[3] - Yurika & (Name)

Mulai dari awal
                                    

"Perkenalkan, namaku (Fullname), kalian bisa memanggilku (Name) saja karena aku memang tidak menyukai nama marga ku."

"Are? Nande (Name)-san?" Atsushi bertanya untuk mewakili kedua orang—Dazai dan Kunikida—yang ingin bertanya juga.

"Karena..."

Sedikit ada jeda dari perkataan (Name). Karena jujur saja, (Name) sama sekali tidak ingin mengungkit masa lalunya lagi. Terlebih masa lalu itu adalah masa dimana (Name) harus melupakannya.

"Rahasia," sambung (Name) sambil menunduk, "yang pasti aku memang benar-benar tidak suka dengan marga ku."

"Hm... Aku mengerti," gumam Dazai.

"Baiklah..."

Sebelum melanjutkan kalimatnya, Dazai sempat melirik kayu yang berada tepat di atas Atsushi dan (Name).

"Ternyata, tempat itu bagus juga."

Entah kenapa Atsushi dan (Name) langsung sweet drop saat mendengarnya. Sedangkan Kunikida merasa kesal dibuatnya.

"Oy oy, jangan mencari tempat untuk percobaan gantung diri di tempat seperti ini!" Kunikida menegur kesal sambil mengecek buku Idealisme-nya.

"Ya bukan lah."

'Entah kenapa, aku tau bagian cerita ini.'

(Name) melirik kedua orang yang ada di depannya.

'Apa mungkin Dazai sedang mengalihkan perhatian?'

"Aku kan sedang mencari metode kesehatan menggantung."

Seketika Kunikida menoleh pada Dazai seakan tidak percaya apa yang baru saja di ucapkan Dazai.

"Apa-apaan itu?" Kunikida bergumam.

"HEEE?! KAU TIDAK TAU, KUNIKIDA-KUN?! MENGGANTUNG DI SANA ITU SANGAT BAGUS UNTUK BAHU YANG PEGAL LOH!!"

'Tolong hentikan candaan mu Dazai.' batin (Name) sedikit kesal juga.

Tak lama setelah (Name) membatin, Atsushi tiba-tiba saja mendekatinya lalu berbisik untuk mengatakan sesuatu.

"Apa metode yang seperti itu benar-benar ada (Name)-san?"

.
.
.

'Ternyata kau juga tertipu oleh nya ya, Atsushi-kun.'

(Name) benar-benar sangat pusing saat ini. Entah bagaimana caranya Atsushi bisa se-polos itu untuk percaya akan perkataan Dazai.

"Se-sebenarnya, hal yang seperti itu tidak ada, Atsushi-kun," balas (Name) sedikit memijat keningnya.

"O-oh, begitu."

(Name) lalu melirik kembali pada dua orang yang ada di depannya untuk melihat apa yang akan terjadi setelahnya.

"Me-memangnya ada hal yang seperti itu?"

'Dasar.... Kau terlalu polos, Kunikida.'

(Name) pun menepuk jidat nya saat mendengar balasan yang sangat bodoh menurut (Name) yang mendengarnya.

"Sudahlah, cepat tulis saja di buku catatanmu!" seru Dazai kemudian untuk menyuruh Kunikida menuliskannya di buku Idealisme-nya.

Yah, Atsushi juga langsung dibuat sweet drop saat melihat Kunikida dengan mudahnya percaya dan langsung menuliskannya di buku catatan.

"Tapi bo'ong."

Krak!

'Su-sudah berapa banyak kau menghancurkan pena mu Kunikida?!' (Name) menjerit saat Kunikida berhasil merusak pena nya kembali.

"A-apa mereka waras?"

'Ternyata, kau juga memikirkan apa yang ku pikirkan, Atsushi.'

Oh, benar juga. Mungkin bagian dimana mereka berdua—Dazai dan Kunikida—harus menjelaskan tentang Detektif Bersenjata itu terpotong karena adanya (Name) yang mengubah alur ceritanya. Jadi secara teknis, Atsushi sama sekali belum mengetahui bahwa kedua orang yang ada di depan mereka itu adalah Detektif Bersenjata.

"Ano... Atsushi-kun." (Name) memanggil Atsushi untuk memberitahukan hal tersebut dengan cara berbisik.

"A-ada apa (Name)-san?" Atsushi pun sedikit mendekati (Name).

"Kalau di pikir-pikir, mereka berdua ini adalah Detektif Bersenjata loh..."

"Hee? Serius?" tanya Atsushi tak percaya.

"Iya, serius. Aku pernah melihat mereka berdua sebelumnya. Mungkin mereka ada di koran yang pernah ku baca sebelumnya. Jadi mereka ini memang benar-benar mempunyai kekuatan supranatural."

Tiba-tiba, Atsushi sedikit melirik Kunikida yang sedang mencekik leher Dazai. Mungkin Kunikida berpikir untuk mematikan saja mahkluk yang sangat mengganggu kesejahteraan nya itu.

"A-apa dua orang ini benar-benar Detektif Bersenjata?" tanya Atsushi tiba-tiba.

"E-entahlah..." (Name) bergumam sambil memalingkan wajahnya.

Seperti baru tersadar akan satu hal, Atsushi pun memutuskan untuk bertanya pada kedua orang tersebut.

"Etto... Jadi sebenarnya, pekerjaan kalian hari ini itu apa?"

'Atsushi, kau berani sekali.' batin (Name) nangis terharu.

Dan tiba-tiba saja...

"HAH?!"

"AAAAH!!! M-maafkan aku! A-aku tidak bermaksud untuk menanyakannya!"

'Lalu kenapa kau bertanya Atsushi?'

(Name) hanya dapat menepuk kening nya kembali saat mendengar bentakan amarah dari Kunikida dan mendengar balasan Atsushi selanjutnya.

"Be-benar juga, pekerjaan kalian kan seharusnya di rahasiaka--"

"Tapi aku benar-benar ingin tau tentang pekerjaan kalian," potong (Name) setelah Atsushi melanjutkan penjelasannya.

Akhirnya, Kunikida lah yang memutuskan untuk menjelaskannya.

"Sebenarnya, pekerjaan hari ini tidak harus di rahasiakan."

"Jadi kami boleh mengetahuinya?" tanya (Name) lagi.

"Yah, begitulah," jawab Kunikida. "Kami sedang mencari harimau atas perintah militer."

"Harimau?" gumam Atsushi dan (Name).

'Tunggu, kenapa aku seperti orang yang tidak pernah tau akan kejadian ini?'

"Itu benar." Dazai mulai melirik pada Atsushi lalu beralih melirik pada (Name). "Jadi, darimana kalian tau kalau kami adalah orang penting? Terlebih lagi---"

"Detektif Bersenjata?" sambung Atsushi.

"Benar sekali."

"Oh, itu karena (Name)-san yang memberitahukan ku akan hal itu. Jadi, aku bisa mengetahui apa perkerjaan kalian." Atsushi menjelaskan.

"Y-ya...begitulah." (Name) hanya dapat menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal saat Atsushi menjelaskan hal tersebut. Dazai pun sudah menatap (Name) curiga.

'Sepertinya, aku akan menyelidiki mu sendiri. Apa kau benar-benar orang lain, atau malah kau benar-benar Yurika-chan, (Name)-chan.'

To be continue...

1239 word

Resada_Akarika

Minggu, 20 Oktober 2019

[ ⏸️ ] Reincarnation [Bungou Stray Dogs X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang