OUR CHAPTER

5.6K 554 48
                                    

***
**
*
*Happy Reading*

"Papaaaaa!!"

Changbin dengan gagang pelnya menoleh ke arah pintu rumah yang sengaja ia buka lebar agar lantai ruang tamunya kering setelah susah payah ia pel. Changbin meringis saat langkah kecil anak tersayangnya hampir menginjak ambang pintu.

"Naaaah! Kenaaa! Om Seonho mau makan Sean!" Seonho menggendong tubuh gembul Sean lalu menggigit pipi bocah kecil itu.

"Papaaa! Huhuuu.. Om Ho nakaaal makan pipi dedeeek!" Celoteh Sean mengadu pada papanya.

"Seonho, jangan diputer-puter Seannya. Habis makan itu dia. Nanti muntah!" Ucap Changbin yang tak habis pikir dengan tingkah jahil adiknya pada anaknya.

Seonho menurunkan keponakannya namun tetap tak membiarkan si balita terlepas dari rangkulan tangannya "Lucu banget sih anaknya mas. Nggak kuat aku sama gembulnya ini"

"Iiiih, om Hoho! Iiiih!" Sean menggeliat tak nyaman, berusaha melepaskan diri dari rangkulan om nya.

"Ho, lepasin ponakan gue, Ho!" Ucap datar Jeongin yang baru datang dengan Felix yang kesusahan membawa barang belanjaanya.

"Maaaah, Om Ongin, huhuuuu, Om Ho nakal mau mam pipi dedeeek!" Adu si mungil yang kini berhasil meloloskan diri dari rangkulan tangan Seonho dan beralih memeluk kaki panjang Jeongin.

"Ish! Sean pilih kasih banget sih!" Rajuk Seonho yang tak terima keponakan gantengnya lebih memilih bersembunyi dibalik kaki panjang Jeongin.

Jeongin menunduk lalu mengangkat tubuh gembul Keanu kedalam gendingannya "Ya elu anarkis begitu. Mana mau Sean sama lu!" Omel Jeongin pada adik dari kakak iparnya.

"Udah! Nggak usah ribut pagi-pagi!" Lerai Felix pada akhirnya. "Ho, bantuin kakak bawa belanjaan ke belakang nih!" Tangan Felix terulur bersama satu kantong kresek ukuran besar belanjaannya dari pasar.

Seonho berdecak karena tak sempat membalas omelan Jeongin, lalu menuruti omongan kakak iparnya.

"Lewat pintu belakang! Lantainya kasih basah! Awas kalo kotor lagi, mas kurangin uang jajan mu!" Acam Changbin sebelum adiknya berhasil menginjak lantai yang susah payah ia pel.

"Mas, udah bayar air ke pak RT kan?" Tanya Felix pada suaminya.

Changbin menepuk dahinya sendiri "Astagaa! Mas lupa! Untung kamu ingetin sayang!"

Felix berdecak. Sudah sering suaminya ini lupa pada beberapa hal yang penting. Bukannya apa, Felix kan malu kalau selalu telat bayar uang air. Nanti dikira, keluarganya pelit. Kan Felix tak mau.

"Jeo, tolong ke pak RT ya, bayar uang air. Nih uangnya!" Felix menyodorkan selembar uang seratus ribu pada adiknya.

"Dedek mau kut om Ongin ya, Maaah" Sean memeluk leher om kesayangannya dengan manja.

Felix tersenyum lalu menganggukan kepalanya menjawab celoteh lucu anaknya "Iya, boleh. Dedek pegangan Om, ya"

"Key, Maah" si mungil menautkan jari telunjuk dan ibu jarinya bersamaan.

"Jalan dulu kak" pamit Jeongin.

Felix mengangguk. Matanya menatap anaknya dan juga adiknya yang kini berjalan keluar gerbang rumah sederhananya bersama Changbin.

"Dek" panggil Changbin yang kini merangkul lembut bahu sempit istrinya.

"Hm?"

"Jadi mau bikin opor ayam sama sambal goreng telur buat Papa?"
Felix mengangguk "Jadi dong mas. Tadi Seonho udah kupasin bawang sama cabai merahnya kan?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 14, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Om?! {END🍬}Where stories live. Discover now