🌕Meet🌕

14 2 3
                                        

~Meet~

"Gelapnya hidupku apakah mampu dan berhak untukku bahagia???"


Marvel Pov's

Saat ini aku berada di mobil dan akan pulang menuju penthouse, dalam perjalanan ini hanya hening yang aku rasakan. Ya, hidupku memang terlalu hening dan membosankan aku sadari itu. Dan dalam keadaan sepeti ini lah yang membuat aku benar-benar benci dan rasanya ingin mati. Hidup dibawah tekanan dan rasa bersalah yang tak kunjung usai.

Bahagia??? Hanya sebuah kata tak berguna dalam hidupku, mungkin beda jika kata itu terucap pada 5 tahun yang lalu, aku mungkin akan menjawab ya, aku bahagia. Tapi tidak sekarang, hidupku jauh dari kata bahagia bahkan dalam kamus hidupku. Tak ada yang tahu bagaimana hidup yang aku jalani kini, hanya dua sahabatku saja yang tahu bagaimana gelapnya kehidupanku karena mereka juga mengalami kehidupan yang sama

 Tak ada yang tahu bagaimana hidup yang aku jalani kini, hanya dua sahabatku saja yang tahu bagaimana gelapnya kehidupanku karena mereka juga mengalami kehidupan yang sama

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Tanpa sadar aku telah sampai pada sebuah gedung yang menjadi salah satu aset kekayaan dari Adelard Inc, ya inilah penthouse miliku. Aku parkirkan mobilku di basement, dan aku langsung menuju unitku. Disinilah aku saat ini, duduk di sofa ruang tamuku ditemani oleh kesendirian.

Tring Triiiing Tringgg

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Tring Triiiing Tringgg

Bunyi ponselku memecah keheningan yang selalu menemaniku, "My Luna" muncul dalam layar ponselku. "Hallo, Kakak???" sapa riang diseberang sana, ya dia adalah Lunaku.

"Ya, kenapa telepon?" Jawabku to the point.

"Ayolah, jangan datar itu pada adikmu ini, bulan depan adalah ulang tahunku, you remember?" Jawabnya antusias, ya dia sosok yang sangat ceria dan entah kenapa hanya keceriaan darinyalah obat dikala hidup ini begitu menyesakkan.

"Ya, aku ingat dan apa permintaanmu kali ini?" dan selalu begitu, dia akan selalu meminta sesuatu hal dariku dan aku tak akan pernah bisa menolak keinginan.

"Bolehkah kali ini aku berharap kakak kembali ke rumah? Aku merindukanmu disini kak, sangat." Suara riang nan ceria langsung berubah sendu bersamaan dengan sebuah permintaan.

FIRST LOVEМесто, где живут истории. Откройте их для себя