0.1. cha jun ho

1.2K 75 0
                                    

"Junho kemana, sih?"

Kamu celingak celinguk mencari Junho yang tadinya pengen beli es krim. Tapi udah hampir sejam Junho gak balik-balik dan sekarang Junho sama sekali gak bisa dihubungi.

Kamu baru mau cari Junho di sekitaran taman tempat kalian piknik, terus kamu lihat Junho dengan kostum harimau muncul naik sepeda, di keranjang sepeda itu ada sebuket bunga mawar. Jangan lupa balon-balon berbentuk hati yang mengikuti kemana arah Junho berjalan.

Kamu bengong, Junho udah masang senyum secakep mungkin. Dan kamu bisa liat orang-orang yang juga piknik disana sekarang pada natap Junho.

"Halo, sayangnya Junho. Lama, ya? Tadi ada kendala balon meletus jadinya harus niup ulang, maaf ya?" ujar Junho langsung waktu udah tiba di tempatmu.

Selesai dengan urusan balon yang Junho ikat di sepeda yang dia gunakan tadi, lanjut naruh kue tar di tengah-tengah jejeran makan siang piknik kalian, Junho langsung ngasih sebuket bunga mawar ke kamu, "Happy anniversary yang ke 3!!"

Junho makein kamu topi harimau dan menyempatkan cubit pipimu yang gemas.

Bibirmu cemberut, masih gak nyangka dengan kejutan Junho secara tiba-tiba, "Junho ih. Aku kira ditinggal pulang tadi, abis lama banget."

Seperti biasa, senyuman lebar Junho menghiasi wajahnya, "Iya iya, maaf sayang. Kan aku nyiapin surprise buat kamu. Ngumpulin nyali pake ini di depan orang-orang butuh waktu lama tau, sayang."

Kamu mendekat untuk masuk ke pelukannya, "Makasih banyak, Junho. I really like ur surprise."

Kalian pun makan siang sambil bercakap ria tentang banyak hal, tapi kamu sedikit gak fokus karna ada beberapa cewek yang terus bolak-balik ngeliatin kalian. Eh bukan, lebih tepatnya Junho.

"Jun, balik yuk? Panas banget disini," Nadamu penuh penekanan sambil natap cewek-cewek yang nyatanya berparas lebih feminim dibandingkan kamu.

Junho bingung natap kamu, "Panas gimana? Kan cuacanya begini terus daritadi, makanya cocok buat piknik. Lagian viewnya lagi bagus-bagusnya loh, yang."

Kamu berdecak sebal, "Kapan kapan lagi kesini kan bisa."

"Bentar lagi ujian perguruan tinggi, kapan kapan yang kamu maksud itu gimana?"

"Ih udah lah ayo balik aja."
 
"Yaudah iya, tapi kamu tolong dong bantuin lepas kostum aku."

Kamu bantuin apa yang diminta Junho, tapi bukannya terlihat lepek dan kacau, Junhomu makin terlihat ganteng. Lengan kemeja yang sengaja digulung, rambut yang acak-acakan menambah kesan sempurna, jangan lupakan bahu Junho yang selebar samudra itu.

Dan kamu bisa lihat cewek-cewek feminim itu semakin histeris melihat Junho. Maka kamu menatap jengah Junho yang cuma santai menyomot jajanan piknik kalian.

Junho yang sadar akhirnya genggam tangan kamu, "Kenapa, hm?"

Kamu nyebik kesal, "Kamu masa gak nyadar gitu kek. Udah tau ganteng malah stylenya keren gitu. Aku nggasuka."

"Kan kamu jadi narik perhatian orang-orang. " Kamu menatap sinis cewek-cewek disana, sinis banget.

Junho ikut melirik cewek di belakangnya yang mendadak salah tingkah, "Mereka yang kamu maksud? Yaudah biarin aja lah,"

"Terserah kamu deh, aku mau pulang."

"Eits, sayang~" Junho narik pinggangmu buat duduk lebih dekat dengannya, "Jangan ngambek dong, nanti cepet tua loh."

"Gak peduli, lepas ih aku mau pulang."

"Pulang naik apa? Kita kesini pake mobil aku loh,"

"Naik taksi kan bisa."

"Gak boleh, kamu pergi bareng aku ya otomatis pulang juga bareng aku. Biarin aja mereka, tuh. Ngapain bidadari kesalnya sama orang biasa?"

"Ya kamu tuh sok sok keren stylenya. Makanya mereka gatel banget ngeliatin kamunya. Udah pake aja lagi kostum harimaunya. Ah udah balik aja lah sana,"

Junho tertawa gemes, "Sayang, hati aku itu isinya cuma kamu. Kapasitasnya penuh diisi kamu. Biar aja mau mereka sampe jungkir balik kek, kayang kek, loncat ke laut kek, dimakan serigala kek, aku gak peduli. Aku cuma maunya kamu,"

Kamu balik natap Junho yang udah natap kamu dalam banget, "Selamat hari jadi kita yang ke 3 tahun sayang. Harapan aku tetep sama kaya sebelumnya. Gak perlu kan aku sebutin ulang karna bisa pusing kamu dengerinnya. Yah, mungkin permintaan aku ga selalu menjamin awetnya hubungan kita, tapi aku harap, Tuhan udah nentuin yang terbaik buat hubungan kita."

"Sama-sama terus ya? Tetep saling percaya dan setia satu sama lain. Tetep jadi sayangnya aku yang manja, ngambekan, dan mau nemenin susah senangnya aku. Mungkin banyak kekurangan aku, tapi aku harap kamu mampu nerima dan kalo bisa aku rubah jadi lebih baik lagi."

Sumpah, sorot mata Junho tulus banget, bikin kamu terharu dan kamu ngga bisa boong kalo Junho bener-bener bawa kamu masuk ke dalam tatapan lembutnya.

"Karena kita udah sampai disini, lanjut sampai takdir yang bertindak lain terhadap hubungan kita. oke?"

Setelah kamu ngangguk, Junho nyium kening kamu, "I love u, sayang." dia nempelin kening kamu ke keningnya.

x1 imagineWhere stories live. Discover now