12. Nasib Naas Eduardo (NNE)

2.9K 286 11
                                    

Happy reading
.
.
.
.

🌞Shaenette

Aku sudah tidak berani untuk keluar asrama saat malam hari walaupun jam bebas sekalipun. Aku nggak mau mati konyol di tangan hantu gila. Lebih baik aku mati di tangan Tuhan daripada hantu gila.

Stella sering menemani diriku jika keluar asrama dengan terpaksa. Kebanyakan Aunty dan Uncle yang datang mengunjungi diriku.

Tidak banyak keluarga dan teman-teman yang tahu tentang diriku yang bisa melihat mereka yang dari golongan makhluk halus sebangsa dengan terigu yang juga halus.

Aku duduk di ruang makan bersama beberapa temanku untuk menikmati coklat panas dan beberapa cemilan yang sengaja kita buat untuk bahan eksperimen.

Mereka menceritakan tentang Eduardo. Eduardo adalah lelaki buaya darat yang suka memacari para gadis di asrama ini. Ajegile emang.

Yang bikin mereka takut untuk pacaran dengan Eduardo dan yang bikin aku penampilan adalah saat Eduardo menjemput mereka di asrama, ada saja kejadian yang membuat teman wanita ku celaka. Kan aneh.

Mereka seakan mendengar suara mengerikan yang menyuruhnya untuk menjauhi Eduardo. Jika mereka menghiraukannya, mereka akan kena teror dari hantu.

Fix, dia pasti si Grace itu, hantu gila yang pernah membuatku tercebur ke kolam air mancur.

"She's Grace, right?". Dan mereka mengangguk bersamaan.

"She is exgrielfriend Eduardo".

Vangke.

Minta di gesperin tuh si Eduardo rame-rame. Belum tahu aja dia bagaimana para wanita jika bersatu ingin membunuhnya. Dahsyat.

Ku lihat dari kaca ruang makan, Grace si hantu gila itu kembali beraksi. Dia menerbangkan pot berisi kaktus kearah teman wanita ku yang sedang bersama Eduardo. Lelaki yang sedang kami ghibahkan dan yang pernah ku jumpai di restoran Uncle Steven.

"Girls, look". Tunjukku ke arah Grace yang membawa pot menuju teman wanita kami.

Tuhan, tolong selamatkan teman ku yang tidak bersalah. Selamatkan dia dari hantu gila itu.

Prank

Pot itu hanya mengenai pintu mobil Eduardo. Kami bernafas lega melihatnya. Kami akan mengingatkan gadis itu tentang Grace.

👻👻👻

Aku mendapat telepon dar Aunty Marcella, yang menitipkan makanan untuk ku ke Eduardo.

Cari Mati ini mah.

Ku langkahkan kakiku menuju teras asrama dan melihat Eduardo sedang di sendiri tanpa seseorang pun. Kok rasanya lebih serem daripada dekat dengan si hantu gila itu.

"Where?". Tanyaku tanpa basa-basi. Cari aman aja.

Eduardo memberikanku paper bag berisi makanan yang dikirimkan oleh Aunty untukku.

Aku sekelebat melihat bayangan Grace saat dia tertabrak mobil di depan Asrama ini. Nafasku memburu membuat Eduardo memegang bahuku.

"Are you okay?".

Ku dorong Eduardo kala ku lihat Grace mendekat. Ku taruh paper bag tadi di lantai. Kepalaku mendadak pusing saat melihat sekelebat bayangan darah di tubuh Grace. Aku benci melihat darah sebanyak itu.

"Shaenette".

Tidak. Jangan tumbang sekarang. Aku mohon. Ku kuatkan kakiku melangkah menjauh dari Eduardo, namun dia terus berusaha menarik lenganku.

"Don't touch me. Go away".

Prank

"Arggh". Aku merunduk kala pot itu melayang tepat di atas kepalaku dan membentur dinding.

Eduardo memandang sekitar, dan tubuhnya membeku kala melihat Grace berdiri dengan wajah penuh darah. Bau anyir itu menusuk hidungku,membuat pening di kepalaku kembali.

"Gr g grace"

Suaranya menakutkan, ku memandang sekitarku untuk meminta bantuan teman-teman ku tapi tidak ada yang keluar dari kamar mereka, bahkan Stella pun tidak.

Mati aku.

Grace menghempaskan Eduardo ke tanah, kepala Eduardo terbentur pot besar dari tanah liat. Alhasil kepalanya berdarah.

Grace tiba-tiba mencekik leherku dengan sangat kuat. Aku kesulitan bernafas.

"Please don't hurt me. I don't like him. Akhhh.. hiks.. please Grace.. hiks..".

"Grace... Please.. don't hurting her. She is not wrong. I'm sorry Grace, I'm sorry".

Cekikan Grace masih menekan kuat di leherku ini. Nafasku mulai semakin berat. Mommy, Daddy maafin aku.

"Grace".

Bruk

Uhuk..uhuk..

Aku terjatuh kala Grace melepaskan cekikannya dari leherku. Rasanya oksigen sudah kembali masuk ke tenggorokan ku.

Ku lihat Grace mendekati Eduardo yang sedang merunduk takut. Grace mengangkat Eduardo sepertiku tadi, kemudian dia menghempasnya kembali ke tanah dan kepalanya kembali terantuk pot.

Eduardo kembali berdiri meskipun dia terhuyung. Dia berlari kala Grace semakin mendekatinya. Tanpa melihat ke depan, Eduardo terus berlari menuju mobilnya yang terparkir di seberang taman asrama.

Argghhhh

Brukk

Badan Eduardo terpental jauh menabrak pembatas jalan di dekat mobilnya. Dia tertabrak mobil yang melaju kencang dari arah berlawanan, mobil yang menabraknya pun juga menabrak tiang listrik.

Grace tertawa lalu menghilang begitu saja seperti angin. Orang-orang mengerumuni Eduardo dan juga mobil yang tertabrak tiang listrik tadi. Membantunya keluar dari mobil dan ku lihat ambulance datang.

Ku lihat Eduardo mendekat kearahku. Dia bukan Eduardo, tapi dia arwahnya.

"Sorry".

Hanya itu yang dia katakan padaku dan dia menghilang seperti angin. Stella membantuku berdiri dan mengajakku masuk kedalam asrama.

Aku tidak menyangka bisa melihat bagaimana nasib naas Eduardo yang secepat itu pergi. Dan hantu gila itu sudah tidak terlihat lagi berkeliaran di taman asrama ini.

👻👻👻

Hello ShaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang