Chapter 0

9 2 0
                                    

Suatu pagi terlihat seorang pemuda tengah tertidur pulas dengan suara  N̶g̶o̶r̶o̶k̶  mendengkur keras. Pemuda itu tidak bangun dari kasurnya, walaupun jam sudah menunjukkan pukul 06.30 yang seharusnya 30 menit lagi pemuda ini masuk sekolah.

bip...bip...bip...

"Ehmm... Hoammm... Haduh berisik banget sih ini alarm, baru juga jam setengah... What the fuck, jam setengah 7 mampus dah gua telat "

Pemuda tersebut lari pontang panting, bahkan pemuda tersebut tidak sempat mandi. Pemuda tersebut memakai pakaiannya yang terlihat acak acakan, lalu buku yang asal dimasukan, dan rambut pun dibiarkan berantakan seperti rumput liar.

Pemuda itu pun segera turun kebawah dan protes kepada orangtuanya yang tidak membangungkannya.

"mama... Papa... Kenapa Rio nggak dibangungkan, apa mama papa tega Rio dipanggil oleh guru BP lagi " curcol pemuda tersebut yang ternyata bernama Rio.

"Tega, mama sama papa sepakat kalau kami harus mendidik kamu lebih keras agar lebih disiplin dan menghargai waktu" jawab Reina, ibu Rio.

" tapi ya bukan berarti Rio ngg- "

perkataan Rio dipotong oleh Bagas, ayah Rio

" sudah diam Rio, ini buat kebaikkan mu. Ayah akan menyita laptop, ps, xbox, VR, dan fasilitas elektronik kamu" tegas ayah, dengan rahang yang mengeras.

" tapi ayah kalau ayah menyita semua barangku, aku bermain oleh siapa " Jelas Rio.

" ayah tidak peduli,  kamu harusnya tau kalau kamu akan menjadi penerus perusahaan ayah. Ayah ingin kamu belajar bersosialisasi dengan manusia bukan dengan elektronik mu." papar Bagas.

Rio pun tidak terima ini. Dia cukup kesal akan keputusan menyita semua fasilitas elektroniknya. Dia bukan nggak mau bersosialisasi tapi ada 1 hal yang Rio takutkan kalau masa lalu nya terulang kembali. Dia tidak mau mengalami untuk kedua kalinya..

" aku benci kalian " tukas Rio dan segera berlari mengambil kunci motor dan pergi ke basecampnya. mengendarai motor dengan kencang. Dia tidak peduli lagi akan absensinya kosong. masa bodoh...

Rio yang sedang dikuasai kekecewaan tak begitu memperhatikan jalan

Ckitt... Brakk.

Rio terjatuh akibat ditabrak oleh mobil hitam yang berjalan diarus berlawanan.

"awww...anjir kenapa mobil jelek ini  nabrak gua sih, mabok nih pengendaranya". Rio mencoba bangkit dan berjalan kearah mobil tersebut.

"heh keluar lo, lo harus tanggung jawab" ujar Rio sembari mengetuk kaca mobil.

Tak lama terbuka lah pintu mobil dan memperlihat seseorang yang berpakaian seragam sama seperti Rio.
Nampaknya pemuda itu terlambat.

-Rio pov-

" heh lo tanggung jawab, gua lecet sama motor gua gara gara lo nih. Lo itu bisa nyetir nggak sih...jelas jelas lo keluar dari jalur "

Pemuda dihadapan gua nih nampak malas malasan untuk sekedar memberi penjelasan.

"heh... Lo denger nggak sih, atau jangan jangan lo jadi tuli gara gara tabrakan"

"gua sengaja mau nabrak lo, coba coba aja, mati nggak ya orang kalau di tabrak mobil gue, eh... Ternyata nggak " jawab pemuda di hadapan gua yang sukses bikin gua naik pitam.

Tanpa basa basi gua langsung masuk ke kursi disebelah kursi pengemudi. Dan mencari surat surat mobil.
Yess.. Ketemu akhirnya

Setelah dapat gua langsung ambil motor gua dan nyalain nih motor tapi ni kunci langsung diambil sama cecunguk satu ini.

"heh babi, kembalin nggak kunci motor gua" raih gua ngambil tu kunci motor

" eh...imut, apa yang lo ambil dari mobil gua tadi itu nggak seberapa gua ambil kunci lu "

Anjir, ni orang ya jelas jelas gua ganteng malah dibilang imut, buta nih orang.

" heh babi, lu seharusnya nyadar..lu ini ada dipihak yang salah, lu itu pelaku dan gua ini korban seharusnya lo itu tanggung jawab bukan malah bilang kalau lu itu sengaja dongoo..." Kesel gua.

" gua kasih kunci lo tapi lo kembaliin dulu surat mobil gua dan gua bakal tanggung jawab soal lo dan motor lo, deal? " penawaran si cecunguk satu ini.

" oke deal, nih... ". Gua pun menyerahkan surat mobil dia.

" mana sini kuncinya !"
" kenalan dulu, gua Rendi...lo? "
" Rio " jawab gua

Ohhh... Rendi toh namanya, nama yang bagus tapi enggak perilakunya

" btw keliatanya kita sesekolah,ngapain lu malah jebus ke daerah sini... Lo solob yahh? " selidik Rendi dengan tatapan remeh ke gua.

" enggak kok, aku cum-"
" udah nggak usah ngeles, yaudah gua juga solob lahh... Padahal hari ini gua lagi sedikit niat kesekolah "

Arti dari omongannya si Rendi, gua udah bisa nebak kalau dia BAD BOY MAKSIMAL. Dilihat dari kata 'sedikit' nya itulohh.

" ehhh enak aja, ikut ikut gua solob.. Udah lu masuk sekolah aja "
" lu yakin dengan luka lo sama yakin masih bisa bawa motor dengan benar ?"

Bener juga sih...gimana gua ngendarain nih motor sedangkan tangan kanan gua lecet gini. Terus gimana ainggg...

" Udah nggak usah kebanyakan mikir gua telfon bengkel biar ngankut nih motor " Rendi ngeluarin iphone 11 dari kantongnya.

Widihhh gila juga nih cecunguk, gua aja masih iphone 7 plus.

Sekitar 10 menit dengan pikiran dan Handphone masing masing, tukang bengkel pun dateng dan langsung ngangkut motor gua.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Holaaaa guys pa kabss? Updatenya lama kan, itu karena thor lagi sibuk TO dan uprak, kemungkinan author bisa update dengan lancar selesai lulus. So, doain mimin ya lulus dengan nilai bagus, bye....💕

9/1/2020













You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 09, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

VENTRAS CITYWhere stories live. Discover now