Chapter 1

57.9K 1.4K 11
                                    

Author POV

Di rumah Prilly

KRING KRING!!!

Suara jam weker menggema di kamar tidur Prilly. Kamar yang bernuasa biru dengan gambar Doraemon begitu dingin di pagi itu, karena Surabaya sudah masuk musim hujan. AC dikamar tidak dinyalakannya. Sudah cukup dingin, pikirnya begitu.

Perlahan, gadis itu membuka matanya, mengucek sebentar, lalu tangannya mulai meraba ke meja tidur sampingnya untuk mencari jam wekernya. Dilihatnya jam weker itu. 'Jam 4. Masih pagi' ucapnya dalam hati. Ia pun bersiap ingin tidur lagi, karena jam masuk kuliahnya masih lama, jam 8 pagi. Namun tiba-tiba adik semata wayangnya, berlari masuk ke kamarnya.

"WOY KAK! BANGUN! JANGAN BILANG MAU TIDUR LAGI!" teriak Raja, adik satu-satunya Prilly.

"ADUH, GANGGU BANGET SIH! NGANTUK AKUNYA!" gerutu Prilly, hendak bersiap tidur lagi, namun keburu ditarik selimutnya oleh Raja.

"Bangun kak, ayo sholat..." ucap Raja lembut.

Entah mengapa, sifat Raja yang notabene adiknya malah bersikap dewasa, berkebalikan dengan Prilly yang sudah kuliah, tetapi sikapnya masih childish. Meski begitu, Raja tidak masalah dengan sikapnya. Yang terpenting, kakaknya tetap menyayanginya, meskipun sering kesal karena ulahnya.

"Aku lagi gak sholat dek" jawab Prilly dengan suara parau, maklum bangun tidur. Raja tersenyum.

"Oalah, yaudah kalo gitu, gih mandi. Kakak anterin aku sekolah ya, soalnya Pak Slamet lagi sakit, jadi cuti seminggu. Terus, motorku masih di bengkel" jelasnya.

"Loh Pak Slamet sakit? Kok gak tau ya?" tanya Prilly heran.

"Pak Slamet pulang sehabis nganter aku ke rumah, karena badannya lemas. Kakak kan pulangnya malam pas itu" jawab Raja.

"Yaudah, nanti kakak anter. Kamu sholat dulu aja, habis itu mandi yang bener. Awas, jangan mandi bebek" ancam Prilly.

Ia tahu kebiasaan buruk adiknya yang hanya mandi bebek pas pagi hari. Raja hanya cengegesan. mendengarnya.

"Hehehe iya ya kak, aku sholat dulu ya. Bye kak" ucap Raja cengengesan sembari meninggalkan kakaknya. Prilly tersenyum, tidak membalasnya. Lalu, dirinya berlalu ke kamar mandi.

------------------------------------------------------------

Prilly sudah bersiap untuk berangkat kuliah. Prilly tampak cantik dengan denim 86 jumpsuit tanpa lengan berwarna biru tua, dipadu blazer kancing satu berwarna hitam. Rambutnya sedikit dibuat curly di ujungnya, dibiarkan terurai dengan indah. Untuk wajah, dia hanya memoleskan bedak tipis dan lipgloss berwarna senada dengan bibir tipisnya. Menggunakan sepatu converse warna biru kehitaman.

Prilly tersenyum melihat style bajunya, lalu segera mengambil tas beserta buku-buku yang semuanya berbahasa Inggris dan berlalu menuju ke ruang makan. Disitu, sudah ada papa Rizal, mama Ully, dan Raja adiknya.

"Pagi semua!" sapa Prilly riang. Dia menempati tempat duduk favoritnya

"Pagi juga Prilly" sapa papanya balik tersenyum.

"Eh, kakak kan udah 2 tahun jomblo semenjak putus sama kak Halik. Gak nyari pacar lagi?" tanya Raja asal.

Seketika Prilly melotot ke arah Raja, sambil mengepalkan tangan ke arahnya. Bayangan Halik, mantannya tiba-tiba muncul di otaknya.

