"Badmood banget. cerita dong ke aku. Kamu kenapa?" tanyanya lalu duduk di kursi depanku. Sambil menghadap belakang.

"Kamu tau tzuyu?" tanyaku to the point.

"Taulah. Dia kan primadona sekolah." aku terkejut mendengar perkataannya. Tanganku berhenti memasukkan buku ke dalam tas.

"Aku ga pernah melihatnya."

"Kamu sih, ga ikut jadi pendukung olimpiade kecerdasan. Dia kan salah satu pesertanya, sejak itu dia jadi populer karena memenangkan olimpiadenya, dia menang juara 2. Dia jarang kelihatan karena setiap jam istirahat dimulai, ia pergi ke perpus buat baca buku. Kalau mau beli makanan dikantin biasanya nyuruh orang. Tapi lebih sering bawa bekal sendiri." jelasnya panjang lebar.

"Sifatnya beda jauh banget sama kamu." lanjutnya. Kalimat terakhir yang ia ucapkan membuatku semakin lemas.

"Dahyun, ayo kita nonton bioskop berlima ditraktir eunwoo." ajak Jaehyun yang tiba tiba datang.

"Satu lagi siapa?" tanyaku bingung.

"Entah, eunwoo yang ajak." eunwoo datang ke kelas bersama perempuan yang menurutku tidak asing.

"Dahyun, itu yang namanya tzuyu." kata ying sambil berbisik di telingaku.
Eunwoo tersenyum lebar ke arahku. Wajahku masih tetap datar menatapnya.

"ayo kita berangkat ke bioskop." ucap ying senang. Sambil menggandeng tanganku, berjalan ke arah mobil Jaehyun.

"Eunwoo bawa motor? Aku kira tzuyu dan eunwoo bakalan satu mobil denganku Ternyata tidak." batinku sedih.

Jaehyun membukakan pintu depan mobil untukku tapi, kutolak.

"Aku mau duduk sama ying aja di belakang." jaehyun mengangguk kecil lalu menutup kembali pintu mobilnya.

Aku terus menatap eunwoo dan tzuyu yang berada di depan mobil. Memimpin kita. Ying mengalungkan tangannya di leherku dari samping lalu menidurkan kepalanya di pundakku.

"Jangan galau gitu. Ini bukan dahyun yang aku kenal. Dahyun yang aku kenal selalu ceria di setiap saat, walaupun masalah melanda." aku tersenyum tipis. Jari jariku memegang lengannya, hangat.

"jangan berburuk sangka dulu." lanjutnya dengan suara kecil. aku mengangguk cepat

Setelah sampai di sana, Eunwoo dan Jaehyun langsung memesan tiketnya. Film horror yang akan kita tonton.

"Wah pasti seru nih." batinku senang. Film horror adalah film kesukaan aku banget. Ying dan aku suka nonton bareng.

Aku tidak menyangka bahwa posisi dudukku berada di samping jaehyun dan ying. disamping ying, tzuyu. Dipojok dekat tzuyu yaitu eunwoo. Aku semakin kesal melihat mereka berdua tertawa bareng di pojok sana.

"Mukanya kenapa cemberut begitu? Senyum dong." ujar Jaehyun tiba tiba disampingku. Aku pun tersenyum lebar.

"Nah gitu, kan cantik." pipiku seketika me merah. jaehyun mengataiku cantik??.

Disaat film mulai ditayangkan. Aku sama sekali tidak menutup mata sekalipun. Karena sudah terbiasa melihat adegan adegan sadis nya. Hantunya pun cukup terbilang membosankan karena, tidak seram.

Aku tidak sengaja melirik samping sekilas. Wajah tzuyu sedang mengumpat di tangannya Eunwoo. Dia penakut sekali. Caper juga.

Tapi, kenapa rasanya sakit sekali melihat mereka berduaan disana. Ying terus melirikku, seperti nya ia tahu, kalau aku tidak fokus menontonnya. Rasanya ingin sekali cepat cepat keluar dari ruangan ini.

