part 14

1.3K 61 6
                                    

.
.

Ingin kasih penjelasan yang kata part 10 sampe 12 pasti pada bingung ko shaila langsung sadar tapi ga dibahas kapan sadarnya? Terus kenapa langsung sama raka ditaman? Keluarganya pada kemana? sebenernya shaila sadar pas part 10 itu inginnya sih pas part 11 ingin bahas tentang  sadarnya shaila dari komanya sama kunjungan raka tapi dipikir lagi terlalu bertele tele soalnya ini belum masuk konflik sedangkan konfliknya masih banyak yang belum di bahas. Maaf banget nih atas ketidaknyamanannya. Kalo ingin diperjelas kapan shaila bangun nanti aku bikin di next part ok.
.
.

●●Happy Reading●●

Makanan sudah dihidangkan di meja makan dengan rapi, shaila puas atas hasil masakannya walau dibantu mbo surti. Ia bergegas ke kamar untuk membersihkan diri karena sebentar lagi anggota keluarganya dateng untuk makan siang bersama

✨✨

"Gimana?" suara dingin dan tegas menjadi satu

"...."

"KALIAN BECUS APA GA SIH??!!!"

"...."

"INTINYA SAYA INGIN DIA MENJADI MILIK SAYA, LAKUKAN ITU KALO TIDAK NYAWA KELUARGA KAMU JADI GANTINYA"

Tutt...tutt

"Sabar sayang, cepat atau lambat kamu akan menjadi milik aku seutuhnya"gumamanya diakhiri senyuman yang menyeramkan

✨✨

20 menit berlalu

Jam menunjukan pukul 13.15, satu persatu keluarganya mulai dateng dan mengisi meja makan

"Wahh kayanya enak nih" saut raza setelah melihat makanan yang menggiurkan

"Sudah jangan banyak bicara, sekarang semuanya makan!" Titah sang kepala keluarga

"Dad bang gio mana?" Tanya shaila, memang sedari tadi hanya gio tidak terlihat batang hidungnya

"Abang kamu-" " abang disini sayang" ucapan daddy disela dengan gio, gio menghampiri shaila dan langsung mencium kening,hidung, kedua pipi, dan yang terakhir ujung bibir shaila

"Abang abis dari mana?"

" abang dari kantor sayang, kenapa kangen?" Ujar gio

"Iya kangen banget" jujur shaila seraya memeluk tubuh tagap gio

"Sudah gio kamu duduk, dan kita akan memulai makan siangnya" titah sang ratu -mommy-

Mereka langsung memulai makan siang bersama, kehangatan yang dari dulu shaila impikan akhirnya terwujud

"Ko rasanya beda ya" celetuk aldo

"Iya bener,beda dari yang biasanya" arya ikut ikutan menyahut

"Emang rasanya gimana?" Tanya shaila takut makanan yang memang ia masak tidak enak

"Emm rasanya...lebih enak dari biasanya" jawab aldo

Shaila hanya bernafas lega karena masakanya berhasil, dan ia bertekad akan belajar masak kembali sama mbok surti

"Em...tuan nyonya" ujar mbok surti

"Kenapa mbok?" Saut mommy dengan lembut

" sebenarnya...yang masak itu semua bukan saya, tapi non shaila" cicit mbok takut takut

mereka hanya diam dengan wajah tak percaya, mereka semua menatap shaila dengan tatapan yang sulit di artikan

"Benar itu shaila?" Dingin dan datar. Nada yang mendominasi pertanyaan gio

"shaila..."

"Sayang.. apa yang diucapkan mbok surti benar?" Tanya mommy

"Benar mommy" cicit shaila sambil menundukkan kepala takut, mereka yang melihatnya hanya gemas dengan tingkah shaila

"Shaila kamu tau kan dapur itu bahaya untuk kamu, jadi jangan kesana lagi ya" jelas faro lembut karena melihat adiknya ketakutan

"Tapi.. aku mau belajar masak bang" shaila mengangkat kepalanya menatap semua dengan mata yang berkaca kaca

"Tidak boleh sayang, itu sangat berbahaya" kini sang daddy yang mencoba memberi penjelasan

"Nanti kalo aku nggak belajar, aku nggak bisa masak, kan jadi susah kalo misalnya kuliah jauh terus tinggal sendiri" tutur shaila

"Kata siapa kamu boleh kuliah jauh?" Tanya bang aldo

"Masa aku nggak kuliah?" Lesu shaila yang sudah menundukan kepalanya kembali

"Kamu boleh kuliah tapi harus bareng sama yang lain biar kamu ada yang jagain" jelas faro

"Tapi kan bang masa disekolah dijagain di rumah dijagain masa iya nanti kalo kuliah juga tetep dijagain" ujar shaila

"Sudah lebih baik sekarang kita lanjutkan makanannya, dan kamu shaila jangan pernah kedapur kalo perlu apa apa tinggal panggil mbok" titah daddy

Mereka pun langsung kembali makan, makan siang kali ini penuh dengan canda tawa arya dan raza yang menjahili shaila, shaila yang kesal, aldo yang sesekali ikut menggoda shaila. Sisanya hanya menyaksikan tingkah mereka semua, moment yang akan dirindukan suatu saat nanti

"Bang raza itu ayam aku jangan diambil kalo mau abis yang baru" kesal shaila

"Biarin wleee" ledek raza

"Dek..."panggil arya

"Apa?AAAA bang arya mah iseng kan muka aku kena cream" protes shaila

"Abisnya kamu makan cake terus, makan tuh nasi" celetuk aldo

"Ihh bang gio~~ mereka iseng tuh" adu shaila dengan wajah melas

"Arya, raza, aldo, jangan isengin adeknya" tegur gio

"Rasain tuh wlee" ejek shaila. Arya raza dan aldo hanya memanyunkan bibirnya  walau begitu mereka senang karena dapat melihat shaila tersenyum bahagia sama seperti yang lainnya juga

.
.
.
.

'Abang janji akan selalu jagain kamu' rizki, faro

'Daddy akan menghabiskan siapapun yang menyakitimu princes' daddy

'Mommy harap senyum itu selalu hadir' mommy

'Abang janji akan selalu menjaga senyum kamu queen' arya, raza, aldo

'Abang akan selalu melindungi kamu, walau nyawa abang jadi taruhannya abang rela' gio

Tbc.

Hayy gaess tuh aku update cepet
Seneng ga???

Yang ingin pas shaila sadar terus siraka ngajak shaila ke taman di ceritain komen yaa!

Jangan lupa pencet bintangnya jangan pelit jadi orang nanti pacarnya selingkuh! Hehehe candaa

Oke sekian terima kasih byee semua

Maap banyak typo

Acuhh cayang kalian cemuaa😍😍

XOXO❣❣

Shaila(?)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum