Titik Awal

45K 3.1K 883
                                    

"Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara."

Suara halus nan lembut itu menyapa indera pendengaran Haikal dengan jernih, laki-laki yang tengah berdiri dalam barisan kelas XI IPS 3 itu pun tersenyum manis melihat sang protokol yang sudah beberapa bulan ini menarik perhatiannya.

"Suara teh Andin alus banget, ey." Ucapnya sambil terus memandang sang protokol yang tengah bertugas itu.

Jevan yang berdiri disampingnya pun ikut melihat ke arah Andin. "Oh, jadi ini alasan maneh ikut upacara?" Dan Haikal ngangguk.

"Kampret. Aing mah masih ngantuk bela-belain bangun pagi ey, kirain rek naon kitu maneh ngajak upacara. Gataunya cuma mau ngebucin, nyesel aing, Kal."


"Penghormatan umum kepada pemimpin upacara, di pimpin oleh pimpinan yang paling kanan."

Lantas setelah itu semua siswa memberi hormat setelah mendengar aba-aba dari sang pemimpin barisan paling kanan.

"Hormat, gelo!" Jevan memperingati Haikal yang masih setiap menatap Andin dari kejauhan.

Haikal berdecak. "Ya ilah, cuma si Yohan pemimpi upacaranya ngapain di hormati segala?"

"Formalitas," balas Jevan sambil terkekeh.

Mentari yang sedang terik-teriknya masih setia menerangi pagi hari di alam semesta ini, menyaksikan Haikal yang baru selesai mengikuti upacara bendera kini berjalan menyusuri koridor sekolah untuk masuk ke dalam kelas.

Namun sebelum itu langkah kakinya terhenti di depan Mading, dimana foto Andin terpajang karena baru saja terpilih menjadi Ketua Satu dalam organisasi disekolahnya.

Namun sebelum itu langkah kakinya terhenti di depan Mading, dimana foto Andin terpajang karena baru saja terpilih menjadi Ketua Satu dalam organisasi disekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menang banyak gak tuh si Yohan." Celetuk Haikal sambil memandangi foto tersebut.

Saat dia masih hanyut memandangi wajah cantik Andin, tiba-tiba ada sekumpulan siswa yang lagi jalan sambil bawa-bawa formulir yang Haikal sendiri gak tau untuk apa tujuannya.

Salah satunya berhenti disamping Haikal, kemudian menempel pengumuman kalau pemilihan anggota OSIS tahun ini resmi dibuka.

"Teh, apaan nih?" Haikal bertanya pada siswi yang menempel pengumuman tersebut, setelah melihat seragamnya ternyata siswi itu kakak kelasnya.

"Eh, Haikal?"

Haikal senyum. "Teteh kenal sama gue?"

"Kenal atuh. Adek kelas badung yang dari jaman MOS udah cari gara-gara." Jawabnya sambil ketawa, Haikal jadi malu sendiri.

"Oh iya— ini pengumuman pendaftaran calon anggota osis tahun ini. Nanti tolong bilangin yaaa ke anak kelas lo, kalo ada yang mau daftar jadi anggota osis ambil formulirnya di gue."

"Oke teh,"

"Thanks!" Kakak kelas yang bernama Disa itu menepuk bahu Haikal sebelum akhirnya bergegas pergi dari area mading.

SEMASA SMA [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang