3.2

33.3K 9K 2.8K
                                    

Melamun, itu yang Taehyun lakukan.

Sudah dua jam berlalu sejak dia bangun, tapi tidak ada kalimat satu pun yang dia lontarkan. Sama sekali tidak ada.

Kai belum tahu kalau Taehyun sudah bangun, hal itu dikarenakan Taehyun meminta dokter agar tidak memberitahu Kai dan Yeonjun.

Dia ingin menyendiri.

Pikirannya melayang kemana-mana, tatapan matanya kosong. Dia terus memandang keluar jendela, ke arah jalan raya yang ramai.

Kemudian dia menunduk, menatap kaki kanannya yang hanya sebatas lutut dan sudah diperban.

Dia rindu kakinya.

"Kenapa ya Beomgyu bisa kayak gitu? Sebenernya dia punya masalah seberat apa sampai dia jadi psikopat kayak gitu?"

Taehyun menghela nafas, lalu menjalankan kursi rodanya ke arah seorang dokter yang sejak tadi menjaganya.

"Dokter Seokjin, saya mau meminta sesuatu, boleh?"

Seokjin tersenyum. "Kamu mau makan? Nanti saya ambil-"

"Saya mau ketemu Beomgyu, sebentar saja. Tolong ya, dok. Saya mohon."































































Disini lah mereka berada, di depan sebuah sel tahanan seseorang yang sedang meringkuk di sudut ruangan.

Taehyun memegang jeruji besi di depannya dengan erat. Seokjin memegang pundaknya untuk menyalurkan ketenangan.

"B-Beomgyu."

Mendengar ada panggilan, Beomgyu menoleh. Tapi setelah itu, dia membuang muka dan menyembunyikan wajahnya dibalik kedua lipatan tangannya.

"Ngapain lo kesini?"

Nada dingin yang keluar dari mulut Beomgyu membuat Taehyun tercengang. Pasalnya, suara Beomgyu berbeda dari sebelumnya, terdengar datar dan serak, seperti orang yang habis berteriak hingga kehabisan suara.

"Gue kesini mau jenguk lo. Oh ya, ini Dokter Seokjin. Dia yang ngerawat gue. Dia baik banget, loh. Dia juga yang-"

"Pergi."

"L-loh kena-"

"Gue bilang pergi ya pergi! Punya telinga gak sih!" Beomgyu menatap mereka berdua marah setelah memukul dinding hingga tangannya memerah.

Taehyun tersentak kaget, begitu juga dengan Seokjin. Bedanya, dia hampir kejengkang.

"Beomgyu..."

"Gue bukan Beomgyu, gue penjahat. Gue bukan temen lo. Taehyun, gue mohon lo pergi," lirih Beomgyu penuh permohonan.

Taehyun tak kuasa menahan air matanya lagi. Dia terisak pelan dengan kepala tertunduk dengan tangan yang menggenggam jeruji besi dengan erat.

"Beomgyu, di dunia ini semua orang bisa berubah. Jiwa psikopat dalam diri kamu memang tidak bisa hilang, namun bisa kamu atasi secara perlahan," ucap Seokjin yang membuat Beomgyu mendongak.

Seokjin tersenyum, lalu mengangguk pelan. "Ayo, saya bisa bantu kamu untuk sembuh. Ini demi teman kamu, kamu mau, kan?"

Beomgyu terdiam. Tak lama kemudian, Beomgyu menangis.

"Kenapa kalian semua baik sama gue, sedangkan gue jahat banget sama kalian, bahkan gue bunuh mantan pacar dan temen gue sendiri."

Taehyun mengusap pipinya yang basah akan air mata lalu tersenyum teduh.

"Karena lo tetap sahabat gue, Gyu. Selamanya."

The Phone | TXT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang