7. Ternyata

1.4K 253 30
                                    

Hari ini Seungcheol lebih santai karena dia sudah ijin tidak mengantar susu. Rencananya dia mau membuat sarapan sendiri, tapi saat keluar kamar, Han sedang menatap keluar jendela. Padahal saat dia selesai mandi tadi Han masih tidur pulas.

"Apa yang kau lakukan?"

"Melihat keluar." Seungcheol memutar bola matanya imajiner dengan jawaban jujur Han.

"Kau melihat apa?"

"Aktifitas Manusia."

"Apa menariknya melihat mereka."

"Mereka semua pergi kemana?" Han bertanya penasaran.

"Kerja, sekolah."

"Sekolah itu apa?"

"Belajar untuk mencari ilmu."

"Oh belajar. Di duniaku juga banyak yang belajar, aku suka belajar." Ujar Han meskipun Seungcheol tidak bertanya.

"Kau mau telor ceplok atau kocok?" Tanya Seungcheol setelah selesai menyalakan penanak nasi.

"Apa?"

"Aku mau buat lauk sarapan tapi cuma ada telur, kau suka telurnya dimasak bagaimana?"

"Terserah Seungcheol saja."

Seungcheol baru sadar, selama ini dia tidak pernah membuatkan Han sarapan. Dia cuma membawakan roti atau jajanan kaki lima untuk Han saat malam. Seungcheol jadi penasaran. "Apa kau pernah makan pagi?" Han menggeleng. Melihat jawaban itu membuat Seungcheol sedikit merasa bersalah.

Lalu...

"Apa yang kau lakukan setiap aku berangkat kerja."

"Melihat Seungcheol pergi."

"Setelah itu?"

"Menunggu Seungcheol pulang."

Seungcheol tertegun menatap sosok di hadapannya, bagaimana bisa dia tidak bosan berdiam diri di apartemen tanpa melakukan apapun.

"Terkadang aku main dengan Mongmong." Celetuk Jeonghan seakan menjawab rasa penasaran Seungcheol.

"Mongmong siapa?"

"Kucing yang kau tolong, dia sering datang kesini."

Oh.

"Persediaan minyak gorengku habis, aku akan ke minimarket sebentar. Kau jangan kemana-mana."

Seungcheol sangat jarang menggunakan dapur, hal yang lumrah kalau dia tidak mengetahui persediaan bahan-bahan makanan.

Tut tut tut

Han berdiri di depan pintu untuk menyambut jodohnya, Seungcheol bilang dia cuma pergi sebentar. Tapi bukan Seungcheol yang muncul dari sana melainkan orang lain.

"Kau siapa? Sedang apa kau disini?" Lelaki mungil yang baru datang tersebut langsung mencecar Han dengan tatapan waspada.

"Aku, Han."

"Kenapa kau bisa masuk, dimana Seungcheol?!"

"A..."

"Kau pencuri, kan? Angkat tanganmu, aku akan panggil pihak keamanan disini, kenapa bisa ada orang asing masuk." Bagaimana Jeonghan bisa menjelaskan kalau pemuda itu terus mencecarnya. Seungcheol cepat kembali.

Tut tut tut

"Itu pasti Seungcheol, tunggu sampai dia melihatmu."

"Jihoon, kau sedang apa disini?" Seungcheol terkejut sekaligus bingung karena Jeonghan lari ke belakang tubuhnya begitu dia membuka pintu.

My Fairy MateWhere stories live. Discover now