Sara pregnancy.

47.7K 271 3
                                    

Namaku Sara, sekarang aku dan suamiku, Bagas sedang check up di dokter kandungan pribadiku. Sejak kemarin, aku memang mual-mual padahal semua makanan yang aku makan tidak terlalu buruk. Bagas bilang, mungkin aku hamil lagi?

"HoEekkk..."
"mmhhh hhoeekk.."

Bagas memijat pundakku yang terasa lesu dan membawaku kembali ke kamar. Aku berbaring, lesu. Setiap makan hanya mengeluarkan air muntah. Entahlah apakah aku hamil lagi? padahal aku baru melakukannya kemarin malam.

aku dan bagas berbaring di ranjang, bagas sesekali memelukku dan mengelus perutku. perlahan ia menyibak bajuku dan memperlihatkan perutku disana. sedikit buncit.

"nanti saja ke rumah sakitnya ya sayang, " ucap bagas.
kami pun mengelus perutku bersama, ya aku hamil.

Iya, anak yang ku kandung ini anak ketiga kami, anak keduaku berumur dua tahun dan setiap tahun aku selalu hamil. Bukan keinginanku, tapi ini keinginan Bagas. Bahkan aku sendiri lelah kalau harus melahirkan setiap tahun. Bagas selalu menginginkan aku hamil setiap tahunnya.

🍃🍃🍃

Malam ini, aku dan bagas sedang menonton konser, dan usia kandunganku kini sudah sembilan bulan. Bagas terus mengelus perutku, karena daritadi aku mengeluh mulas. Ya! Sakit sekali perutku. Aku tau ini sudah waktunya melahirkan, tapi aku juga merasa sayang dengan tiket konsernya jadi aku putuskan untuk tetap menonton sambil berdiri. Toh aku bisa melahirkan nanti saja di hotel tempatku menginap malam ini.

Namun tak sesuai dengan perkiraanku, aku merasakan kemaluanku terbuka lebar sekali. Untung saja celanaku sangat ketat jadi bayi ini tidak bisa lahir secara tiba tiba. Mulas sekali, perutku seperti dihujam ribuan panah. Aku mengelus perutku sampai hampir terjongkok lemas.

Aku meremas pahaku dan berusaha menepi ke tempat yang lebih sepi pengunjung. "Bagas, perut aku sakit banget, " rintihku. Satu jam telah berlalu, namun rasa sakitnya kini semakin menjadi. Suasana ramai sekali bahkan tak memberikanku celah untuk duduk. Suara konser masih bergema memekikkan telinga. Bayi yang ada di dalam perutku meremas rahimku begitu kuat. Ohh bahkan aku tak bisa membuka celanaku. Sangat ketat!
Kontraksi yang datang kini semakin intens.

Bagas menenagkan ku dengan memberikan elusan hangat pada perutku. Besar sekali rasanya. bahkan untuk duduk pun aku merasa kesusahan. "Ayo kita pulang ke hotel, " ucap Bagas. Ia menarik lenganku untuk keluar dari kerumunan.
"awhh.." rintihku.

Sakit sekali bahkan untuk berjalan pun tak bisa, "ssshhhhh"
aku berjongkok sambil memegang tiang tiang di pinggir jalan yang sepi, dan memutuskan untuk menurunkan celanaku yang ketat itu sampai ke lutut. Tenang saja, tidak ada oeang karna kami menepi di bawah pohon yang rindang. Bahkan Bagas pun terkejut, ia langsung memberikan jaketnya untuk menutupi kemaluanku. Aku melihat bercak darah disana.

Bagas menggendongku sampai di hotel, aku mengejan pelan selama ia menggendongku. Aku tau ketubanku belum pecah, tapi rasanya mulas sekali. Bagas menggendongku dengan jaket yang ia tutupi pada bagian bawah perutku. Beruntung sudah sangat sepi, jadi tak ada orang yang melihatku kesakitan. Bagas masuk kedalam lift, dan Air ketubanku pecah! Merembes membasahi jaketnua dan juga tangan Bagas yang menggendongku. "Sabar sayang, sebentar lagi kita akan sampai ke kamar, kau bisa melahirkan disana. " ucap bagas sambil mencium bibirku.

aku menangis menahan rasa sakitnya, aku tak tau sudah semerah apa kemaluanku itu. tubuhku lemas, perutku mati rasa.

bagas membuka pintu hotelnya dan langsung merapikan kasur dan memberikan alas untuk aku melahirkan. aku meremas perutku. "sabar ya nak, bantu mama keluar dengan mudah janji? aaaaaghhh"
erangku.

bagas sudah siap untuk membantuku melahirkan, ia duduk di depanku dan memberi aba aba.

"Sssshhhhh, " rintihku, rasa mulas semakin menjadi.

aku mulai mengejan kala mulas itu datang,
"AAAAAGHHHH"
"EEEEEENNNGGGHHH"
"EENGGGHH,, BBAGASH SAKITHTT"
"AWHH"

"satu kali lagi sayang"

"AHH AHHHHHHHH"
"EEENNGKKHHHH"
"AAGGGHHHH"

oekk... oekkkk......

Bagas pun mengambil bayi kami, tampan seperti dirinya. entahlah aku merasa lelah, bagas pun membiarkan aku beristirahat dan langsung membersihkanku.

next story ideas?
komen dong part ini bagus apa enggaa?

trus kenapa kalian suka cerita yang genrenya hamil2an ? wkwk aku mau tau ajaa

Random Birth StoriesWhere stories live. Discover now