25

58 6 4
                                    


❤❤❤

Bunda Diana melihat Vano yang sedang duduk menonton tv, spontan Bunda Diana pun mengatakan sesuatu yang mengagetkan Vano.

"Sayang,Bunda sewa tempat belajar di salah satu cafe buat kamu sama Naya"  kata Bunda Diana tanpa basa basi.

"Hah, kenapa Bun?" balas Vano terkejut.

Tanpa ragu Bunda Diana menjawab " Baby El, bunda tau banget kalo Naya itu bosen belajar di rumah kita terus".

Vano menghela nafas karena tidak habis pikir dengan apa yang diucapkan Bundanya itu "ya ampun Bun, Naya kan yang butuh Vano buat ngajarin dia,terus kenapa jadi kita yang repot Bun" Bunda Diana pun jadi terdiam.

Dengan sedikit kesal Vano mengatakan "Ya udah nanti malem Vano sama Naya bakal belajar di sana"

"Kalo Baby El emang nggak mau ya udah terserah ajah Bunda nggak maksa kok"

"Vano mau kok Bun, Vano ngelakuin ini untuk Bunda" balas Vano tersenyum menatap Bundanya itu.

Bunda Diana pun memeluk anak semata wayangnya itu "Baby El emang anak Bunda" lalu tersenyum gembira.

19:03

Naya turun dari mobil "Makasih ya Pak" dengan senyuman.

"Assalamuallaikum Tante" ucap Naya.

Bunda Diana tersenyum "waalaikumussalam Sayang"

"Ini,Tante sama Vano mau pergi" tanya Naya gugup karena melihat Bunda Diana dan Vano sedang berada di teras rumah dengan mobil yang menyala.

Bunda Diana tertawa kecil "Nggak Naya, kamu sama Vano belajarnya diluar di tempat yang nggak bakal buat kamu bosen"

Sambung Bunda "Ya udah sekarang kalian berangkat sana" melihat Vano.

"Vano pergi dulu ya Bun" kata Vano lalu memasuki tempat pengemudi.

"Iyah Baby El hati-hati bawa mobilnya" teriak Bunda pelan.

Naya terkejut dan menahan tawa dengan panggilan Baby El yang dilontarkan oleh Bunda Diana.

Naya pun berpamitan dengan Bunda Diana "Assalamuallaikum Tante"

"Waalaikumussalam Sayang"

Ditengah perjalanan tidak ada percakapan apapun hingga tiba di tempat tujuan.

Vano membawa ransel berwarna hitam dan Naya seperti biasa membawa ransel berwarna Pink.

Mereka memasuki cafe itu.

"Mbak,dimana ya tempat yang udah disewa oleh Bunda saya" tanya Vano kepada manager cafe tersebut.

"Mas Vano yah anak Ibu Diana?" tanya mamager cafe.

Vano membalas "iyah Mbak"

"Baik, mari Saya antar. Ruangannya ada di lantai dua" tunjuk seorang manager itu.

"Silahkan" ucap sang manager sambil membukakan pintu.

"Makasih" ucap Vano lalu sang manager itu pun pergi meninggallan mereka berdua.

Naya terpukau melihat desain ruangan tersebut, ruangan yang sangat rapih, tidak tertutup dan lebih mendominasi gambar grafity.

Cafe ini memang menyediakan beberapa ruangan untuk disewakan sebagai tempat reuni, rapat dan belajar kelompok.

"Wahh gokil keren banget ruangannya" puji Naya terhadap ruangan belajarnya saat ini.

Vano menatap malas kearah Naya "Belajar" katanya singkat dan ketus.

Naya&VanoWhere stories live. Discover now