0.3

17.1K 1.1K 2
                                    

"Nah sekarang kalian baris yang rapi. Ada sambutan dari kepala sekolah, dan tim inti osis," kata Kak Kim.

Aku dan teman - temanku baris yang rapi agar kelas kami dinilai menjadi yang terbaik. Tak lama, mic mulai berbunyi. Kepala sekolah sudah berdiri di depan, bersama keempat siswa dan siswi.

"Pasti tim inti osis," pikirku.

Setelah kepala sekolah berbicara panjang dikali lebar sama dengan luas, giliran ketua osis dan kawan - kawannya yang berbicara.

"SELAMAT PAGI SEMUAA," seru seorang perempuan.

Kami membalasnya tak kalah keras.

"Oke. Nama saya Ghina. Terserah mau panggil saya Kak Ghina atau Ghina. Di sebelah kanan saya adalah ketua osis. Di kiri saya ada bendahara dan juga sekertaris. Ali, silahkan."

"Nama saya Aliando Syarief. Biasa dipanggil Ali. Sama kayak Ghina, terserah mau panggil Kak atau enggak, sekian terima kasih."

"Saya bendahara osis, nama saya Michelle Joan. Biasa dipanggil Michelle."

"Nama saya Mila."

"apasti dingin kayak Al," pikirku terhadap Mila.

"Ya. Itu semua perkenalan dari kami. Silahkan kembali ke kelas masing - masing. Selamat pagi."

Semua bubar dengan pembimbing masing - masing. Aku kembali ke kelas.

"Pagii," sapa seseorang. Bukan Al, atau Kak Kim. Karena mereka sudah duduk manis di depan.

Aku memicingkan mata. Malas mengambil kacamataku di tas.

"Oh, Kak Ali," batinku.

"Halo!" sapa seseorang lagi.

"Wah ada kakak seru, Kak Ghina," gumamku.

Kak Ali merangkul Kak Ghina.

"Sekarang kami mau meriksa atribut kalian, kami panggil satu satu ke depan ya, sesuai absen."

Teman temanku mulai dipanggil. Dan mungkin giliranku setelah temanku ini, Prila namanya.

Prila, Prilly. Hihi...

"Prilly!" panggil Kak Ali.

I Can See Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang