Baru saja Anya ingin membuka aplikasi ojek online miliknya, sebuah mobil berwarna hitam yang memiliki dua pintu muncul di depan Anya membuat Anya heran.

Kaca jendela mobil tersebut turun sedikit-sedikit membuat sang pengemudi terlihat dan itu sedikit membuat Anya terkejut.

"Ngapain disini Nya?" Tanya sang pengemudi.

"Lo siapa?" Tanya Anya heran.

Dia melihat sang empunya mobil itu sangat tampan, tinggi, putih, dan sangat modis dalam berpakaian, lebih membuat Anya herannya itu mengapa dia bisa mengenali Anya?, Anya tidak mempunyai teman setampan ini kecuali Dani.

"Astagfirullah ini gue Nya, Bobi" Ujar Bobi.

"Hah? Bobi? Botak biadab? Yang gendut? Suka makan? Suka ngupil? Jorok kentut?" Tanya Anya bertubi-tubi, dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Hahaha, masih aja ya Lo inget tentang kejorokan gue itu" Ujar Bobi tertawa.

"Ya ampun Bobi, ini bener elu ya" Ujar Anya.

Anya masuk dan duduk di samping Bbobi tanpa dipersilahkan oleh yang empunya mobil.

"Kebiasaan lu masih sama ya Nya, gak berubah" Ujar Bobi dan dia tertawa diakhir ucapannya.

"Gak mudah berubah gue mah" Ujar Anya percaya diri.

"Iya iya, terus ini lu ngapain disini? Bukannya lu sekarang tinggal di Bandung?" Tanya Bobi.

"Lagi ngelongok si Adam" Ujar Anya jujur.

"Si Adam bisa sakit ternyata? Hahaha" Ujar Bobi tertawa.

"Ya bisa lah pea, namanya juga orang, emangnya lu sahabatnya jin" Ujar Anya dan dia tertawa diakhir ucapannya.

"Udah yu ah mangkat, keburu gue ditinggalin sama keluarga nih" Ujar Anya.

"Iya iya ini berangkat" Ujar Bobi.

Bobi pun menyalakan mesin mobilnya dan pergi melaju menjauh dari rumah sakit ini.

"Lu gak kuliah Bob?" Tanya Anya.

"Gak, biasa males" Ujar Bobi dan dia memperlihatkan sederet gigi putihnya.

"Emang bener-bener ya" Ujar Anya dan dia tertawa.

"Eh Nya, lo kangen anak-anak gak?" Tanya Bobi.

"Kangen lah gila, masa gue gak kangen mereka" Ujar Anya.

"Yaudah, kalau gitu kita ke markas yu!" Ajak Bobi.

"Gue balik ke Bandung nanti gimana?" Tanya Anya bingung.

"Gampang, ada gue" Ujar Bobi.

"Meluncuurrr!" Ujar Anya.

"Siapp" Ujar Bobi.

Bobi pun memberhentikan mobilnya dan mengambil arah putar balik untuk pergi ke markas mereka dulu.

Anya pun mengambil handphonenya dan men-chat Aliya bahwa dia tidak akan pulang bersama dengan mereka.

Aliyapea:
Gak balik bareng kita lo? Yang bener?

Anya:
Engga Al, gue mo maen dulu disini

Aliyapea:
Yaudah, jangan balik malem-malem, kita duluan ke Bandung

Anya:
Tumben perhatian ma gue lo, salah makan ya lo?

Aliyapea:
Gue cuma gitu doang disebut perhatian aneh, yaudah gini aja, GAK USAH BALIK!

Anya:
Wadaw, marah-marah ae nih mbanya:v

Aliya tidak membalas lagi chat dari Anya, mungkin dia sudah sangat kesal.

"Udah nyampe nih!" Ujar Bobi.

Bobi pun memberhentikan mobilnya, lalu membuka sabuk pengaman dan pergi keluar dari mobil terlebih dahulu.

Bobi pun membuka pintu mobil yang diisi oleh Anya.

"Silahkan nyonya ketua!" Ujar Bobi.

"Apaan sih lo?" Ujar Anya dan dia tertawa.

Anya pun turun dari mobil dan berdiri di samping Bobi yang sudah menutup kembali pintu mobil.

"Ini markas kita yang sekarang?" Tanya Anya tidak percaya.

"Iyalah, keren ya?" Tanya Bobi.

"Bukan keren lagi ini mah, amazing, eh kalian bikin ini duitnya dari mana?" Tanya Anya.

"Dari ketua baru kita lahh" Ujar Bobi.

"Wah parah, kalian udah gak mau gue ketuain?" Tanya Anya kesal.

"Gak gitu Nya, dia itu tuan ketua dan lu nyonyanya" Ujar Bobi.

"Apa-apaan kayak gitu? Sejak kapan gue bikin geng ini ada kayak gituan?" Kesal Anya memuncak.

"Santai dong Nya" Ujar Bobi.

"Ketemuin gue sama ketua yang baru!" Pinta Anya.

"Yaudah kalau gitu kita masuk dulu" Ujar Bobi.

"Ogah gue masuk, gue mau liat dulu ketua baru kalian!" Keukeuh Anya.

"Yaudah lu tunggu disini, gue panggilan dulu" Ujar Bobi dan dia masuk ke dalam markas menemui sang ketua baru dari geng ini.

Update yuhuuu, maaf agakk lamaa.

Happy holiday yaa semuanya

Love U

VOMMENT😘❣️

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora