2

18 2 0
                                    

Sekarang Bara ada di depan kelas XI IPA 1,ia sedang menunggu temannya.

"Bro" panggil seseorang.

Bara menoleh,ternyata temannya,Dimas.

"sorry lama,bukunya nyelip.hehe..." ucap Dimas, seraya memperlihatkan deretan giginya yang rapih.

"iyah gapapa" ucap Bara.

"nih bukunya," Dimas memberikan buku kepada Bara.

"oke thanks ya," Bara menerima buku tersebut.

"lusa baru gue balikin ya bukunya, gapapa kan?"

"iya,santai sama guemah." ucap Dimas. Bara hanya mengangguk.

"oh iya,nanti sor.."

"kalo ngobrol jangan di depan pintu!" ucap seseorang.

Bara dan Dimas langsung menoleh.

Ternyata perempuan yang tadi Bara tabrak di koridor.

"Dia lagi" gumam Bara.

"iya Cha maap,mau lewat?yaudah, lewat,sok." Dimas menyingkir sedikit.

Tapi tidak dengan Bara,ia berdiri tepat didepan pintu kelas.

"awas ih! Kenapa kamu malah di depan pintu?!" ucap gadis tersebut.

"Emangnya kenapa?"

"Ya, Acha mau lewat! Gimana si! Udah minggir!" ucap gadis yang bernama Acha tersebut.

"Kalo gue ga mau?"

"ihhhhh.... Dimasss,temen kamu nyebelin!" teriak Acha.

"udah Bar,berisik. Jangan gangguin dia" ucap Dimas.

Bara pun menyingkir dari depan pintu.

Dengan wajah marah Acha beranjak masuk,

"AWW!!" pekik Bara.

Acha sengaja menginjak kaki Bara,sambil menjulurkan lidahnya.lalu pergi kedalam kelas.

Dimas menahan tawanya.

Baru saja Bara ingin menghampiri Acha,namun ditahan oleh Dimas.

"udah,ga usah di ambil hati. Emang gitu anaknya.mendingan,lo kekelas,udah mau bel ini" ucap Dimas.

Benar saja,bel berbunyi menandakan masuk.

Bara pun mengurungkan niatnya untuk membalas perbuatan Acha.dan pergi ke kelasnya.

~~~~~~
Motor sport warna hitam sudah terpakir rapih di garasi rumah bernuansa abu-abu putih.

Ya,Bara baru saja pulang.padahal jam sudah menunjukkan pukul 21:30.

Sang empunya motor sedang duduk diatas jok motor, seperti biasa ia merapikan rambutnya dengan celah jari-jarinya.

"Ganteng banget lau" ucap Bara ketika ia bercermin di kaca spion motornya.

"Cocok udah jadi suami nicki minaj,hehe.." lanjutnya,sambil tertawa ringan.

Tidak lama,mobil sedan dengan warna senada dengan motor milik Bara datang.

Laki-laki paruh baya keluar dari mobil tersebut.
Ia adalah Panca wiguno,papahnya Bara.

"kenapa kamu di luar? ,udah malem. Ayo masuk" suruh Panca.

Bara mengangguk,dan mengikuti laki-laki tersebut.

"eh sebentar" Panca berhenti.

Ia memperhatikan Bara dari atas sampai bawah.

B A R AWhere stories live. Discover now