Chapter 15

14.1K 621 18
                                    

Author POV

*SKIP*

Kini kedua insan yang sedang dimabuk cinta itu kembali ke Surabaya karena masa libur kuliah Prilly hampir habis. Ali sudah kembali masuk kerja karena masa cutinya sudah habis. Prilly tetap di rumah sembari menunggu masuk kuliah kembali. Mereka sudah memberitahu ke keluarga masing-masing bahwa mereka sudah berpacaran, dan Ali ingin cepat-cepat menikah dengan Prilly. Kedua pihak keluarga sangat senang mendengarnya. Dan menyuruh mereka untuk saling mengenal lebih dekat lagi.

Karena sahabat-sahabatnya belum pulang dari Bali, ia memutuskan untuk melakukan pekerjaan rumah. Seperti menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci baju dan menjemurnya, mengelap perabotan rumah. Semua ia lakukan sendiri, tanpa pembantu di rumahnya. Mama Ully juga ikut melakukan pekerjaan rumah.

Prilly telah selesai melakukan pekerjaan rumahnya. Ia beristirahat sejenak di sofa keluarga. Hari itu hari Kamis. Siang itu, Prilly hanya mengenakan kaos lengan pendek bergambar Doraemon berwarna biru muda dengan celana 3/4 berwarna hitam polos. Rambutnya ia kuncir kuda. Baru beberapa menit ia memejamkan matanya, tiba-tiba mama Ully memanggilnya.

"Prilly" panggil mama Ully.

"Ada apa, ma?" tanya Prilly.

"Ada seseorang nyariin kamu, Pril"

"Siapa ma?"

"Ada deh" mama Ully tersenyum misterius kearah Prilly.

"Ih mamaaa!!! Jangan bikin Prilly penasaran deh" ucapnya kesal.

"Kamu ke depan saja nak"

"Oke deh okeee" Prilly menghela nafas kasar, lalu segera pergi menuju ke pintu depan rumahnya. Setelah dibuka, ternyata tidak ada siapa-siapa.

"Duh siapa sih yang nyari aku" gerutunya kesal. Ia kemudian berjalan menuju teras rumahnya. tetap tidak ada siapa-siapa.

"Jangan main teka teki deh sama aku. Aku enggak suka!" kata Prilly makin kesal. Saat ia hendak membalikkan badannya, seseorang menutup mata Prilly dari belakang.

"Siapa lagi ini yang nutup mataku? Enggak usah sok misterius gitu deh!" umpatnya. Sementara yang di belakang Prilly hanya tersenyum geli dalam diamnya. Kemudian, orang itu berpindah posisi menjadi di depannya Prilly, tapi tangannya tetap menutup mata Prilly.

"Oh atau kamu penculik ya? Kalau begitu aku teriak saja. HUAAA MAMA TOLONGIN PRILLY!!!!" teriak Prilly ketakutan. Orang itu cepat-cepat menutup mulut Prilly dengan tangan kanan dan melepasnya, sedangkan tangan satunya memegang pinggang Prilly, sehingga Prilly dapat membuka matanya.

"Halo baby" sapa suara berat nan seksi itu. Prilly kaget dengan suara itu.

"ALI?!" tanya Prilly kaget. Ali hanya tersenyum lucu melihat Prilly.

"Iya ini aku, kamu mah jahat. Masa aku disamakan sama penculik sih" rengek Ali manja. Prilly mendengus kesal.

"Salah siapa main tebak-tebakkan sama aku. Baru saja aku istirahat, eh dibangunin mama. Kupikir siapa, ternyata kamu" kata Prilly lesu. Wajahnya terlihat lelah, namun tak menyembunyikan senyumnya kepada pacarnya.

"Loh mukamu kenapa baby? Kayanya capek banget. Sini aku peluk" ujar Ali sambil memeluk Prilly dan mengelus kepalanya.

"Ini aku habis bersih-bersih rumah. Kan sahabat-sahabat aku belum pulang, masuk kuliah juga masih minggu depan. Daripada menganggur, mending bantuin mama. Tapi tidak apa-apa kok, biar rumah makin bersih. Jadi nyaman kalau beraktivitas di rumah" jawab Prilly sambil membalas pelukan Ali. Ali tertegun mendengar penuturan Prilly.

"Cewek gue rajin amat ya. Gue saja tidak bisa serajin dan sebersih dia. Gue paling tidur saja. Tapi dia tidak. Sekali lagi, lo beda dengan cewek yang lainnya. Gue beruntung bisa memiliki lo. Maafkan gue jika saat pertemuan pertama kita buruk. Bahkan gue sampai ingin membatalkan perjodohan ini. Tapi gue yakin, jika orang tua gue menginginkan perjodohan ini ada manfaatnya buat gue. Gue enggak menyesal sama sekali gue teruskan perjodohan ini" batin Ali sambil mencium puncak kepala Prilly berkali-kali dengan sayang.

Heart You Until Dead (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang