17 :: Jaemin Aneh

Start from the beginning
                                    

"Apa?"

"Kalau aku minta kamu jangan terlalu dekat.... sama Heejin, apa kamu.... turutin?" tanya Raina ragu.

Jaemin terdiam cukup lama membuat Raina tau jawaban dari laki-laki itu, dan pasti Jaemin akan memakinya nanti. Memang siapa sih Raina? Bahkan dia tidak---

"Iya,"

---penting untuknya.

Raina membulatkan matanya sempurna mendengar jawaban Jaemin. Oh God! Apakah dia sedang bermimpi? Jika ia tolong jangan bangunkan dirinya dari mimpi indah ini.

Ini aneh, sungguh aneh. Mulai dari Jaemin yang memanggilnya, mengajaknya ke rooftop, berbicara padanya dan yang terakhir.... menuruti permintaan konyolnya. Sungguh ini diluar nalar pikiran Raina. Apakah Jaemin semalam salah makan atau salah minum?

"Kamu--"

"Iya, gue bakal jauhin Heejin."

"Ya Tuhan!" pekik Raina kemudian memutar tubuh Jaemin, memeriksa laki-laki itu.

"Ini beneran Na Jaemin? Nana aku yang sering aku godain?!" tanya Raina masih tak percaya.

"Menurut lo?"

Raina memekik senang seraya melompat-lompat kemudian memeluk Jaemin erat, sangat erat hingga membuat lagi-lagi itu sesak.

"R-rain..."

"Maaf sayang, aku terlalu senang heheheh." ujar Raina melepas pelukannya.

-She is Rain-

Karena Raina tadi melewatkan jam istirahat pertamanya, kali ini gadis itu langsung berlari ke kantin menarik Minju agar tidak kehabisan menu makan siang mereka. Ryujin yang sudah  menunggu lama didepan kelas mereka saja ditinggal oleh kedua gadis itu, bahkan Raina tidak tau dengan siapa Ryujin datang menghampirinya.

Sesampainya dikantin Minju dan Raina berbaris mengantri giliran untuk mendapatkan makan siang mereka. Sepertinya hari ini Raina harus meminta pelayan kantin untuk menambahkan porsinya, cacing diperutnya sangat berisik meronta-ronta meminta makanan.

"Bibi, aku bolehkan meminta untuk menambahkan porsi ku? Aku sangat lapar karena tidak makan saat jam istirahat pertama." pinta Raina dengan wajah memelas seperti anak anjing.

"Boleh, tapi jangan terlalu banyak takut yang lain tidak kebagian."

Raina mengangguk senang, menyodorkan nampannya untuk diisi menu makan siang hari ini yang sepertinya sangat menggugah selera.

"Terimakasih, Bibi!" kata Raina senang saat menerima beberapa menu.

Tak mau menunggu Ryujin dan Minju yang masih mengantri, dirinya melangkah ke bangku kosong yang hanya diisi oleh Jeno seorang diri. Tersenyum manis pada laki-laki Lee kemudian duduk dihadapannya.

"Selamat makan, Jeno!" kata Raina kemudian melahap makanannya.

Jeno terkekeh, mengacak surai Raina dengan gemas kemudian ikut menikmati makan siang mereka.

Tak lama dari itu Ryujin dan Minju datang bersama dengan Jaemin dan Renjun yang ada dibelakangnya, sedangkan Haechan masih mengantri untuk mendapatkan makan siang. Dengan pandangan tak suka Jeno lemparkan untuk Jaemin yang duduk disamping Renjun kemudian kembali menatap Raina yang masih asik melahap makanannya.

"Laper banget hm?" tanya Jeno lembut.

Raina mengangguk, "banget, Jen. Gue soalnya tadi pagi gak sarapan."

"Kenapa gak sarapan?"

"Kesiangan, Jen. Kak Doy juga ninggalin tadi!" rengut Raina sebal.

"Kenapa gak bilang? Kan bisa dijemput."

"Buru-buru, sampe gak kepikiran buat nelepon lo."

Jeno mengangguk kemudian kembali diam sambil melahap makanannya.

"Eh, kalian? Daritadi?"

"Iya, sebelum negara api menyerang." jawab Haechan konyol.

"Makanan kamu kenapa gak dimakan, Na?" tanya Raina saat melihat makanan Jaemin yang belum tersentuh sama sekali.

"Kenyang makan cemburu jadi gini," celetuk Renjun.

Raina beranjak kemudian melangkah mendekat pada Jaemin dan duduk disebelah laki-laki itu.

"Boleh gak aku makan? Aku masih laper, beb" kata Raina dengan polosnya.

Jaemin terkekeh pelan, "makan aja."

Raina langsung tersenyum kemudian melahap makanan Jaemin. Sedangkan laki-laki disampingnya hanya menatap Raina, tangannya terangkat untuk mengusap lembut surai gadis Kim yang masih sibuk dengan makanannya.

uhuk uhuk

Ryujin, Minju dan juga Raina sendiri tersedak makanan mereka saat melihat perlakuan manis Jaemin pada Raina. Mereka hanya terkejut dan heran dengan Jaemin yang terlihat aneh hari ini, biasanya laki-laki itu tidak mau skinship dengan Raina, jangankan skinship, disapa saja dia tidak mau.

"Makannya pelan-pelan aja, bel masih lama." ujar Jaemin setelah menyodorkan minum pada Raina.

"Bukan itu, tapi sikap aneh kamu yang bikin aku begini. Kaget tau!" oceh Raina kesal.

Jaemin tersenyum tipis kemudian mengacak gemas surai Raina.

"Nanti bakal terbiasa."




::::

[1] She is Rain✔Where stories live. Discover now