"Kenapa nanya begituan? Awas aja, nanti gak aku anter ke sekolahmu!" ancam Prilly. Raja tersenyum jahil melihatnya.

"Heh sudah sudah. Ayo makan" ucap mama Ully melerai kedua anaknya. Ily hanya mendengus kesal, sedangkan Raja tersenyum puas melihat kakaknya yang sudah kesal.

"Udah selesai, udah ya aku berangkat dulu. Assalamualaikum!" teriak Prilly dan langsung berlari ke arah mobilnya.

"Eh kak, kok malah ninggalin aku. Tungguin napa!" gerutu Raja, lalu dengan cepat menghabiskan sarapannya.

"Ma, pa Raja berangkat dulu. Assalamualaikum!" jawab Raja sambil berlari ke arah mobil Prilly. Mama dan papanya hanya tersenyum melihat tingkah anak-anaknya.

"Waalaikumsalam Prilly, Raja" jawab keduanya. Lalu, mereka melanjutkan sarapan tanpa anak-anaknya.

------------------------------------------------------------

"Jahat banget sih, ninggalin aku!" gerutu Raja, sembari mencari sesuatu di dalam tasnya.

"Siapa suruh kamu nanya begituan ke aku, bikin mood turun aja!" cetus Prilly kesal. Mereka sedang dalam perjalanan ke sekolah Raja di kawasan Jemursari.

"Yaelah kak, canda kali. Minta maaf ya" ucap Raja tulus sembari mencolek dagu kakaknya.

"Gak usah colek-colek! Nanti gak konsen nyetirnya" jawab Prilly yang masih kesal terhadap adiknya.

'Efek PMS kali ya, marah-marah mulu. Sabar ja. Untung sama kakak sendiri' gumam Raja dalam hati.

Sepanjang sisa perjalanan, hanya hening menghiasi mereka. Prilly tetap fokus nyetir, sedangkan Raja menyibukkan dirinya untuk membaca Biologi, karena hari ini dia ada kuis Biologi. Keheningan terus terjadi hingga sampai di sekolah Raja, SMA 15 Surabaya. Namun, sebelum Raja turun dari mobil, dia memegang tangan Ily.

"Kak, sekali lagi aku minta maaf ya. Tentang pertanyaanku tadi. Abis, aku gak tega liat kakak masih mikirin dia. Semoga kakak dapet pengganti yang lebih baik darinya. Aku turun dulu ya, doain aku hari ini ada kuis Biologi. I love you, bye ya" ucap Raja bijak, lalu mencium pipi chubby kakaknya.

Raja tersenyum, lalu turun dari mobil. Ily tersenyum dengan perlakuan Raja terhadapnya, lalu turun dari mobilnya dan menghampiri Raja.

"Dek, tunggu" ucap Prilly mencegah adiknya masuk ke sekolah.

"Apa kak?" tanya Raja, sembari membalikkan badannya, berjalan menghampiri Ily.

"Kakak udah maafin kamu. Maafin kakak juga ya, udah marah-marah ke kamu. Emang kakak belum sepenuhnya bisa move on dari dia, tapi kakak gak menutup kemungkinan buat buka hati ini ke lelaki manapun. Dan kakak doain kamu kok untuk kuis Biologimu. And, i love you too. Aku kuliah dulu ya. Kamu masuk gih, ntar telat loh" jawab Prilly sembari mengusap puncak kepala adiknya.

"Oke kak, hati-hati ya" ucap Raja terhadap kakaknya yang sudah masuk ke dalam mobilnya.

Prilly kembali tersenyum melihat adiknya, yang menjauhi mobilnya menuju kelas. Tak terasa air matanya jatuh.

'Makasih ya, kamu udah bikin aku perlahan bisa move on dari cowok murahan itu. Aku bangga punya kamu. I love you, ja' ucapnya dalam hati, lalu meninggalkan sekolah adiknya, pergi menuju tempat kuliahnya, karena jam sudah jam setengah 7 pagi. Dan, kakak beradik ini sibuk dengan kegiatannya hingga sore hari.


Heart You Until Dead (Slow Update)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora