1. Illana Calara

42 3 2
                                    

Aku sama seperti kalian.
Aku menginginkan persahabatan dan cinta.
Aku ingin merasakannya.

🖤🖤🖤

"Lar, nonton yuk. Ada film bagus."

Tiba-tiba seorang gadis dengan rambut sebahu berwarna coklat tua datang bersandar di mejaku. Mengusik aktivitasku yang sedang membaca novel. Membuatku hanya sanggup menarik napas kesal.

Biarkan aku perkenalkan perempuan satu ini pada kalian.
Namanya Achalista, sahabatku. Dia ketua team club dance di SMK 1 Rajawali, sekolah kami. Namanya terbilang cukup popular di sekolah. Dari kelas sepuluh sampai dua belas, hampir semua orang mengetahui namanya. Selain berbakat, sahabatku yang biasa disapa Acha ini juga berprestasi. Dia sering mengikuti berbagai ajang perlombaan seperti musikalisasi puisi, lomba tarian modern ataupun tradisional serta perlombaan cerdas cermat antar kabupaten. Acha juga sangat cantik, tingginya 165cm, sangat sesuai dengan badannya yang ramping serta langkah kakinya yang tegas, wajahnya khas orang Asia seperti ibunya. Bola matanya berwarna coklat terang, alis tipis yang sudah terbentuk sempurna, bulu mata yang panjang dan hidung yang mancung. Cantik.

"Nggak," jawabku sekenanya

"Aisss ayolahhh, sekali aja. Lo nggak seru banget sih." Balas Acha sedikit kesal. Pasalnya ini sudah yang ketiga kalinya dalam seminggu aku menolak ajakannya menonton.

"Nggak mau A!" Ucapku keukuh dengan pilihanku. Akhir-akhir ini entah mengapa aku sangat malas untuk keluar dari rumah. Tak ada gairah sama sekali untuk keluar dari zona nyamanku, kamar.

"Kamu bisa ajak I biar nonton sama kamu, jadwalnya minggu ini kan kosong." Anjurku berharap dapat sedikit meredakan rasa kesalnya.

"Is tau ah!" Dan nampaknya tidak.

'You know the different between you and flowers?'

Samar-samar aku dapat mendengar suara dari koridor luar kelas, aku tahu siapa pemilik suara ini. Nadanya yang khas, sudah pasti milik sahabat keduaku, Icharawasti.

'Nggak tahu dan nggak kepengen tahu.'
Balas lawan bicaranya. Sudah pasti Adrian. Cowok most wanted super dingin yang sudah menjadi gebetan Icha sejak satu bulan lalu.

'If flowers bloom in the garden, then you bloom in my heart.' Icha tetap berucap tak perduli balasan dari Adrian.

'Can you just get away from me?'
Ucap Adrian yang hanya dibalas tawaan gamang dari Icha lalu berucap, 'Of course not.'

'Why?!' Tanya Adrian kesal.

'Because I won't.' jawaban Icha membuat Adrian menarik napas kesal, berbalik dengan segera dan melangkah dengan langkah lebar untuk menjauhi Icha.

'Bye-bye sweetheart! See you at the parking area!' Icha berteriak nyaring di lorong, berharap Adrian mendengarkannya.

"Dan tentu aja jadwal Icha nggak kosong." Tiba-tiba Acha berucap sarkastik. Aku hanya bisa menyengir membalas ucapannya.

"Hai guys!" Dari depan pintu kelas, Icha menyapa kami.

"Hai," balasku dan Acha bersamaan.

"Well, gue liat lo sama Adri makin deket." Umpan Acha.

"Of course beib, he meant to be mine," balas Icha kelewatan percaya diri.

"O..key," sambungku tak yakin.

"Wanna make a deal?" Kali ini entah untuk berapa ribu kalinya mereka mulai bersaing lagi. Acha menatap Icha menantang sedangkan Icha menatap Acha sambil menaikkan sebelah alisnya. Ciri khas seorang Icharaswati jika kepercayaan dirinya sudah mencapai langit.

"Deketin Adrian, pacaran sama dia. Lo gue kasih kesempatan 30 hari, dari sekarang."

Oke, perasaanku mulai tak enak.

"Guys, are you both seriously? You guys shouldn't do this. Kalau Icha memang beneran suka sama Adrian, bagus kan? Lagian A, gimana kalau nanti Adrian tahu? Menurut kamu, apa yang dia bakalan lakuin ke Icha?" Ucapku melerai mereka berdua. Karena kasus ini hampir sama dengan kasus dalam novel novel yang ku baca, dan tentu saja tak pernah berakhir bahagia.

Namun sepertinya ucapanku bagaikan angin lalu, Icha hanya terlihat berpikir sejenak dan itu membuat Acha semakin senang. Tentu takkan Icha biarkan.

"And what I get?" Tantang Icha.

"Nike Kyrie 3 Luck PE."

"Holly--" Icha menatap Acha tak percaya.

"Hmhm." Acha menganggukan kepalanya sombong.

Oke, sekarang aku menatap mereka berdua tak percaya.

"Guys, ini nggak bakalan berakhir baik," ucapku mengingatkan.

"Of course it will," jawab Acha dan Icha bersamaan.

"Terserah!" Hardikku kesal.


___

4 Nov 2019
10:00

Best regard
B🖤

With(Out)Kde žijí příběhy. Začni objevovat