"Kamu masih punya aku Din. Aku gak bisa kehilangan kamu gimana, kalo kita nikah jadi kamu gak usah tinggal di turki, ya kan?" ujar Apip serius masih memegang tangan Dina dengan erat menenangkan Dina.

"Nikah? Aku setuju mas dan nanti aku akan bilang ke ayah dan mungkin ayah juga ga akan keberatan kalo aku tinggal Indonesia jika kita udah nikah." Dengan cepat Dina mengangguk sembari tersenyum walau masih meneteskan air mata.

"Iya Din. nanti aku juga bilang ke papa dan mama untuk meminta restu dan setelah dapat restu dari mereka, aku akan segera melamar kamu sayang," ucap Apip sambil tersenyum lebar membuat Dina ikut tersenyum.

"Iya mas. kita balik yuk!" ajak Dina sambil tersenyum manis dan berhenti menangis.

"Iya Din bentar aku bayar dulu."

Apip memanggil pelayan dan meminta bill untuk membayar pesanan mereka kemudian dia mengantar Dina dengan mobilnya,
Di dalam mobil tidak ada yang berbicara
Mereka terbenam dalam pikirannya masing-masing tentang rencana pernikahan nya setelah sampai didepan pintu rumah Dina, Apip pun membukakan pintu mobil untuk Dina dan kemudian Dina keluar dari mobil.

"Terima kasih mas," kata Dina seraya tersenyum manis.

Apip hanya mengangguk dan tersenyum kemudian pergi.

****
Sesampainya di rumah keluarga Ahmad
Apip bergegas masuk kedalam rumahnya untuk mencari papa dan mamanya dengan maksud menyampaikan rencananya menikah dengan Dina

Apip menemukan papa dan mamanya sedang berada diruang keluarga
Kemudian apip menghampiri mereka dan duduk bersama mereka

"Eh... kamu udah pulang pip," sapa mama dahlia(mamanya apip) tersenyum.

"Iya ma sebenarnya apip mau ngomong sesuatu sama mama dan papa" ucap apip tanpa basa-basi.

"Ada hal penting juga yang mau papa bicarain sama kamu pip, nanti setelah papa bicara akan hal ini baru deh kamu ngomong hal yang mau kamu sampaikan." putus pak Ahmad(papanya apip) dengan tegas.

"Baik pa. emangnya papa mau ngomong apa?" tanya apip penasaran.

"Sebenarnya dulu papa pernah membuat janji dengan pak sanjaya untuk menikahkan kamu dengan anaknya jika kalian sudah dewasa dan kalo misalnya janji itu tidak ditepati maka kami akan soal tujuh turunan," jelas pak Ahmad serius.

Apip yang terkejut mendengar perkataan papanya padahal niat awalnya adalah ingin meminta restu dari orang tua nya untuk menikah dengan Dina tapi sekarang malah dia akan dinikahkan dengan anak dari teman lama papanya.

"Tapi pa... apip kan sudah punya Dina dan hal yang mau omongin ke papa dan mama adalah untuk meminta restu karena rencananya apip mau menikahi Dina." Apip memandang papanya dengan raut muka serius dan menolak perjodohan tersebut.

"Putuskan Dina!! Apa kamu mau papa sial tujuh turunan? dan mengingkari janji adalah dosa, ingat?" Putus papa apip senada kesal.

"Tapi pa... Dina adalah seseorang yang apip sangat cintai, Dina juga seorang yang Sholehah dan baik... lagipula apip juga tidak mengenal anaknya teman papa itu," jelas Apip dengan nada kesal karena keputusan papanya yang sepihak tidak memberitahu-nya tentang hal ini.

"Papa mohon pip papa sudah janji pada pak sanjaya untuk menikahkan kamu dengan anaknya dan papa tau kalo kamu tidak mengenal Vera anaknya pak sanjaya oleh karena itu kamu akan tunangan dulu dengan Vera dan kalian bisa pdkt untuk mengenal satu sama lain," mohon pak ahmad dengan mata memelas.

"Apip gak mau pa pokoknya apip cuma mau menikah dengan Dina wanita yang sangat apip cintai!!!!" Bantah apip setengah berteriak.

"Apip!! Kamu harus putuskan di...." Perkataan pak Ahmad tiba-tiba terhenti dan kemudian papa Apip terjatuh pingsan sambil memegang jantungnya.

"Papa!! Apip cepat panggil dokter!!" Seru mama dahlia dengan nada khawatir karena suaminya itu tiba-tiba pingsan dan dia takut kalo serangan jantung suaminya itu kumat.

Beberapa menit kemudian dokter datang dan segera memeriksa keadaan pak Ahmad,

Sementara disisi lain, Apip sudah sangat khawatir pada papanya karena dia tau kalo papanya mempunyai riwayat penyakit jantung.

"Jadi apa yang terjadi pada suami saya dok?" tanya mama dahlia cemas.

"Pak Ahmad pingsan karena serangan jantung nya kumat dan tolong pak Ahmad jangan banyak pikiran dan jangan buat beliau marah karena akibatnya bisa fatal." Pak Dokter itu menghela napas sebentar.

"Dan ini resep obatnya tolong segera ditebus saya pamit dulu," lanjutnya kemudian pergi.

"Pip..." Panggil pak Ahmad lirih.

"Ada apa pa? Sekarang papa istirahat saja jangan banyak gerak dulu." kata Apip dengan nada lemah lembut.

"Pip... Papa mohon kamu menikahlah dengan Vera... papa mohon pip." Pak Ahmad memohon dengan nada memelas membuat Apip tak tega karenanya.

"Pa..."

"Apa kamu mau papa mati karena serangan jantung karena kamu gak mau nurutin kemauan papa?" ancam Pak Ahmad menatap Apip nyalang.

"Baiklah pa. Apip setuju untuk dinikahkan dengan anak teman papa." putus Apip dengan rasa sedih kecewa dia mengatakan semua itu untuk papanya yang sangat ia cintai ia tak ingin papanya itu kenapa-napa jadi akhirnya dia setuju untuk menikah dengan Vera.

"Maafkan mas, Dina..." batin apip dengan raut muka yang sedih.

***
Hai guys jangan lupa vote and komen yah biar aku semangat buat cerita nya
Oh ya kalo ada typo tolong dimaklumi dan dimaapkeun

Oh ya kalo misalnya ceritanya rada-rada gak nyambung tolong dinyambung nyambung kan hehe😂😂

***

Visual pemeran apip

Visual pemeran Dina

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Visual pemeran Dina

Visual pemeran Dina

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kekasih Impian (END)Where stories live. Discover now