26

3.3K 486 129
                                    

🔞
This part by teh hijau.
Enjoy.








BUKAN LAWAN JENIS

.
Yunho duduk disisi tempat tidur punyanya, pandangin Mingi yang lagi baringan belum sadar. Atau mungkin Mingi tidur?ntahlah.

Tapi yang pasti sih didepan Yunho nih cuma satu kata. Ganteng.

Iya.. Ganteng, muka ademnya Mingi pas lagi tidur tuh sksksk ga bisa dijelasinlah.

Yunho juga ga mau Mingi pergi kemana mana, ga mau Mingi jauh jauh. Mulai sekarang Mingi adalah punya Yunho.

Seengganya apa yang dilakuin Mingi selama ini terbayar kan? Yunho ga bales dendam.. Bukan.. Cuma aja, Mingi keterlaluan waktu itu, walaupun emang bukan kemauan dia. Tapi Yunho udah terlanjur ga bisa lepasin Mingi.

Yunho sadar suka sepenuhnya ke Mingi sejak Mingi nyuruhnya buat cium.

Sejujurnya juga Yunho kaget waktu Mingi nembak jadiin dia pacar. Hatinya ga bisa bohong, Yunho juga seneng banget waktu itu. Walaupun.. Ya.. Yunho udah tau kalo itu cuma pura pura.

Dan sekarang Yunho liat Mingi yang masih tidur damai dikasurnya. Seruput habis teh yang dia bikin, sambil masih perhatiin Mingi.

Yunho pergi balik ke dapur buat isi ulang tehnya.

Dan Mingi keusik, kepalanya pusing banget sekarang, buka dua matanya pelan pelan.

Ini bukan kamarnya, dan ini juga bukan dirumah.

Ini, kamar Yunho. Mingi masih diapartnya Yunho.

Mingi bangun langsung, posisiin tubuhnya buat duduk. "Arkh..." pegang kepalanya yang sakit banget, badannya juga lemes.

"Mingi? Udah bangun?" suara Yunho nyambut.

Mingi liat siapa yang jalan nyamperin, Yunho juga kasih Mingi segelas air putih. "Minum." kata Yunho.

Mingi minum, kepalanya udah rada mendingan. "Berapa lama gue tidur?"

"Empat puluh delapan jam."

Itu sih bukan tidur tapi koma.
Ya emang sih Mingi biasa ngebo, tapi ini kan halnya beda.

"D-dua hari?"

Yunho ngangguk. "Maaf ya, nih obat lo diminum juga."

Obat yang Yunho kasih obat punya Mingi yang Yunho lempar kemarin.

Mingi langsung ambil obatnya dari tangan Yunho, diminum buru buru. "Agrh sat.." kepala bagian belakangnya tiba tiba sakit lagi.

Yunho duduk disamping Mingi, sentuh muka Mingi pelan, "Mingi."

Mingi natap Yunho datar, "Kenapa lo jadi obsesi gini ke gue? Hp gue mana?"

Yunho ketawa kecil sambil masih terus usap sebelah pipi Mingi, "Menurut lo..kenapa? Hp lo? Gue sembunyiin."

"Ternyata serem juga ya lo."

"Ngga ko, lo yang buat gue jadi kaya gini."

Mingi regangin tubuh, tepis tangan Yunho yang nyentuh pipinya, seudah minum obatnya barusan, nyeri dikepalanya udah ilang sekarang. Mingi cari jaket yang dia pake, ada digantung dikursi kecil pinggir nakas.

Dikeluarin bungkus rokok sama korek bensin juga. "Seharusnya lo takut ke gue, Yunho."

Mingi langsung nyalain sebatang rokok nyesap perlahan sambil senderan kebelakang.

Yunho miringin kepala senyum tipis, "Kenapa?"

Mingi tiba tiba maju berhenti tepat didepan muka Yunho. Hembusin asap yang ada dimulutnya kedagu bawah Yunho.

bukan lawan jenis; Minyun✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora