[02]

3.1K 451 109
                                    

Semenjak saat itu Nayeon menjadi merasa sangat bersalah kepada Tzuyu, dan Nayeon menjadi sangat baik kepada Tzuyu, ia mengingat kata-kata terakhir ayahnya yaitu Park Jinyoung, bahwa harus menjaga adik-adiknya. Walaupun bukan adik kandung.

Sementara itu Jeongyeon jadi sangat tidak percaya kepada Nayeon semenjak mendengar cerita dari Momo.

Jihyo, mereka semua paling memercayainya, jadi mereka semua lebih memilih kalau Jihyo yang menjadi pemimpin mereka semua, Nayeon sih nerima aja, dia memang gak pantes mimpin adik-adiknya karena dia menanggap bahwa dirinya sangatlah buruk.

Setelah kejadian itu, semenjak Jihyo yang memimpinnya tidak terjadi hal buruk, namun sekarang...

Hidup mereka akan kacau...

Nayeon pulang ke rumah dari kantor polisi. Wajahnya terlihat sangat bingung, ia mengacak-acak rambutnya sambil jalan menuju ruang tv.

Nayeon di sambut dengan tatapan heran dari adik-adiknya itu.

"Gimana kak?" Tanya Dahyun

Nayeon diam tak menjawab, ia terlihat bengong saja.

"Siapa pelakunya?" Tanya Jihyo

Nayeon masih tetap diam, ia sudah hanyut dalam pikirannya sendiri.

"Hey, jawab!!!" Paksa Jeongyeon sambil menggoyangkan bahu Nayeon

Nayeon pun tersadar, ia gelagapan untuk berbicara.

"Kenapa kak, coba bicara yang bener" pinta Tzuyu.

"Kok aneh banget sih" ucap Nayeon pelan, namun terdengar oleh adik-adiknya.

Chaeyoung yang melihat Nayeon sedang memegang selembar kertas langsung merebutnya.

Chaeyoung membaca dalam hati.
Ekspresi wajah yang awalnya biasa saja, menjadi sangat terkejut.

"APA!!! GAK DI TEMUIN SIDIK JARI PELAKU!!!" Chaeyoung berteriak keras, membuat yang lainnya heboh.

"Lah kok bisa? Terus siapa yang membunuh?" Tanya Sana kepada Mina yang ada di sebelahnya.

"Gw gak taulah" Ucap Mina singkat.

"Apa jangan-jangan dia BUNUH DIRI?" Tanya Dahyun.

"Gak mungkin, gw deket banget sama Jennie dia gak pernah ada masalah" Ucap Nayeon.

"Ya mungkin Jennie gak cerita sama lu kak" Ucap Mina.

"Tapi gak mungkin banget kalo kak Jennie bunuh diri, kalian liat kan kalo mayatnya terluka sangat banyak, kalo dia mau bunuh diri pasti cuma di bagian tertentu, antara leher, pergelangan tangan seperti orang bunuh diri pada umumnya" Jelas Tzuyu.

"Ya sih, mana mungkin Jennie mau bunuh diri tapi ngelukai tubuhnya sangat banyak" Jihyo percaya pada kata-kata Tzuyu.

Pada saat mereka saling berpikir, berbicara, dan sangat ricuh lah.
Salah satu dari mereka tertawa.

"Hahahahhhh, kalian percuma mikir panjang" Ucap seseorang dari mereka.

Momo????









Dia baru saja pulang ke rumah, cewek berambut hitam tersebut membuat semua mata tertuju kepadanya.

"Momo??!" Jihyo bingung, ia baru sadar bahwa momo baru saja nongol.

"Momo abis dari mana???" Jeongyeon ikut bingung.

"Lu orang ngapain aja sih?" Momo terlihat kesal.

"Maksudnya?" Tanya Tzuyu polos.

"ih, gw nyesel punya kakak sama adek pada bego semua!!! Itu tuh ibunya Jennie, keluarganya Jennie, saudara-saudara nya Jennie pada nanyain kejadian itu! Jadi gw kerumahnya untuk jelasin, sekalian gw nganterin mayatnya Jennie buat dikubur, tadinya gw udah mandiin tuh mayat Jennie di rumah sakit sama Jisoo sahabat Jennie dan para suster" Momo menjadi sangat cerewet.

pembunuhan berantai | twiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang