16

3.7K 613 136
                                    

BUKAN LAWAN JENIS



.

Mingi jalan kaki tanpa arah dan akhirnya Mingi nyampe didepan pintu orang.

Mingi perhatiin sebisa mungkin kesiapa dan kemana Mingi pergi, tapi Mingi beneran ga bisa sadar sepenuhnya. Matanya berat banget, ngantuk.

Dan akhirnya, Mingi duduk disebelah pinggir pintu itu. Besok pagi Mingi bakal pulang. Sekarang tidur dulu.





















Kemarin.

Mingi niat keluar dari ruangan Dokter, tapi Mingi berhentiin langkahnya dan balik badan lagi.

"Kamu lupa sesuatu?"

"Saya mau tanya satu hal.."

"Silahkan, saya jawab sebisa saya."

"Dokter, gay itu turun temurun? Em, maksud saya jika salah satu dari anggota keluarga penyuka sesama jenis, apa bisa berpengaruh ke saya juga? Saya homopobic juga karena hal yang sama, apa saya.."

"Gay?"

Mingi diem. Dokter senyum kecil, ngerti sama apa maksud pertanyaan yang ditanya Mingi.

"Kamu ngerasa diri kamu gay, itu artinya iya, Mingi. Tapi jika sebaliknya berarti bukan. Kamu bicara hal yang terjadi antara kamu dan temanmu. Kamu bilang kamu menciumnya duluan, namun karena dia menolaknya, itu mungkin karena temanmu terkejut, temanmu gay?"

Mingi masih diem. Dokter ngangguk pelan. "Saya mengerti, kamu bisa minum obatmu dan jangan sampai terlewat, nanti kamu kesini lagi buat ambil obat baru."

Pandangan Mingi lurus ke arah lantai, pikirannya mendadak kosong, buang nafasnya pelan banget "Terimakasih, dokter." terus pergi keluar.





























Hari ini,
Pagi pukul tujuh.

Tidur Mingi keusik gara gara suara peralatan dapur. Mingi buka matanya. Perhatiin sekitar, kamar Mingi itu dark banget, tapi ini malah silauin mata. Jelas ini bukan kamar Mingi.

"Dimana gue—eehh?? Y-yunho?" Mingi liat disebelah lampu tidur lucu ada foto Yunho bareng satu orang cowo yang kemarin datengin Mingi.

Yunho yang denger namanya dipanggil samar samar langsung jalan ke arah kamarnya.

"Mingi lo udah bangun? A—maaf." Yunho balikin badannya. Mingi reflek tutupin badannya yang telanjang dada.

Eh?

Mingi miringin kepalanya terus ga lagi tutupin badannya. "Oi kita kan sama sama cowok!?"

Mingi bangkit dari kasur, "Ko gue ada disini? Dikasur lo?"

Yunho pelan pelan balikin badannya lagi ngehadap Mingi tapi ga langsung tatap Mingi, "G-gue mau buang sampah tadi subuh, gue kira ada orang mati dipinggir pintu, ternyata itu lo..gue udah bangunin lo, tapi lo ga bangun bangun, gue bawa lo kedalem..lo boleh marah..gue terima.."

Yakali marah, gimanapun juga Yunho tuh udah nyelamatin Mingi.

Mingi garuk belakang lehernya, "Terus baju gue dimana?"

"Gue cuci.. Mingi, lo..minum?"

Mingi ngusap mukanya sendiri pake dua tangannya. Sumpahnya malu.

Eh tunggu, apa?
Mingi bukan cowo tukang mabok.

"Ngga- gue,
kenapa juga gue bisa nyampe sini sih, kenapa harus yunho..mingi 2lol.." Mingi ngegumam sendirian.

bukan lawan jenis; Minyun✓Onde histórias criam vida. Descubra agora