BAB 1

716 79 12
                                    

Jangan lupa vote!^^

***

             

Ketidak pastian terkadang memang meyakitkan. Rasanya seperti menari diatas ambang angin yang tidak tahu akan dibawa kemana kita pergi. Kita juga tidak akan tahu bagaimana akhir dari cerita yang belum pasti. Bahagia, atau malah sedih.

Jam sudah menunjukan pukul 1 siang. Dan baru saja Felda dan teman temannya menyudahi latihan band yang rutin mereka lakukan setiap hari Sabtu. Hari ini adalah hari dimana tepat 16 tahun yang lalu Felda lahir di dunia. Teman teman felda berencana untuk member kejutan untuk Felda sebagai perayaan hari jadinya ke 16 Tahun ini.

"Fel, kamu habis ini ada acara nggak?" Safira bertanya untuk memulai strategi yang telah dibuat bersama teman lainnya.

"Hmm, nggak sih. Kenapa emang?" Felda menjawab

"Temenin aku yuk. Ke toko buku. Bentar aja. Aku mau cari buku nih. Dikumpulin besok. Gak ada yang temenin buat ke sana. Kamu tau sendiri kan kalau aku paling gak bisa pergi sendirian?"

"Emang kemana Randy? Biasanya dia nempel sama kamu mulu."

"Nah, dia katanya lagi ke luar kota. Keluarganya ada yang kawinan gitu deh."

"Oh, ya udah deh. Aku temenin"



Kayla, Lala, dan Zorna sudah siap menunggu di rumah Zorna. Kebetulan rumah Zorna sangat dekat dengan toko buku yang akan dituju Felda dan Safira. Mereka hanya tinggal menunggu Felda dan Safira datang dan langsung melakukan rencana yang sudah dibuat.

"Eh, ada yang kurang ga sih? Aku kok ngerasa ada yang kurang gitu ya?" Zorna mencoba mengingat sambil garuk garuk kepala yang sebenarnya tidak terasa gatal/

"Apa? Kue udah, balon udah, kado udah, tepung udah, telur udah. Apalagi?" Lala meneybutkan daftar peralatan yang sudah dicatatnya dari 3 hari lalu.

"Eh aku tau apa yang belum ada!" Kayla tiba tiba teriak membuat Lala dan Zorna seketika menoleh ke arahnya.

"AIDAN SEKARANG DIMANA?? KENAPA SAMPE SEKARANG BELUM DATENG!" Kayla mengatakan yang membuat mereka bertiga kompak menepuk jidat.

"Nah, itu maksudku yang kurang" Lala mengucapkan dengan bangga diri.

"Aduh sekarang cepetan deh telfon Aidan. Keburu Felda sama Safira dateng." Zorna langsung memberi intruksi kepada Lala untuk segera menelpon Aidan.

Mereka bertiga memang sudah sepakat untuk menghadirkan Aidan di kejutan yang mereka berempat berikan. Felda dan Aidan sudah cukup lama dekat. Kurang lebih sudah 3 bulan. Tapi mereka berdua tidak memiliki hubungan khusus yang biasa disebut pacaran. Zorna, Lala, Kayla, dan Safira hanya ingin menghadirkan Aidan agar Felda merasa lebih senang. Dan kebetulan Aidan tidak keberatan membantu mereka.

"Aidan! Kamu sekarang di mana? Ayo buruan ke rumah Zorna. Safira sama Felda udah perjalanan kesini!" Lala mulai mengomel kepda Aidan melalui telefon.

"Aduh, iya iya bentar. Ini juga perjalanan ke sana kok. Kalian tunggu aja. Bentar lagi juga sampe." Jawab Aidan di sebarang.

"Pokoknya buruan!"


Sambil menunnggu Aida datang, mereka bertiga mulai menata lilin diatas kue tart coklat yang ukurannya tidak terlalu kecil. Zorna menata lilin lilin kecil melingkari sisi atas kue tart itu.

Second ChanceWhere stories live. Discover now