"Dahyun, kamu ga suka disini ya?" tanya ying sambil berbisik.

"Sangat panas." ying mengerti perkataanku. Ia hanya mengangguk ngangguk lalu memanggil Jaehyun.

"Jaehyun, dahyun sepertinya kedinginan." mataku membulat ke arah Ying. Lalu mencubit lengannya kencang. ia meringis kesakitan. Langsung dibalas senyuman jahil oleh ying.

Jaehyun langsung membuka jaketnya dan memakaikannya ke badanku dengan asal lalu memelukku juga.

Jantungku tidak bisa berhenti berdegup. Kehangatan terus menyelimuti tubuhku. Perasaanku sangat tenang sekarang dan bisa menikmati filmnya kembali.

...

"Terimakasih ya Lee. Udah traktir kita nonton. Kapan kapan dahyun bakalan traktirin kamu deh." perkataan ying membuatku kesal. Uang darimana bisa mentraktir mereka nonton.

"Iya." jawabnya sambil tersenyum.

Suara klakson mobil dari arah luar mall terdengar sangat kencang. Seperti memberi isyarat kepada ying agar masuk kedalam mobil itu. Jaehyun masih disini, lantas siapa yang didalam mobil itu.

"Eh iya, dahyun. Aku dijemput sama supirku karena udah malem. Aku pulang duluan yah." aku tersenyum lebar ke arahnya sambil mengangguk ngangguk lalu melambaikan tanganku ke atas saat ying berjalan menjauh ke arah mobil itu.

Aku tersentak kaget mengingat hari ini seharusnya aku pergi makan ramen bersama mama setelah pulang sekolah.

"Jaehyun, anterin aku beli ramen sebentar ya?"

"Buat siapa?"

"Nanti aku jelasin di mobil. Sekarang ayo kita beli ramen dulu sebentar." kataku sambil menarik lengannya untuk pergi.

"Oh, kalau gitu. Kami pulang duluan yah." ucap tzuyu.

"Iya." jawabku tanpa ekspresi.

Saat perjalanan pulang. Jaehyun terus bertanya kenapa aku harus beli ramen secepatnya.

"Sebenarnya aku ada janji sama mama untuk makan bareng pulang sekolah. Tapi, aku malah melupakannya. Oh iya, ini hadiah ulang tahun kamu. Aku ga tau kamu bakalan suka apa engga. Tolong diterima yah. kalau kamu ga suka, jangan dibuang. Simpan aja. Terus dibukanya dirumah aja." kataku panjang lebar, lalu kusipitkan mataku dan tersenyum senang ke arahnya.

"Oke." jawabnya mengiyakan.

Di rumah

Aku segera membuka pintu. berharap mama tidak marah menungguku pulang. Tapi kenyataanya berbeda, ini diluar dugaanku. Mama tidak ada dirumah. Kemana mama pergi?.

Aku cepat cepat pergi ke tempat ramen dekat sekolah. Aku terus berlari kencang dengan masih memakai jaket jaehyun yang tadi ia kasih saat menonton.

Akhirnya aku menemukannya di pinggir jalan di depan restoran itu. Sepertinya sedang menunggu bis datang.

Aku berjalan pelan ke arahnya, lalu memeluknya erat. "Mama maafin dahyun. Dahyun ingkar janji. sebagai balasannya, mama boleh hukum dahyun sesuka mama."

"Tidak apa apa. Mama baru saja selesai makan bersama papa. Papa kamu yang mempunyai restoran ini dahyun. Katanya ia masih menyayangi kita. Papa kamu bekerja keras untuk mendapat uang banyak. ia akan kembali ke rumah." aku sangat senang mendengar itu. Deretan gigiku terpampang jelas sangat aku tersenyum lebar.
















"Halo readers, author hari ini seneng banget karena sudah banyak sekali yang melihat cerita kedua aku (DxE). Aku berharap kalian bisa terus mengikuti alur cerita ini. Terus support author yaa.....!!!"

Recalling (Dahyun X Eunwoo) ENDWhere stories live. Discover now