia juga tidak tahu kenapa dia bisa ada diluar hutan. Dia lebih senang dikurung didalam hutan. Selamanya tidak melihat matahari juga tidak apa. Selamanya dikelilingi kegelapan juga tidak apa. Asalkan Weiyingnya ada.

"Weiying..."

Lan Wangji hanya bisa menyebutkan nama orang itu.

Kening Lan Xichen mengerut, "apa yang terjadi? Apa yang tuan muda Wei lakukan kepadamu?"

Lan Wangji menggeleng.

"Kenapa kau bisa ada diluar? Bukankah kau seharusnya bersama tuan muda Wei?"

Lan Wangji kembali menggeleng, "aku tidak tahu."

Lan Xichen menyerengitkan keningnya. Apa maksud adiknya ini?
"Tuan muda Wei menyuruhmu keluar?"

"Tidak."

"Lantas dimana tuan muda Wei?"

Raut wajah Wangji semakin memelas.
"Aku tidak tahu."

Sejak kapan Wangji menjabat sebagai Nie Huaishang? Apakah sekarang Wangji menjadi si penggeleng kepala?

"Wangji, bisakah kau memberitahu xiongzhang apa yang terjadi?"

Lan Xichen melihat raut sedih adiknya. Adiknya seakan-akan tertekan beban berat. Kepalanya tertunduk lesu. Langkahnya gontai. Matanya terus menerus melirik ke arah hutan, tampak mencari sesuatu yang bisa dipastikan itu Wei Wuxian.

Lan Wangji membuka mulutnya, kemudian menjawab dengan ngelantur.
"Hutan... aku harus masuk hutan.."

"Apakah tuan muda Wei memintamu untuk masuk?"

SWEET BLOOD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang