Cinta Pria Brengsek: 02

12 1 0
                                    

Aku membuka pintu rumah ku...

pekerjaan ku terasa berat akhir-akhir ini, karna sepertinya sudah hampir tahun baru,

Sudah 4 bulan Ema tinggal bersamaku, awalnya penduduk sekitar menaruh curiga terhadap ku, tetapi setelah aku menceritakan kebohongan kecil pada mereka, bahwa Ema adalah keluarga ku, mereka pun percaya.

"Kerja lembur lagi?...", tanya Ema yang keluar dari dapur untuk menemui ku,

"Ya.., mungkin bakal sampai malam tahun baru",

Ema memasang wajah ketus nya,
"Bukan nya malam tahun baru malam besok ya?",

"Iya.., gak ada alasan untuk menunda uang", jawabku.

"Akhirnya kamu capek sendiri kan?, padahal aku sudah bilang pengen kerja!",

"Gak perlu, cukup aku aja yang kerja", jawabku menyandarkan tubuh ku pada sofa.

Ema pun mendekati ku, dan duduk disamping ku,

"Kenapa mendadak kamu jadi kayak orang yang punya tanggung jawab sama aku?", tanya Ema,

"Entah...".

Selama 4 bulan Ema bersama ku.., dia mulai bisa memperbaiki dirinya, Perkenalan kami yang sebelumnya menggunakan kata-kata kasar, kini mulai sopan.

Kesepian ku perlahan terobati...

Benar.., entah sejak kapan, kurasa ketika aku membawanya dari belakang bangunan klub itu, disitulah tuhan mengirimkan jodohku.

Kurasa kami saling jatuh cinta, namun tidak pernah berani mengungkapkan nya...

Bibir kami bertemu.., ia memahami kelelahan pekerjaan ku.

Tidak perlu lama bagi Ema menahan gairah nya, kurasa dia bukan tipe perempuan yang suka terlalu lama Foreplay...

Tubuh nya kini menindih ku. Wanita ini punya lekukan tubuh yag sempurna!,

Ciuman kami kian memanas!, seiring lepas nya satu-persatu pakaian kami!.

Kurasa selama 4 bulan satu atap bersama lelaki membuat insting liar nya tumbuh!,

Tangan mungil nya meraba selangkangan ku, namun kutahan disana!.

"Berhentilah!", aku sudah terlalu jauh!, perempuan ini, bahkan kami tidak saling mengungkapkan perasaan masing-masing!.

Aku menjauhkan tubuh nya, dan segera berdiri dari sofa!.

"Kenapa?!", tanya Ema, sambil menutup tubuhnya dengan pakaian nya yang sudah terlepas.

"Ma'af.., aku gak bisa", jawabku, kurasa dia akan kecewa setelah ini.

"Kenapa?!",

"Apa kamu mau berhubungan tanpa perasaan?",

Ema terdiam mendengar pertanyaan ku.

"Apa yang akan kita lakukan.., itu menyangkut kehormatan diri mu!, ini bukan tentang Romantis atau tidak!, tapi tentang perasaan apa yang kamu dapat ketika tidur bersama seorang Laki-laki yang belum pasti!.., kalaupun ingin mendapatkan suasana romantis, serta kenikmatan!.., Percayalah!, perempuan yang menjual tubuhnya demi uang lebih baik daripada menjual tubuhnya hanya karna ingin terlihat romantis dan ingin menikmati kebersamaan yang tidak pasti!", jelas ku membuatnya diam sektika!. Aku tidak peduli jika dia menganggap diriku seorang lelaki konyol dengan alasan rumit seperti itu yang menolak tidur bersama wanita.,

"Aku bisa ngerasain Wan!, Jantungku berdebar kencang ketika kita bersama!, bahkan kurasa Jantungku bisa berhenti berdetak jika kehilangan kamu Walaupun satu detik!, jawaban mu memang brengsek!, tapi sepertinya hatiku udah jatuh ke tangan orang brengsek kayak kamu!", jawab Ema, membuat kepalaku ingin meledak!,

Aku benar-benar tidak percaya dia mengatakan kejujuran nya selama ini!.

"Aku suka sama kamu Wan!",

Kini Ema menggenggam tangan ku.

Aku berlutut dihadapan nya...

Memasang baju besar ku untuk menutupi tubuh telanjang nya.

"Jika memang kamu cinta.., cukup perjuangkan.., jangan pernah mengambil langkah singkat seperti menyerahkan kehormatan mu begitu saja!", jawabku kemudian pergi ke kamar ku.

Itu benar.., Jangan pernah terbutakan oleh perasaan!,

Bukan maksudku menyakiti hati Ema, aku bahkan kecewa pada diriku sendiri yang mengatakan hal itu padanya.

Jangan terlalu berharap besar pada seorang manusia.., ketika harapanmu gagal, maka kau akan kecewa...

Aku bahkan tidak tahu jika suatu hari aku akan menjadi seorang pria brengsek yang akan meninggalkan nya setelah menikmati hubungan yang tidak pasti ini!.

Aku membulatkan tekadku!.., "Ketika aku menerimanya.., maka aku akan memperbaiki semua kesalahan yang sudah kulakukan!",

Itu lah janjiku!.

Cerpen dan Pesanजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें