2- Dia yang ku cinta

550 42 6
                                    

Selamat pagi menjelang siang.. 

Semoga kalian suka cerita halu-ku ini yah.. Mohon maaf masih banyak kesalahan dalam pemilihan kata karena jujur aku masih amatir sekali :)

#prosesrevisi

**********


Suzy Pov

Aku sebal bukan main mengingat kejadian tadi pagi yang aku alami. Memang laki- laki itu siapa? Tidak punya sopan santun sekali!

"Heii.. Loh, kenapa?" Panggil Sera yang kemudian terkejut melihatku.

Aku hanya mampu memasang muka cemberut dengan sedih di hadapan kekasihku.
Ya.. Perempuan bermarga Choi ini yang kusebut sebagai kekasihku.

Menceritakan apa yang barusan saja terjadi kepada Sera, ia memelukku sambil ikut mengoceh.

"Berani sekali dia.. Memangnya dia siapa hah? Harus dikasih pelajaran tuh Zy" Suaranya emosi.

Aku tahu ia begitu karena sangat menghawatirkan diriku dan aku tersenyum karena nya.

"Gomawo Sera-ya, cuma kau yang mengerti diriku"

"Jadi bagaimana, katanya mau cerita padaku?"

Iya, aku memang ingin cerita banyak dengan sahabatku ini. Hampir saja lupa karena terlalu emosi dengan cipratan genangan air pagi tadi.

Aku bercerita mulai dari ayah yang harus menebus obatnya, aku yang masih belum mendapatkan panggilan interview, hingga bingung harus mendapat uang darimana untuk membayar sewa rumah bulan ini.

Jangan heran karena rumahku bukan rumah milik sendiri melainkan aku mengontraknya dengan jaminan pembayaran dilakukan setiap bulan.

"Aku ada uang tabungan.. Pakai dulu saja. Urusan bayar tidak usah dipikirkan asal Ayahmu bisa nyaman di rumah itu" Ucapnya memberi solusi.

"Masih jadi pengantar susu, Zy?" Tanya Sera penasaran.

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Mencuci baju di rumah orang kaya itu?"

"Masih"

"Supir ganti?"

"Masih"

Sera terbelalak kaget sedangkan aku hanya tertawa melihatnya.

"Mulai sekarang cari 1 pekerjaan saja Suzy-ya, kau juga harus memikirkan  ayahmu, kasihan di rumah sendirian" Sarannya.

"Aku usahakan"

Dan setelahnya kami sibuk dengan pikiran masing-masing.



-------

Author Pov

Dunia Seunggi berubah dengan cepat. Ia yang sedikit memiliki rasa hormat kini tidak lagi ada. Kejadian yang membuatnya seperti ini sangat sangat mengganggunya.

Ia menarik nafas berat, entah sudah yang keberapa kalinya. Seunggi duduk bersandar di kursi kehormatannya.

Memejamkan mata sejenak, Tiba-tiba saja ingatan itu datang lagi.

-Flashback on-

Seung gi berjalan cepat mengikuti gadis cantik di depannya sambil sesekali berlari kecil

"Grace.. Please" Ia masih terus memohon.

Gadis blasteran Kanada itu tetap tak mengindahkan panggilan Seunggi.

"Aku sudah bilang kalau aku akan tetap menikah dengan lelakiku"

Apa?

Kalau Seunggi tidak salah dengar Grace mengatakan kata 'lelakiku'.

Seunggi menarik lengan Grace dengan kasar, lalu berkata "Pandang aku Grace, aku tahu kau tidak benar-benar mencintainya, iya kan? Kamu masih mencintaiku, aku tahu itu" Tegasnya.

Grace tetap memalingkan wajahnya mencoba untuk tidak memandang mata hangat Seunggi yang ia tahu saat ini tidak lagi menatapnya dengan hangat.

Tentu saja, Seunggi sedang marah besar.

Tidak ada jawaban dari gadis di depannya membuat Seunggi menggeram

"Grace!" Kali ini ia berteriak, tak peduli dengan beberapa orang yang berlalu lalang.

Tangan Grace bergetar, ia terlalu terkejut, namun Grace segera menguasainya dengan cepat.

Membuang nafas sejenak, Grace mulai menatap Seunggi.

"Memang kenapa kalau aku mencintainya? Aku mencintainya dan aku bahagia, Seunggi" Teriaknya tak kalah keras.

"Aku bahagia karena dia memberiku kebahagiaan, aku bebas karena dia tidak mengekang ku tidak sepertimu yang terus mengekang ku ini da itu. Aku lelah dengan sikapmu yang semaunya tanpa mempedulikan perasaanku"

Ia menarik napas sejenak sebelum akhirnya melanjutkan "Aku tidak lagi mencintaimu Gi. Tidak sama sekali" Sesalnya

Cengkraman ditangan Grace melonggar.

Seunggi mundur.

Ia terlalu terkejut sambil masih mencari kebenaran di mata gadis di depannya. Namun tidak ada kebohongan dimata Grace, yang ada hanya luka.

Entah luka apa yang ia sembunyikan dari Seunggi.

"Aku mohon mengertilah.. Lupakan aku Gi"

Lalu, gadis itu pergi tanpa menoleh ke belakang. Meninggalkan Seunggi yang masih tidak percaya dengan ucapan yang ia dengar.

-Flashback off-

Air mata tampak menetes di sudut matanya. Seunggi menangis mengingat kejadian itu

Sudah setahun setelah kejadian dimana Grace memberikan undangan pernikahan dan mengatakan bahwa selama ini gadis itu tidak benar-benar mencintainya.

Seunggi tersenyum getir "Semudah itukah?"

Kejadian itu membuat Seunggi membentengi dirinya. Tanpa disadari membuat hidupnya semakin kacau, sifatnya berubah dingin dan satu hal yang sangat disesali, ia menjadi kasar bahkan dengan orang tuanya sekalipun.

Sehari setelah kejadian satu tahun lalu, Seunggi tidak lagi mau datang ke kantor dengan alasan ketertarikannya di dunia perkantoran mulai memudar. Ia menjadi pria pemabuk yang tak tentu arah.

Hingga hidupnya setahun belakangan ini benar-benar kacau dan tak seorang pun mampu menasehati nya.



**********

Jangan lupa vote dan komen ya 

Happy reading

#prosesrevisi

Garis Cintaku (REVISI)Where stories live. Discover now