NADILA 🥀

deket bangettt

Happy reading

17.25
Setelah sampai rumah dimas pun memasukan motornya ke bagasi.

Saat masuk kedalam rumah dimas melihat kedua orang tua nya sedang menonton tv di ruang keluarga.

" assalamualaikum " ucap dimas.

" Waalaikumsalam dim " ucap kedua orangtua nya.

" abis darimana dulu dim ko baru pulang jam segini? " tanya Bundanya.

" abis nganterin dila pulang dulu bun " jawab dimas sambil duduk di salah satu sofa.

" dila siapa? Pacar kamu? " tanya bundanya lagi.

" temen deket bun "

" halah boong kalo cuma temen deket ga bakal lama nganterin nya " ucap ayahnya.

" apaan sih yah asli temen deket doang adek kelas aku "

" terus kenapa lama kalo cuma temen deket? " tanya ayahnya.

" tadi di suruh mampir dulu sama mamah nya dila "

" tuh orang tua nya dila tau kamu deket sama dila masa dila ga di kenalin ke bunda sama ayah " ucap bundanya.

" jadi bunda pengen tau dila itu yang mana? "

" ya iya lah, kapan kamu kenalin bunda sama cewek kamu lagi. Kamu kan sama karina udah putus "

" dila bukan cewek aku bun "

" awas ya dim kalo ayah tau kamu mainin hati cewek, abis kamu sama ayah " ucap ayahnya dengan nada serius.

" iya dim jangan mainin hati cewek, fokus ke satu cewek deh " ucap bundanya menambahkan.

" iya bun tenang aja dimas ga main cewek ko "

" kemaren fany bilang sama bunda kalo kamu deket sama banyak cewek tapi ga ada yang serius " ucap bundanya.

Jadi fany itu temen kecil dimas, dia beda sekolah sama dimas. Tapi dia tau banyak hal pribadi dimas.

Tapi tenang aja mereka ga punya perasaan karena dimas menganggap fany seperti adiknya sendiri.

" aku lagi coba serius ko sama dila "

" ya udah bagus kalo kaya gitu, besok pulsek bawa dila ke sini " ucap bundanya tidak mau dibantah.

" iya bun ntar dimas ajak ke sini "

" ya udah sana mandi bau badan mu dim " ucap sang ayah.

" apaan sih yah wangi gini di bilang bau " jawab dimas sabil mengendus badan nya.

" udah sana mandi terus makan dim " ucap bundanya.

Dimas pun hanya mengangguk saja. Lalu dimas berdiri dan berjalan menuju kamarnya.

Saat akan membuka pintu kamarnya dimas teringat sesuatu.

" oh iya tadi dila titip salam buat ayah sama bunda "

" bunda jadi makin kepo sama yang namanya dila " ucap bundanya.

" ya udah si bun besok ketemu kan " ucap sang ayah.

" ayah bantuin bunda bikin kue ya " ucap bunda.

" Dimas aja tuh bun " jawab sang ayah.

" lah kok ke dimas sih ayah, ayah aja tuh "

" ko ke ayah kamu berani nyuruh ya "

" ayah yang jago masak sama bunda " ucap dimas yang tidak mau kalah.