Awal

6.6K 536 97
                                    

"Seungmin?" Yang dipanggil menoleh dan mendapati Felix berada dibelakangnya dengan menenteng buku

"Oh hai felix , ada apa?"

"Kau akan pulang?"

"Ya seperti yang kau lihat , kau mau kemana? Mau kubantu?

"Lebih baik kau tak pulang seungmin"

Dahi seungmin mengkerut mendengar penuturan teman aussie nya ini. Tiba tiba tak ada angin tak ada hujan , teman nya ini melarang nya pulang

"Loh? Memangnya kenapa? Bahkan bel pulang sekolah sudah berbunyi 20 menit yang lalu "

"Pembunuh itu mengincarmu"

Seungmin seketika bungkam. Dahi nya mengkerut tanda ia bingung dengan ucapan yang teman aussie ini katakan

"Apa maksudnya ? Pembunuh apa? Siapa yang dibunuh? Aku tidak mengerti dengan ucapan mu lix"

Felix menghela nafas lelah , mendapati Seungmin yang memandang nya dengan penuh selidik membuatnya geram.

"Tinggal menuruti apa kataku apa susahnya?!! Kau hanya perlu menginap dirumah ku atau dirumah Jeongin"

"Aku masih punya rumah kalau kau lupa Lee Felix"

"Terserah kau saja , aku sudah memperingatimu , jika pagi nanti kau tergantung di atap rumahmu jangan salahkan aku"

Felix berjalan mendahului Seungmin untuk pergi ke perpustakaan. Seungmin yang mendengar ucapan Felix mendadak diam, sungguh Seungmin tak mengerti apa yang diucapkan Felix barusan.

Dengan langkah gontai , Seungmin kemudian berjalan ke arah parkiran untuk mengambil motor scoopy putih nya yang terparkir tanpa memikirkan ucapan Felix. Tapi langkah nya terhenti ketika felix kembali berbicara

"Aku sudah memperingatimu Kim Seungmin , pembunuh itu akan datang ke rumah mu tepat di jam 22.00 , berhati hatilah"

"Felix itu kenapa?" Gumam seungmin bingung

"Kim Seungmin , menjabat sebagai sekertaris osis yang disegani guru ternyata bodoh juga ya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tok tok tok

"Sebentar , eh? , ada apa malem malem kesini?"

"Hello Seungmin , Aku boleh nginep disini ga?"

"Eh kok tumben , tapi masuklah kebetulan orang tua ku sedang tak ada dirumah"

"Makasih ya Seungmin"

"Bukan masalah Jisung"

Setelah kedatangan Jisung , Seungmin melesat ke dapur untuk menyiapkan camilan untuk teman berisik nya itu , yang entah kenapa malam ini mendadak diam.

"Kamu ada masalah ya?"

Jisung tersenyum tipis. "Biasa , masalah keluarga"

"Kau menyeramkan jika diam jisung"

"Lebih menyeramkan jika aku bertindak seungmin"

Bulu kuduk seungmin seketika meremang, apa maksud dari perkataan jisung tadi?

"Ji.. jisung? Sepertinya kau butuh istirahat bukan? Kamar disebelah ku kosong , kau boleh tidur disana"

"Ah begitu ya , baiklah"

Kepergian jisung membuat tanda tanya besar di benak Seungmin. Apa maksud dari perkataan nya?. Dan ada apa dengan sikap nya?

"Tidak biasanya jisung seperti ini, apakah karena ada masalah ya? Ah sepertinya begitu" inner Seungmin

Seungmin menghela nafas panjang , tangan putihnya mengambil handphone yang sedari tadi ia campakkan di meja.

"Sudah jam 10 malam ternyata"

Eh?

Tunggu?

Jam 10?

"Aku sudah memperingatimu Kim Seungmin , pembunuh itu akan datang ke rumah mu tepat di jam 22.00 , berhati hatilah"

Suara teman aussie nya itu kembali menghantui pikiran nya. Apakah yang dikatakan nya benar?

"Haha seungmin seungmin sepertinya kau benar benar butuh istirahat , pikiranmu sudah tak masuk akal"

Cklek

"Eh , Kok mati lampu?"

.
.
.

To Be Continue
Don't forget vote and comment 😊

"Hello" || SKZ × DREAM ✔Where stories live. Discover now