**Book pertama dengan cerita full bukan cuma one shoot. Semoga kalian sukaaa... *If there any question, just ask me. It's my pleasure 🖤
**Happy reading**
Daniel tidak suka aroma menyengat yang ia cium begitu tiba ditempat itu. Aroma feromon alpha dan omega yang bercampur. Panas dan menyesakkan.
Malam ini adalah malam purnama. Waktu paling sempurna untuk kaum mereka mating. Mencari pasangan. Seorang alpha akan dengan mudah mengenali mate nya dimalam purnama. Karena itu acara ini diadakan.
Gerombolan alpha dan omega bercampur. Berbaur mencari pasangan masing-masing. Beberapa pasang mulai menyingkir. Mereka tentu butuh ruang pribadi setelah menemukan mate. Saling mengikat tentu saja.
Mata Daniel menatap sekeliling. Sedikit enggan karena harus berbaur disana. Daniel adalah sosok alpha kuat yang cukup disegani. Ia bisa saja memilih setiap omega jika mau. Hanya saja selama ini Daniel sama sekali tidak tertarik dengan para omega itu. Daniel punya kendali kuat atas jiwa alphanya. Bahkan ketika alpha lain akan lepas kontrol saat berdekatan dengan omega yang dalam masa heat, Daniel tidak.
Mungkin karena itu lah sampai sekarang ia belum memiliki pasangan. Sang ibu yang memaksanya untuk datang kesini. Terus menyuruh Daniel untuk segera mencari mate jika tidak ingin dijodohkan.
Alasan klise tapi cukup ampuh membuat Daniel terdampar diacara malam purnama ini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Beberapa pasang omega meliriknya. Menggoda. Tentu saja, omega mana yang tidak ingin menjadi mate seorang Kang Daniel. Tampan dan terpandang.
"Lihat omega pria itu, terlihat sangat sexy.."
Daniel hanya melirik sekilas omega pria yang sahabatnya itu sebut. Sedang berkedip kearahnya. Bukan tipe Daniel.
Sementara Jaehwan, sahabat yang datang bersamanya kesini itu sudah menyalakan radar. Dia sudah bertekad untuk menemukan pasangan malam ini. Sang ayah butuh cucu penerus secepatnya.
Daniel memilih duduk disalah satu sudut ruangan. Segelas alkohol baru saja ia teguk habis. Malam sudah semakin larut. Pesta itu sudah semakin menggila. Jaehwan entah sudah pergi kemana. Daniel tidak peduli juga.
Acara itu benar-benar membosankan bagi Daniel. Ya, itu sebelum akhirnya sesuatu menarik perhatian sang alpha. Seorang pria yang duduk didekat meja bar.
Tatapannya terlihat begitu tajam. Wajahnya seperti pahatan yang sempurna. Sekali lihat orang pasti menilai dia alpha yang kuat.
Tapi tidak dengan Daniel. Ada sesuatu dalam pria itu yang berhasil menarik seluruh atensi Daniel. Aroma feromon pria itu menyeruak menyapa indra penciuman Daniel.
Daniel terhenyak. Pria itu bukanlah seorang alpha. Dia omega!
Tapi bagaimana seorang omega berpenampilan seperti itu? Bahkan feromonnya menyerupai feromon seorang alpha.
