"Arrasseo, jam 15 lewat 50 aku akan menjemputmu..."

"..."

"EUMMM, NADO SARANGHAE !"

•••

    Jalan tol begitu ramai kala beberapa bus melintas menuju tujuan yang sama, kota Seoul. Suara klakson mengisyaratkan bahwa para pengendara tak sabar untuk sampai ke tempat yang di tuju. Cuaca perbatasan kota cukup mendung, sepertinya malam ini akan turun hujan yang cukup deras. Salah satu pria yang tengah terduduk di kursi yang berada di sudut bus menguap saat matanya membuka dan tersadar dari alam mimpinya. Tangannya meregang lalu ia turunkan tepat di depan dadanya seraya melirik ke arah jam silver yang melingkat di pergelangan tangannya, —Pukul 15.59 waktu setempat. Kepalanya menoleh kesamping mendapati wanita berkaos hitam dengan kemeja putih tengah tertidur pulas seraya menyandarkan kepalanya di jendela.

Pria Kim itu tersenyum miris.

Waktu bersama dengan sang istri telah habis, ia harus bangkit pada kenyataan bahwa istrinya akan pergi meninggalkannya lagi. Taehyung kembali memutar memorinya untuk mengingat apa saja yang ia lakukan di Daegu bersama wanita tercintanya.

  Kedua insan itu berjalan menyusuri jalan setapak yang di dampingi dedaunan di setiap sisinya. Keduanya saling menggenggam agar tak ada yang terjatuh karena bebatuan yang membentuk jalan itu sedikit tak rata. Sesekali wanita yang dibelakang berteriak kecil saat kaki yang di alasi sandal tipis menginjak batu yang tajam. Pagi ini, mereka —Kim Taehyung dan Kim Seulha— berencana untuk mengunjungi sungai yang mana menjadi tempat favorite bermain kedua insan itu saat kecil.

"Akhirnya sampai juga !"Kata Seulha seraya mendesah kelelahan.

Taehyung berjalan meninggalkan Seulha menuju batu besar yang bertumpuk di tepi sungai. Seulha yang melihat itu segera mengikuti langkah Taehyung dengan mata yang memandang aliran sungai yang cukup deras."Ini rumah kita,"Kata Taehyung saat kakinya telah berpijak di atas batu besar. Seulha menanjak naik dengan bantuan uluran tangan pria berusia 26 tahun itu.

"Seharusnya Yoongi oppa ikut kesini lalu kita bermain rumah-rumahan lagi !"Celetuk Seulha membuat Taehyung tersenyum kecil.

"Kau ingat, Tae?Dia dulu sangat cerewet!Dia itu berperan sebagai kakak iparmu, tetapi ia malah terlihat seperti kakek-kakek !"Ujar Seulha dengan sedikit nada kesalnya.

"Tapi sekarang Yoongi hyung sudah benar-benar jadi kakak iparku, Ha-ya..."Seulha yang tengah mengedarkan pandangannya kini terdiam lalu menatap kosong undakan pendek yang berada di tengah sungai.

"Walaupun ia tetap melenceng dari perannya sebagai kakak ipar seperti dulu, tapi aku tetap berterima kasih padanya..."

Seulha menoleh ke arah Taehyung dengan dahinya mengerut."Melenceng?Maksudmu?"

Taehyung menoleh lalu menatap kedua bola mata indah sang istri,"Tidak ada kakak ipar yang baik yang mengizinkan sang adik untuk berselingkuh, Ha-ya..."Seulha tertegun.

Wanita itu tersenyum miris,"Ia memang terlihat dingin, ia memang sangat payah. Tapi Tae, —ia menyayangiku layaknya adik kandung, maka dari itu Yoongi oppa mengizinkanku, karena ia tahu bukan kau pria yang ku cinta, tapi Jungkookku yang ku cinta..."

"Ini dimana, Tae?"Suara serak wanita di sebelahnya membuat Taehyung tersadar dari lamunannya.

Mata pria itu melirik dan mendapati istrinya tengah memperhatikan jalanan dari jendela,"Sebentar lagi kita sampai..."Jawab Taehyung.

Tanpa sadar wanita Min itu tersenyum membuat Taehyung yang melihat sedikit penasaran,"Kau senang?"Seulha menoleh dan menatap Taehyung bingung.

"Kau senang kita kembali ke Seoul?"Tanya Taehyung memperjelas pertanyaan sebelumnya.

Seulha mengangguk kecil,"Aku merindukkan Jungkookku..."

Setelah rangkaian kata menyakitkan itu teruntai, keduanya terdiam di pikiran masing-masing hingga mereka berhenti di terminal tempat tujuan. Mereka pun merapikan barang-barang dalam dia.

"Tae..."Panggilan itu membuat Taehyung yang tengah berdiri di sisi kursi menghentikan gerakan tangannya.

"Wae?"Tangan kiri Seulha menarik pundak Taehyung membuat pria itu merunduk.

Wanita yang tengah duduk di kursi dekat jendela itu menatap sang suami,"Jaga dirimu baik-baik, makanlah yang teratur, jangan terlalu lelah bekerja. Maaf aku tak bisa menjadi istri yang layak untukmu. Namun, jika kau sakit hubungi aku, aku akan pulang kerumah untuk merawatmu. Jangan terlalu banyak mabuk, kau tidak bisa membuat sup dan juga kau tak suka permen pereda efek mabuk itu, kan?Aku tak mau kau menjalani hidup dengan berantakkan, kau membuat ibumu khawatir..."Taehyung menatap nanar sang istri.

Rasanya mata pria itu ingin menangis kala sang pujaan menarik lebih pundaknya hingga kedua bibir mereka bertemu. Tak ada yang bergerak, namun mereka sama-sama meresapi penyatuan bibir yang bisa di hitung dengan jari selama pernikahan mereka.

Sayangnya, salam perpisahan manis yang mengharukan membuat orang lain yang berada di luar bus tepatnya dibawah jendela kursi mereka ikut merasakan kesedihan yang mendalam saat melihat apa yang kedua insan itu lakukan.






























"Bagaimana pun, secinta apa pun noona denganku, aku tetaplah selingkuhannya, yang mana hanya mampu mencapai posisi nomor dua dalam kehidupannya..."

‧͙⁺˚*・༓☾ 𝓑𝓮𝓰𝓲𝓷 𝓐𝓰𝓪𝓲𝓷 ☽༓・*˚⁺‧͙

𝑊𝑎𝑦𝑛𝑜𝑡𝑒𝑠 :

Ini aku baru kelar langsung publish karena gak sabar !

Gimana? Pilih KookHa atau TaeHa ?
Ada yg oleng kapalnya?

╭┈˖⋆ ❁────
┊☆Fᥲᥒfιᥴtιoᥒ bყ Wᥲყιmᥲgιᥒᥱ, 2020 ˖⋆࿐໋₊
╰┄───➤ °♡•.

Begin AgainOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz