Prolog..

12 2 0
                                        

Saat itu,seorang siswi masuk ke kelas dengan pandangan menunduk. Ia masih takut untuk menganggak kepala dan melihat orang-orang yang akan menjadi teman barunya. Pak guru mulai menyampaikan kepada murid-muridnya tentang kedatangan murid baru. Beliau mempersilahkan siswi itu memperkenalkan diri.

"Nama saya Shafia Aliya.kalian bisa memanggilku Syafia. Senag bertemu dengan kalian. Semoga kita bisa jadi teman baik." Suaranya terdengar kaku dan gugup. Sepertinya ia belum pernah menjadi pusat perhatian atau berdiri di depan banyak orang dengan cara bicara seperti itu.

Awalnya banyak yang mendekatinya dan berkenalan dengannya. Mungkin saat itu bisa di bilang semua orang menyukainya. Namun,hanya berselan beberapa minggu,mereka terkesan menjauhi Fia. Hanya tinggal beberapa orang yang masih mau menyapa dan mengajaknya kemana-mana. Padahal,Fia selalu bersikap ramah dan menurut.

"Kamu Fia,kan?kamu kenapa sendiri di kelas?" Fia mendongak dan menyisipkan anak rambutnya yang menutupi wajahnya ke belakang telinga.

"Lagi baca buku." Liaki-laki itu mengangguk paham.

"Kamu pindahan sekolah mana?" tanya laki-laki berkacamata itu lagi.

"Dari SMP di kota ku dulu." Laki-laki itu menggangguk lagi.

"Kenapa kamu pindah?Karna orang tua kamu atau gimana?"tanya laki-laki itu lagi.

"Bapak di pindah tugaskan ke sini. Aku sama Ibu ikut karna jauh dari tempat kami tinggal saat itu."

"Aku ganggu ya?"Fia menggeleng.

"Oh ya. Namaku Devin Arvino."ucap laki-laki berkacamata itu lalu menjulurkan tangan. Fia menyambut ulurannya. "senamg bisa kenal sama kamu." Ucapnya lagi yang di balas senyum oleh Fia.

Semenjak itu,Fia dan Arvi selalu bersama. Mereka bisa di katakan mustahil untuk di pisahkan.

◌◊◌

After ChangeWhere stories live. Discover now