ACCIDENT

400 61 6
                                    

~sorry for typo



Hanbin pergi menuju mobil untuk pulang kerumahnya. Ia ingin beristirahat dan menenangkan pikiran. Saat sedang fokus menyetir entah kenapa bayangan ia bersama keluarga, sahabat, dan mantan kekasihnya itu terlintas tiba-tiba dibenak hanbin. ia menggelengkan kepalanya lalu menunduk. Ia kembali mendongak dan tanpa disangka ada sebuah mobil lain yang melaju cepat ke arah nya dari arah berlawanan. ia mencoba mengerem tetapi terlambat mobil itu benar-benar cepat. Mobil yang dikendarai hanbin berhantaman dengan mobil itu dan terpental beberapa meter menabrak trotoar jalan. Pengelihatan nya buram seketika dan lama-lama ia tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir di sekujur tubuhnya.

Maaf  ya kalau kurang ngerti soalnya aku gk jago buat mendeskripsikan cerita huhu--

Banyak orang-orang sekitar yang melihat kejadian itu lantas berteriak histeris dan segera memanggil ambulan untuk membawa hanbin kerumah sakit terdekat secepatnya.

---------

Jinhwan sedang berdiri dibalkon kamarnya menatap kosong ke arah langit, entah kenapa perasaan nya tidak enak saat ini. Ia mencoba menenangkan dirinya sendiri tetapi dada nya terus berdegup kencang, Ia tak tahu mengapa ia jadi seperti ini. Yang jelas bayangan hanbin terus terlintas dipikirannya.

Keesokan harinya

Jinhwan sedang berkaca dengan cermin besar didepannya. ia tak tahu mengapa tapi yang pasti ia sangat bersemangat hari ini. Ya meskipun bayangan hanbin masih menghantui pikirannya sejak tadi malam tetapi ia masih mencoba berpositive thinking.

Jinhwan segera menuju rumah sakit untuk bekerja, sesampai nya ia di  pintu masuk ia dapat melihat yunhyeong yang keluar dari salah satu kamar pasien sambil menunduk lesu dengan punggung nya yang bergetar hebat. Jinhwan sudah bisa menebak pasti yunhyeong menangis, ia segera berlari menuju kearahnya.

"Yunhyeong-a gwenchana?" Tanya jinhwan penasaran.

"Gwenchana hiks.. jinani." Yunhyeong masih tertunduk lesu dengan jinhwan yang mencoba menenangkan yunhyeong dengan mengusap pelan punggung nya.

"Tidak apa-apa apanya, kenapa kau menangis? Ceritalah."

"Hiks.. hiks.."

"Tenanglah, apa terjadi sesuatu?"

"Sepupuku..."

Tunggu bukankah yunhyeong dan hanbin itu adalah sepupu, apa terjadi sesuatu dengan hanbin? Tapi sepupu yunhyeong kan bukan cuma hanbin mungkin sepupu nya yang lain~batin jinhwan dalam hati.

"Sepupu mu? Kenapa?" Jinhwan bertanya pelan-pelan.

"Ia kecelakaan." Yunhyeong terduduk lemas di salah satu bangku koridor rumah sakit. Jinhwan yang menyuruhnya duduk agar lebih tenang saat bercerita.

"Dia bukan sekedar sepupu bagiku jinhwan-a dia adalah orang yang paling aku sayangi."

"Aku mengerti perasaan mu." Jinhwan menenangkan yunhyeong dengan kata-kata penenang.

"Aku bahkan sangat mencintainya jinan-a" cicit yunhyeong, suara nya sangat kecil hingga jinhwan tak dapat mendengar nya.

"Siapa nama sepupumu itu?" Tanya jinhwan yang masih setia menenangkan yunhyeong.

"Hanbin."

Bagai petir di siang hari. Apa ini? Apa jinhwan salah mendengar siapa tadi yang disebut yunhyeong? Hanbin? Atau hanbob? Hayyi? Salah jinhwan pasti salah dengar.

"S-siapa?" Jujur tangan jinhwan sudah gemetar ia takut jika memang benar nama hanbin yang yunhyeong sebutkan tadi.

"Hanbin, kim hanbin jinhwan-a."

BEACH [binhwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang