"emm, suka bukan berarti pacaran."
"tapi aku mau kamu jadi teteh aku, Jim."
"bilang dong ke kak Seungwoonya biar cepet nembak."
"ya jangan, Jim. Nanti kamu mati."
Jimin pengen pingsan aja rasanya.
•••
Jimin udah selesai makan bareng keluarga Han. Kecuali om Siwon alias ayahnya Seungwoo. Lagi ke luar negeri katanya. Waktu makan, keluarga itu nggak ada tenang-tenangnya sama sekali. Ada aja yang di ceritain apalagi Jungwoo yang banyak banget ngomongnya.
Sekarang Jimin lagi duduk di teras sama Seola. Nungguin Seungwoo yang katanya mau mandi dulu. Soalnya mau sekalian berangkat kerja part time. Rajin banget.
"Jungwoo lucu banget kak, gemes, pengen bawa pulang." Kata Jimin sambil nahan gemesnya ke Jungwoo.
Seola ketawa lirih. "lucu banget emang dia. Aneh pasti ya lo mikirnya padahal seangkatan."
"iya sih."
"sebetulnya dia itu tiga tahun dibawah lo. Aksel dia dari sd. Heran. Pinter banget dia itu."
Jimin kaget dong. "loh? Pantesan masih unyuk gitu."
"dijamin kalo jalan di temenin dia nggak bakal bosenin."
"kapan-kapan lah pinjem Jungwoonya."
Seola ngangguk sambil ketawa ringan. "hahaha, pinjem kata lo. Kayak apa aja."
Lalu mereka diem aja. Liatin jalanan yang jarang di lewati kendaraan. Dalam hati Jimin, Seungwoo lama banget mandinya. Dia udah nggak kuat sebelahan sama Seola, sadar diri mulu kalo nggak secantik Seola. Mau jadi botol aja.
"gimana kemajuan hubungan lo sama abang?" Tanya Seola.
Jimin tambah bingung sama pertanyaan Seola. Kan dia sama Seungwoo cuman sebatas kakak dan adek tingkat di kampus. Barengan juga karena ngurusin acara.
"nggak ada apa-apa, kak. Ini aja keluar cuman mesen panggung buat acara."
"kirain udah ada apa-apa. Yaudahlah biar dia aja yang ngomong ke lo sendiri."
Jimin cuman diem nggak nanggepi. Emang dari awal Jimin itu peka sama Seungwoo yang suka sama dia. Tapi kok kayaknya Seungwoo itu cerita yang agak berlebihan soal hubungan mereka. Jimin jadi takut buat patahin hati Seungwoo. Secara dia kan nggak ada perasaan apapun ke Seungwoo.
Takut kalo ternyata dengan dekatnya dia sama Seungwoo akhir-akhir ini bikin Seungwoo banyak berharap ke dia.
"ayo, Jim."
Jimin noleh dan udah ada Seungwoo yang rapi sama baju gantinya. Seragam yang sama kayak pas ketemu dia di halte. Jimin anggukin kepala lalu berdiri.
"awas lo cerita aneh-aneh ke Jimin." Ancam Seungwoo ke Seola.
Seola acuh. "mana gue peduli ya."
Seungwoo udah siap geplak kepala Seola, tapi itu anak udah lari masuk ke rumah. Seungwoo turunin tangannya lalu helain nafas.
"dasar, untung kembaran."
Setelah itu Seungwoo anterin Jimin sampek apartemen dengan selamat. Di jalan Jimin cerita soal Jungwoo yang bikin dia gemes setengah mati.
"gue mau ngomong bentar."
Seungwoo lepasin helmnya. Lalu turun dari motor dan berdiri di samping Jimin. Dia tarik pundak Jimin biar bisa hadepan sama dia.
"lo pasti udah denger dari Jungwoo sama Seola. Lo juga pasti peka lewat cara gue coba perhatian sama lo."
Jimin deg-degan parah. Dia paham arah bicara Seungwoo kemana. Tapi dia ngerasa kosong. Ngerasa nggak punya apa-apa buat di kasih ke Seungwoo.
"gue suka sama lo. Semanjak kita sering barengan buat latihan nyanyi di pensi waktu itu." Lanjut Seungwoo sambil raih tangan Jimin buat dia genggam.
Jimin nunduk. Dia nggak kuat jawab kalo harus tatap mata Seungwoo. "maaf, kak. Tapi... udah ada orang yang gue suka." Jimin tarik tangannya dari genggaman Seungwoo.
Wajahnya udah tersirat rasa kecewa. Tapi dia nyoba senyum, nunjukin kalo dia nggak papa. Seungwoo usak rambut Jimin sambil ketawa kecil. "it's okay, gue lega bisa nyatain. Mendem terus nggak enak. Besok anggep aja gue nggak pernah bilang gini biar kita sama-sama nggak canggung."
Jimin ngangguk kecil. Dia lirik bentar Seungwoo. Lalu nunduk lagi. Nggak kuat. Seungwoo dia tolak dan masih senyum kayak biasanya. Dia jadi ngerasa bersalah.
"gue pergi dulu. Jangan sungkan sama gue." Kata Seungwoo sambil make helmnya dan naik lagi ke motornya. Dia lambaiin tangan lalu lajuin motornya.
Jimin mandangin Seungwoo sampai hilang di perempatan. Dia sudah jujur. Tapi hatinya masih khawatirin Seungwoo yang terluka.
•••tbc•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Gengsi (JaexJimin)
Fiksi Penggemar"emang dasar mereka berdua itu gengsian" JaexJimin and All Member Day6 and Other Pairing bahasa 'non baku'
• 16 •
Mulai dari awal
