Bagian 1

40.4K 3.1K 212
                                    

Warning!!⚠
Dalam cerita ini tidak ada niatan sama sekali untuk melecehkan atau merendahkan suku, kaum, bangsa
, ataupun bahasa lain.
Cerita ini murni hanyalah fiktif atau khayalan dari penulis saja. Jadi tolong jangan terlalu baper gaes:( .

(Warning!!!
Kata-kata kasar bertebaran.)

“ Woy Any*ng!”

‘Selamat datang dikehidupan gue, itu suara temen gue eh bukan deng sahabat lebih tepatnya. Si set*n yang selalu manggil gue any*ng, gue tau artinya
anj*ng cuma diplesetin aje.’

“Apesih?!” Nada ketus terdengar jelas dari suara gadis dengan cepolan rambut yang kini tengah duduk dibangku kelasnya itu.

“Hehe kaga, lu mau ikut gue kaga?entar gue mau ke Gramedia.” Balas gadis lainnya sembari terkekeh pelan.

“Lah lu?”

“Mau beli novel Antanasya yang biasa-biasa aja.”

“Oh , gue kira lu mau berubah jadi kutu buku.”

“Yakali, gue kan udah bilang jadi cewek yang rajin belajar bukan jalan ninja gue.”

“Ye si ta*, iya dah pulang sekolah langsung cus okey?”

“Sip.”

‘Namanya Anabel,hehe canda. Anabela lebih tepatnya,sahabat yang sekarang duduk disebelah gue emang tu anak dari SMP kalau kita sekelas pasti duduknya selalu bareng,udah kek anak itik sama induknya bae dah.
Dia itu gimana ya?cantik, putih, tajir, pinter, plus baik dan jujur super komplit dah.’

‘Gue kadang tuh suka heran, banyak cogan yang naksir sama dia eh tu curut malah cuek-cuek aja. Gue jadi takut dia ehem*, yah tapi gue berpikir positif aja mungkin dia kaga mau pacaran dulu dan mau lebih fokus buat belajar kita kan udah kelas XII eh tapikan rajin belajar bukan jalan ninja dia ya? Hm, oh gak papa,fokus belajar sama rajin belajar itukan beda.’

Selesai dengan obrolan keduanya, gadis yang diketahui bernama Antanasya dan Anabela itu pun memilih fokus pada pelajaran yang disuguhkan dikelas. Detik berganti menit, menit berganti jam, pagi berganti menjadi siang kemudian berganti menjadi sore hari dimana bel pulang berbunyi nyaring disertai dengan desahan lega dari para murid yang mulai lelah.

Antanasya yang kini tengah merapikan tasnya nampak tersenyum miring ketika Ana sahabatnya kini berdiri tepat disampingnya,

“AYO” Ajak gadis itu riang.

Kedua gadis itupun berjalan riang keluar dari gedung sekolah menuju Gramedia. Sesampainya ditempat tujuan keduanya pun berjalan menuju rak dimana buku-buku novel berjajar rapi disana, berpisah dari Ana, Antanasya sendiri berjalan menuju rak novel yang berada disisi kiri sedangkan Ana berjalan menuju rak yang berada disisi kanan.

Melihat-lihat novel yang terbungkus rapi dengan cover buku yang juga menarik, tanpa sengaja perhatiannya jatuh pada satu buku, “Apa ya? Kayak pernah baca gitu?”

Melihat kembali sinopsis yang terletak di cover belakang buku novel itu seketika ingatan Nasya kembali ke pada saat dimana ia memiliki satu buah novel yang begitu disukainya bahkan dibacanya berulang-ulang ketika ia duduk dibangku kelas XI. Novel dengan alur cerita yang tak hanya mengandung Romansa namun mengandung pengetahuan politik juga pada masa itu sendiri. Dan sebuah kebetulannya lagi didalam Novel itu ada satu tokoh yang memiliki nama depan yang begitu mirip dengan namanya, ya walaupun tokoh itu tidak bertahan lama tetap saja ia tetap merasa senang, di novel sebagus itu namanya yang tidak terlalu pasaran dapat ternotice pula.

Dunia Novel (TAMAT)Where stories live. Discover now