"ooh, kamu udah sarapan kan?"

"udah dong, kamu udah makan malem?" tanya rose balik.

"sebentar lagi aku mau bikin nasi goreng."

"yaudah sana kamu mandi dulu, ganti baju, terus makan ya."

"siap bu bos, yaudah aku tutup ya vcallnya. See you cantik."

Belum sempat rose menjawab jaehyun sudah mematikan sambungan vcallnya membuat rose terkekeh.

"udah bucin-bucinnannya?" canda jennie begitu rose tiba di tribun penonton yang diduduki teman-temannya.

"ihh apasi." ucap rose malu.

Rose pun mendudukan dirinya di samping lisa, lalu mengikuti teman-temannya berteriak menyemangati teman-teman laki-lakinya yang sedang tanding.

"yeyeye piala ke 25" sorak jennie senang.

Kelas rose memang dikenal dengan kelas yang berprestasi, hampir disemua cabang perlombaan yang diadakan di sekolahnya yang berupa team ataupun individu akan selalu dimenangkan.

"karena kita menang, jadi sekarang kita dijajanin rosee yeee." sorak haechan.

"lah ko gua?" tanyaa rose heran.

"kan lu bu WKM jadi harus jajanin kita." jawab jaemin.

"ihh tapi kan KM jinyoung." rengek rose.

"ya gamau tau." tambah mark.

"yauda yauda, tapi baso sama es teh aja ya." jawab rose pasrah.

Mau tak mau ia harus menjajani teman-temannya karena kalau tidak ia akan terus-terusan diteror terutama oleh makhluk bernama haechan dan jaemin.

"horeee." sorak haechan dan jaemin bebarengan.

"bisa keluar sekolah ga si?" tanya rose pada hani teman sekelasnya.

"kenapa rose?"

"mau ngambil duit ke atm, gua ga megang cash banyak." jawab rose.

"bisa, minta anter aja ke jinyoung buat minta surat izin ke satpamnya."

"okk, thank han."

Hani hanya tersenyum, lalu mengikuti teman-temannya ke kantin untuk menikmati baso yang akan dibayarin rose.

"young anter gua ke satpam ya."

"mau ngapain?" tanya jinyoung datar.

"ngambil duit di atm depan, gua kan mau jajanin anak-anak." ucap rose lesu.

"kalau ga ada duit ga usah." ucap jinyoung bijak.

"ada ko tapi di atm, makannya hayu anter."

"yaudah."

Rose dan jinyoung pun diizinkan untuk keluar sekolah, tentu saja alasan yang digunakan jinyoung bukan untuk mengantar rose mengambil uang, tapi untuk mengantarnya mengambil soal olimpiade.

"lu masih ikutan olim?" tanya rose begitu keluar dari gerbang sekolah.

Jarak sekolah ke mesin atm yang rose tuju memang tidak terlalu jauh jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki.

"iya olim terkahir, abis ini pensiun." ucap jinyoung sambil menuntun rose menyebrang jalan.

☀☀☀

"makasih ya rose sayang." ucap teman-teman sekelas rose kompak setelah menikmati semangkok baso dan segelas es teh manis.

"lu balik sama siapa?" tanya jeno begitu masuk kembali ke kelas untuk mengambil tas.

"goline paling."

"gua anter aja, sekalian gua ke siyeon rumah kalian searah."

"loh terus kenapa lu ga bareng siyeon aja?"

"dianya mau balik sama temennya."

"oh, ok kuy balik."

Disepanjang perjalanan pulang jeno dan rose berbincang banyak hal. Hingga kemacetan ibu kota tak begitu terasa menyiksa karena keseruan obrolan mereka berdua.

"makasi ya jen." ucap rose begitu turun dari motor ninja jeno.

"yo masama, yauda gua pamit ya salam ke bunda. Samlekom." ucap jeno lalu kembali melajukan motornya meninggalkan komplek rumah rose.

"assalamualaikum rose pulang." teriak rose begitu masuk kedalam rumah.

"waalaikum sallam,  kebiasaan teriak-teriak mulu ya." ucap yoona dari arah dapur.

Drtt...  Drtt... Drtt

Mamih sulii❤

"halo assalamualaikum mih."

"iya mih ini rose baru pulang sekolah."

"innalillahi, yaudah min rose ganti baju dulu habis itu rose kesana ya. Mamih tenang ya jangan nangis."

"iya waalaikum sallam."

Wajah rose seketika pucat dan panik begitu mematikan ponselnya.

"siapa rose?" tanya yoona kepo.

"mamih bun, katanya ka rei keguguran."

"innalillahi, cepetan rose kamu ganti baju. Kita kesana sekarang."

"iya bun."

☀☀☀

"udah min tenang, jangan nangis mulu." ucap rose menenangkan sulli yang terus menangis.

"rose kamu sudah kabarin jae?" tanya siwon.

"belum pih, aku belum sempet."

"yaudah papih aja yang hubungi, kamu ajak mamih ke cafetaria ya. Nanti kalau dokter udah keluar papih kabarin."

"iya pih, hayu mih. Bunda mau ikut aku atau tunggu sini?" ucap rose sambil menatap siwon sekilas lalu menatap yoona.

"bunda ikut kamu aja."

3 wanita berparas cantik itu terduduk di bangku cafetaria rumah sakit.

"udah yah mih, doain aja ka rei supaya kuat."

"iya bu saya yakin pasti Allah ga akan ngasih cobaan yang tidak bisa dilalui umatnya. Yang sabar ya bu." tambah yoona sambil menatap iba sulli yang masih menangis padahal matanya sudah sangat sembab.

Reina keguguran padahal usia kandungannya sudah memasuki bulan ke-5, tapi siapa yang tahu bahwa Allah lebih menyayangi anak yang sedang dikandung rei yang merupakan calon cucu ke-2 bagi siwon dan sulli.

"alhamdulillah rei udah baik-baik aja, tapi baru taeil yang boleh masuk." ucap siwon begitu menyuruh rose, istri, dan mertuanya kembali ke ruang oprasi.

"alhamdulillah, oh iya ila sama siapa pih?" tanya rose.

"dirumah sama bibi, jaehyun besok sampe kesini, begitu papih telfon dia langsung ambil flight ke indo" ucap siwon sambil merengkuh istrinya yang lemas.

"iya pih, biar rose aja yang jemput dibandara." ucap rose.

Setelah rei dipindahkan keruang rawat inap barulah keluarga bisa masuk, orang tua rei yang baru tiba dari bandung langsung memeluk putri semata wayangnya itu sambil menangis, rose yang melihat hal itu ikut sedih.

Benar musibah itu tidak ada yang tahu, padahal baru 3 yang lalu rose menemani rei berbelanja sebagian keperluan untuk kamar bayi.
















Nikah | Jaerose^^Where stories live. Discover now