Under the Christmas Tree (MingKit)

237 10 3
                                    

Mingkwan Daichapanya (Ming) x Mongkol Intochar (Kit)

Ming terdiam, ia tidak tau harus pergi kemana lagi, dia sudah berputus asa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ming terdiam, ia tidak tau harus pergi kemana lagi, dia sudah berputus asa. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.50, sudah hampir waktunya perayaan hitung mundur Tahun baru. tapi kesialan sedang berpihak kepadanya karna beberapa saat yang lalu ia baru saja diputusin oleh pacarnya,Yihwa.

Yihwa dan Ming sudah berpacaran lebih dari 1 tahun tapi semenjak mereka pindah ke NewYork, sikap Yihwa mulai berubah dan sering mengacuhkan dirinya hingga berakhir dengan diputuskan.

Ming berjalan menapaki jalur bersalju di suasana dinginnya taman kota NewYork dan pada akhirnya ia menyerah akan dingin yang merasuki serat-serat pakaian yang ia gunakan dan duduk di salah satu kursi taman yang ada dibawah pohon natal besar di tengah taman yang ramai itu.

Ia mengadahkan kepalanya, terlihat langit gelap yang bahkan semakin memperburuk keadaannya, karena ia tidak melihat satu bintang pun dan hanya terlihat bulan purnama yang masih setia bersinar walaupun ada gumpalan awan tipis yang hendah menutupinya.

" Tidakkah kau sedih karna ditinggal sendiri di langit sana bulan?" Katanya sambil melihat bulan itu dengan tatapan sendu.

Tanpa ia sadari, air matanya tiba-tiba mengalir. Dipejamkannya matanya dan merasakan airmatanya yang mendingin mengalir dipipinya

"Inilah karma mu karna tidak pernah jujur akan dirimu Mingkwan! " makinya pada dirinya sendiri

Ming terlalu sibuk dengan pikiran flashback nya sendiri, sampai ia tidak sadar bahwa sudah ada seseorang yang berdiri didepannya.

"Nong, hapus air matamu segera, kalau tidak itu akan beku dan merusak wajahmu " Ming segera melihat kearah asal suara itu dan tersenyum tipis tapi masih terlihat seperti tidak tersenyum sama sekali.

Seorang pria putih dan berlesung pipi itu berdiri didepannya sambil menyodorkan sebuah sapu tangan kepada Ming.

"Terima kasih Phi" diambilnya sapu tangan dari tangan pria itu dan menghapus air matanya

Ming menatap sarung tangan berwarna biru muda yang ia pegang, terlihat bordiran bergambar bulan sabit diujung sapu tangan itu. Ming semakin tersenyum.

"Kan begitu lebih baik, dan kamu jadi lebih kelihatan tampan" katanya itu yang sontak membuat Ming terkejut dan melihat kearahnya.

"Tampan? Apa kamu serius Phi? Kamu pikir aku tampan?" Goda Ming yang kini sudah menghilangkan wajah sedihnya.

Tapi saat setelah Ming menggodanya, Wajah pemuda yang putih itu tiba-tiba menjadi memerah hingga ketelinganya dan terlihat ia mencoba untuk menutupi wajahnya dengan syal merah yang terlilit di lehernya
"imutnya" pikir Ming

"Emm, mungkin?" Jawabnya dengan suara yang imut. Ming tidak bisa untuk tidak tertawa saat melihat ekspresi malunya itu.

"Kenapa tertawa, aku serius saat mengatakannya" dia menendang tulang kering Ming yang sontak membuatnya memeluk kedua lututnya diatas kursi dan berhenti tertawa.

Our Winter Storm (kumpulan OneShot)Where stories live. Discover now