1 #GUEHANYAMALASTIDAKBODOH

91 0 0
                                    

kisahku yang menggambarkan bahwa aku ini terlihat "bodoh". Tuhan menciptakan semua makhluk hidup memiliki kekurangan dan kelebihan. Sedangkan gue hanya di lihat kekurangannya saja. Terkadang lingkunganlah yang jahat menilai diri gue dari sisi yang kurang. Begitulah cerita singkatnya, Inilah kisah bodoh gue secara jelas dan inilah awalnya.

19 Tahun yang lalu

Gue bersekolah di sekolah dasar negeri daerah Jakarta selatan tetapi arah yang mau ke arah tanggerang selatan. Bisa di bilang sekolah Sdku ini perbatasan Jakarta dengan tanggerang. Tidak penting banget bicara posisi sekolah sd gue. Intinya jarak dari rumah gua ke sekolah cuman naik angkot sekali dan bayar ongkos 500perak yang pada masa itu bisa dapet bihun sepiring. Cerita pertama ini, terjadi saat gue kelas 3 SD. Beginilah ceritanya.

Aula sekolah sudah diatur untuk acara maulid Nabi Muhammad SAW. Panggung didesign bernuansa merah. Background panggung terlihat kaligrafi tulisan Muhammad SAW. Samping kanan panggung ada tangga turun yang langsung menuju pintu keluar. Pinggiran panggung terdapat tanaman sebagai pemanis untuk dilihat. Gue dan teman-teman sekelas 3A duduk dibangku penonton, menyaksikan pengisi acara berlatih. Tiba-tiba terdengar suara lantang dari guru agama gue sebut aja namanya bu Imah.

"Ayo anak-anak yang kemarin ibu sudah pilih untuk tampil coba maju kedepan". Teriak bu Imah sambil menepuk tangan. Semua teman-teman gue yang tadi duduk bareng-bareng sama gue maju ke depan semua. Tersisa gue dan 2 orang temen gue. Saat gue sedang melihat kedua teman gue yang tidak ikut tampil. Suara bu Imah terdengar memanggil gue.

"Kamu Sari, sudah selesai pekerjaan rumah untuk menulis 3 surat pendek di kertas polio". Tanya bu Imah tegas

"Belum bu". Jawab gue sambil menunduk

"Saya tunggu sampai besok ya Sari. Kalau kamu tidak mengumpulkan, kamu tidak dapat nilai".

"Iya bu". Angguk gue dengan penuh ketakutan.

Gue kembali duduk bersama dengan kedua teman gue yang tidak ikutan tampil. Pertunjukan dimulai dan diawali dengan kedua temen gue yang memukul bedug. Setelah itu, medengarkan qori dari temen sekelas gue Aris. Dilanjutkan dengan tampilnya keempat temen dekat gue Manda,Ara,Putri dan Sanas. Mereka tampil berempat yang seharusnya berlima sama gue. Melihat mereka tampil membuat hati gue sangat iri. Mau bagaimana lagi, bu Imah tidak mempercai gue untuk tampil. Pertunjukan dari keempat teman dekat gue menjadi akhir dari latihan hari ini. Gue dan teman sekelas gue kembali ke kelas untuk merapikan buku dan perlengkapan sekolah. Saat gue menuju ke kelas, bu Imah memanggil gue.

"Sari kemari". Panggil bu Imah

"Iya bu ada apa?" tanya gue dengan harapan tidak ditanya lagi tugas yang belum selesai.

"Kamu itu sebenrnya hapal bukan surat-surat pendek yang ibu suruh hapalkan".

"Iya bu saya hapal".

"Iya saya tau kamu hapal. Alasan saya kamu tidak diikusertakan dalam penampilan ini karena kamu belum selesai mengumpulkan tugas yang saya berikan".

"Hanya karena itu". Tanya gue dengan penuh pertanyaan.

"Iya hanya itu, salah kamu sendiri kenapa tidak dikerjakan". Jawab bu Imah dengan tidak mempedulikan gue.

Bu Imah langsung meninggalkan gue sendiri dengan begitu banyak pertanyaan bodoh yang hinggap di otak gue. Berarti gua tidak bodoh, gua hanya malas mengerjakan. Apa iya gue males? Apa iya gue susah untuk mengerjakan deadline?. Males = bodoh, apakah dua hal itu sama? Apa keduanya beda?. Gue hanya diam memikirkan diri gue sendiri dan juga mempertanyakan diri gue. Sebenarnya diri gue malas atau bodoh.

Acara maulid Nabi besar Muhammad SAW telah tiba. Gue dan teman-temen gue menggunakan pakaian putih. Acara dimulai seperti halnya latihan kemarin. Gue hanya duduk melihat satu persatu teman-teman gue tampil. Tiba saatnya bagian teman-teman dekat gue untuk tampil. Menyaksikan mereka tampil, membuat hati gue berkecambuk karena gue seharusnya bisa tampil bareng mereka tapi guru gue hanya melihat sisi kurangnya gue. Sebenarnya melihat sisi lebih gue tapi semua itu tertutup oleh debu. Sungguh ironi bukan. Cuman gue dapet hal positifnya disini, gue tau diri gue tidak bodoh hanya saja diri gue malas. 

I AM (NOT) STUPIDWhere stories live. Discover now