"Enggak, terlalu terbuka, ketat lagi. Aku nggak suka," ucap Rora setelah melihat gambar yang ditunjuk oleh Derin.

Setelah mendengar jawaban Rora ia membuka buka halaman selanjutnya. "Bagaimana kalau ini? Enggak ketat kok." Lagi-lagi ia menunjukkan gaun yang ia suka kepada calon kakak iparnya itu.

" Lagi-lagi ia menunjukkan gaun yang ia suka kepada calon kakak iparnya itu

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

"Terlalu terbuka, terlalu kebawah." Dan lagi-lagi Rora tidak setuju dengan pilihannya.

"Kau ini. Kenapa memilih gaun-gaun yang seperti itu? Kau juga taukan, kakakmu tidak akan menyukainya juga." Lelah melihat usaha putrinya yang sia-sia Clara membuka suara.

"Mama, aku hanya ingin kak Devan tidak tahan ketika melihat kak Rora, hanya itu," jawab Derin memenyunkan bibir.

"Dan membuat kakakmu marah karena melihat tubuh matenya dilihat serigala lain begitu?" Mendengar pernyataan mamanya Derin mengembangkan bibirnya dan memperlihatkan gigi-gigi putihnya.

"Kau ini yha. Selalu saja menjahili kakakmu. Jika ia benar-benar mengeluarkan sisi amarahnya bagaimana?" Clara menjewer telinga putrinya yang membuar Derin merintih kesakitan.

"Maaf Nyonya!" Pemilik butik mendatangi mereka. "Begini, umtuk pengantin pria kami ada beberapa setelan jas yang bisa dipilih dan dicoba sekarang."

"Boleh, tapi saat ini Devan tidak bisa datang." Clara mencoba memikirkan jalan keluar.

"Bagaimana jika kak Fano saja yang mencobanya? Bukankah tubuh mereka sebelas dua belas," ucap Derin asal di tengah keheningan.

"Boleh juga. Kalau begitu cepat panggil dia!" Derin yang mendengar perintah Mamanya menatap Mamanya tak percaya.

"Biar aku saja." Rora berdiri dari duduknya, berjalan ke luar mencari Fano yang menungguereka di mobil.

Fano dan Rora memasuki butik setelah lima menit berlalu. Mereka langsung menemui Clara dan lainnya.

"Luna memanggil saya?" ucap Fano sopan sembari memberi hormat.

"Bisakah kamu melilihkan dan mencoba pakaian dan jas untuk Devan? Kalian sudah lama bersama, kamu pasti sudah tau seleranya."

"Baiklah jika itu perintah Luna," jawab Fano tak mengurangi rasa patuhnya kapada Clara yang sudah ia anggap seperti Ibunya sendiri. Ataupun sebaliknya.

"Baiklah, ayo ikut saya." Fano pergi mengikuti pemilik tersebut ke sebuah ruangan untuk mencari jas-jas yang cocok.

Selagi Fano mencoba jas, Derin mengajak Mamanya melihat lihat-lihat koleksi pakaian, sementara Rora masih memilih-milih model gaunnya.

My Perfect Luna (COMPLETE)  Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