Pertemuan Pertama

121 12 2
                                    

Saya kembali merombak cerita lama saya dan memperbaiki tulisan serta beberapa adegan disini dari pada yang dulu jadi gk pusing bacanya. Hanya re-write dari cerita lama yang akhirnya publish disini. (*WOY!!CERITA ENTE YANG SATUNYA BELUM LU LANJUT MALAH LANJUT CERITA LAIN!! ENTE MAU DIHAJAR PARA KSATRIA MEJA BUNDAR?!) Tehe~ lanjut nanti kok~

Silahkan menikmati cerita saya.

--------0----------

Perang telah berakhir. Langit yang tadinya tertutup awan hitam telah menghilang. Dan raksasa hitam yang sangat kuat telah dikalahkan.

"Jika kau memilih magnostadt sebagai wilayah mu... Maka..." ujar seorang pria tinggi yang mempunyai rambut berwarna merah pun mengangkat seorang anak berusia sekitar 13 atau 14 tahun itu dan menggendongnya "...aku akan bawa dia," ujar pria itu sambil tersenyum licik.

"HEEE?!!" semua yang ada disana terkejut melihat itu "kau sudah berjanji padaku kan, Aladdin?" ujar pria itu pada anak yang berada ditangannya sambil tersenyum jahil. Sedangkan yang ditanya hanya diam seribu kata dengan keringat dingin mengalir dari pipi anak itu.

"Karena perang telah selesai, dan kekaisaran Leam telah bekerja sama dengan Sindria, maka sudah saatnya kami pulang..." ujar seseorang berambut ungu yang merupakan Raja dari kerjaan Sindria, Raja Sinbad.

Yamuraiha pun membuat mantra teleportasi untuk memulangkan Sinbad dll. Namun setelah masuknya Sinbad dan Jafar yang merupakan seseorang yang selalu berada disamping Sinbad, tiba tiba saja seseorang menghentikan semua orang.

"tunggu," perintah pria yang menggunakan topi penyihir hijau dengan ujungnya yang memiliki bulu berwarna putih.

Semuanya memandang sosok magi hijau dihadapannya. "Ada apa Yunan san?" tanya Aladdin pada Yunan, sang magi yang berpakaian serba hijau itu.

"Ada yang salah pada sihir milikmu Yamuraiha... Aku merasakan ada yang ganjil pada sihir mu, lebih baik kalian pulang dengan menaiki kapal," ujar Yunan dengan nada serius.

Aladdin yang memperhatikan itu memiliki firasat buruk. Akhirnya ia memutuskan untuk ikut dengan mereka "paman Kouen!" panggilnya pada sosok pria tinggi berambut merah tersebut.

Sedangkan yang dipanggil hanya menoleh padanya. "Aku akan ikut dengan Yamu san! Aku khawatir dengan mereka... Tapi aku pasti akan menepati janjiku padamu paman!" ujar Aladdin berusaha menyakinkan Ren Kouen.

Kouen tetap diam , dia berusaha memikirkan apa yang terbaik untuk saat ini. Namun untuk sekarang tubuhnya merasa lelah dan ingin istirahat.

"Baiklah, tepati janjimu bocah. Jika tidak, aku akan datang ke Sindria dengan membawa banyak pasukan," ujar Kouen dengan tenang dan pergi meninggalkan Aladdin.

Kouhen yang sedari tadi memperhatikan Aladdin pun mendekatinya "tenang saja... Kamu akan baik-baik saja nanti. Jaga dirimu baik-baik ya, Aladdin," setelah mengatakan hal itu, dia juga pergi mengikuti Kouen pergi.

-0-

Sedangkan didunia lain, Sinbad dan Jafar terjatuh di sebuah apartemen. Membuat sang pemilik kamarnya terkejut dan memasang kuda kuda menyerang.

Gadis itu memandang sekitar dikarenakan asap yang berasal dari mereka. Ketika asap tersebut menghilang, barulah gadis itu dapat melihatnya dengan jelas.

"Ah?" gadis itu terkejut setelah melihat 2 sosok pria yang tidak sadarkan diri telah berada didihadapannya.

-0-

Pagi hari telah datang. Cahaya cahaya lembut matahari sedikit menyinari wajah Sinbad dan Jafar. Membuat sosok yang lelah berperang tersebut membuka matanya dengan perlahan. "Ungh... " erang Sinbad yang merasa kepalanya pusing.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jan 26, 2020 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Happy Family SindriaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora