Halu 8: Piercing?

Start from the beginning
                                    

Setelah foto dari studio itu beredar, sontak membuat ahgase syok, benar?

Tak terkecuali satu orang yang sedang berada di sebuah kota di Taiwan. Mulutnya menganga dan matanya melotot tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat dan baca. Artikel tentang Jaebeom yang lagi lagi membuat piercing, mungkin jika piercing itu di telinga tidak terlalu mengejutkan. Tapi letak piercing itu berada di bawah mata!

Baru dia akan menekan tombol panggilan pada nama yang sudah tertera, namanya di panggil tanda proses shooting akan segera dilanjutkan. Mau tak mau, Jinyoung meletakkan ponselnya dan merubah modenya ke mode Actor Park.

Hari yang melelahkan, bermain dalam film action tidaklah mudah. Harus mengulangi beberapa adegan yang sama guna mengambil gambar dari sudut kamera yang berbeda. Rasa lelahnya itu membuatnya lupa bajwa dia harus menelepon seseorang di Korea sana.

Sesampainya di hotel, Jinyoung langsung menuju kamar mandi, membersihkan dirinya dan beranjak tidur. Tidak ingat lagi ada yang harus dia tanyakan dan pastikan pada seseorang.

Sampai hari terakhir shooting, Jinyoung benar benar lupa dengan piercing itu. Pikirannya fokus pada proses shooting yang memang menuntut perhatian tinggi agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan.

Setelah melakukan shooting selama kurang lebih tiga hari, Jinyoung pulang ke Korea karena memiliki jadwal dengan GOT7 pada tanggal 5. Dia memiliki satu hari istirahat setelah shooting, karena tubuhnya yang lelah dia hanya ingin sampai di rumah dan membayar waktu tidur yang kurang selama shooting.

Setelah memasuki apartmennya, melakukan rutinitasnya dan segera tidur. Tidak mengecek ponselnya sama sekali. Jangankan ponsel, menyalakan lampu pun tidak karena dia berpikir akan segera tidur jadi tidak perlu menyalakan lampu toh nanti dimatikan lagi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, tapi penghuni rumah itu tidak juga beranjak dari tidurnya. Dia tidak menyadari bahwa dia sudah tidak sendirian di apartementnya.

Manusia itu dengan santainya memasuki rumah itu yang kode kuncinya sudah dia hapal di luar kepala. Menyalakan lampu lampu dan berjalan menuju satu ruangan yang dia tahu penghuninya sedang terlelap di dalam.

Membuka pintu dengan perlahan karena tidak berniat membangunkan putri tidur disana. Menghampiri si putri tidur, mengusap kepalanya pelan dan mencium pucuk kepalanya sayang. Walah hanya tiga hari, rasa rindu itu sudah tidak bisa di tunda lagi.

Setelahnya, dia keluar menuju dapur dan mulai memasak sesuatu. Dia yakin putri tidur itu akan merasa lapar saat bangun nanti.

Ceklek!

Suara pintu terbuka mampir diteinga pria yang sedang mengaduk sup di panci itu. Tak lama dia merasakan dua buah tangan melingkar di pinggangnya. Sudah hafal dengan siapa pelakunya, pria itu tetap melanjutkan acara memasaknya.

"Kapan datang hyung?" tabya si putri tidur dengan suara serak bangun tidur

"Belum lama kok, sup nya hampir matang duduk saja sana" sahutnya santai

"Hmm... Tapi aku kangen! Tinggal menunggu matang kan? Begini saja ya" sahutnya terdengar manja di telinga pria dominan itu

"Siapa kemarin yang melarangku untuk kangen hm?" sahutnya sedikit mengejek

"Aish... Hyuuuung"

"Iya iya, sudah matang supnya, tunggu di sana, aku siapkan"

Setelah selesai menyiapkan semuanya, pria itu duduk di depan pria manis yang merajuk tadi. Sesaat sebelum mamasukkan makanan ke mulutnya, matanya menangkap sesuatu menempel pada jari manis prianya itu. Seketika dia menghela nafas dan menurunkan alat makannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Behind The Scene (JJP Short Stories) Where stories live. Discover now